Hai, Buibu. Mau nanya dong! Sejak berkeluarga dan punya anak, masih sempat punya aktivitas sama komunitas nggak, sih? Saya sempat join komunitas menjahit, tapi sejak pandemi jadi nggak pernah ada kegiatan lagi. Kalau komunitas blogger, sih, masih jalan sampai sekarang meski kegiatannya masih yang online gitu. Sama satu lagi, nih, tahun lalu saya baru bergabung dengan Sidina Community, yang menjadi salah satu Komunitas Merdeka Belajar.

Komunitas Merdeka Belajar adalah kolaborasi antar komunitas yang concern dalam kemajuan di bidang pendidikan, khususnya untuk mendukung program Merdeka Belajar. Terdiri dari Komunitas Kami Pengajar (komunitas yang mewakili para guru), Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka (mewakili pelajar dan mahasiswa) dan Sidina Community (komunitas untuk para orang tua). 

Pada tanggal 24 Mei 2022 yang lalu, diselenggarakan acara Rembuk Komunitas Merdeka Belajar yang dihadiri oleh Menteri Nadiem Anwar Makarim. Mantap banget ini acaranya, Gengs. 

Okay, saya coba jabarkan satu persatu, ya, tentang Rembuk Komunitas Merdeka Belajar.

Sidina Community

Sidina Community yang dibentuk sejak awal masa pandemi Covid-19 adalah komunitas mitra resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang menjadi pusat belajar bagi perempuan terkait pendidikan, parenting dan pengembangan diri. 

Karena kebutuhan akan informasi tentang dunia pendidikan, saya bergabung dengan Sidina Community pada bulan November 2021 dan sempat mengikuti Training of Trainers Ibu Penggerak. Awalnya nggak nyangka kalau Sidina adalah komunitas mitra resmi Kemdikbudristek RI, yang mana informasi yang dibagikan terkait kebijakan dunia pendidikan di dalam komunitas pasti berasal langsung dari Kemdikbudristek. Kayak gini, nih, yang dibutuhkan banget sama Buibu kayak saya. Jadi nggak pusing bedain mana berita yang benar, mana yang hoax.

Apalagi dengan kegiatan saya sebagai blogger yang juga aktif di media sosial, penting banget untuk validasi dan verifikasi berita yang mau saya bagikan di akun saya. Dengan bergabung di Sidina Community ini, alhamdulillah semua info yang saya dapatkan valid dan lolos seleksi untuk dibagikan kepada pembaca atau followers. So far informasi dari Sidina jadi menambah value di blog ini juga, sih. Hehe.

Program Merdeka Belajar

Merdeka Belajar adalah program pendidikan dari Kemdikbudristek, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional. Konsep Merdeka Belajar adalah pendidikan yang dilakukan dalam berbagai waktu dan tempat, proses belajar bukan hanya di ruang kelas, melainkan tak terbatas ruang dan waktu. 

Berikut ini adalah visi dari Merdeka Belajar, yang juga pernah saya posting di Instagram beberapa waktu lalu.

Selama ini pendidikan di Indonesia terkesan monoton dan sejak pandemi terjadi learning loss akibat sistem belajar yang kurang maksimal. Tapi hikmahnya, pandemi justru memberikan potensi akselerasi kebijakan Merdeka Belajar dengan transformasi pendidikan yang nantinya akan berpusat pada siswa. Jadi peran guru dan sekolah lebih sebagai fasilitator pendidikan untuk memfasilitasi Merdeka Belajar dari anak didiknya.

Dengan Merdeka Belajar diharapkan tercipta situasi belajar yang menyenangkan bagi siswa, serta kita dapat mengejar ketinggalan akhir-akhir ini. Tetapi terwujudnya program ini memerlukan dukungan dari seluruh pihak, yaitu pelajar, keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia usaha/industri dan masyarakat.

Itulah mengapa diadakan Forum Rembuk Komunitas Merdeka Belajar, agar program ini bisa digaungkan lebih luas lagi, sehingga dapat menyentuh lebih banyak pemangku kepentingan dalam pendidikan.

Selengkapnya tentang Merdeka Belajar, Buibu bisa join ya dengan Sidina Community. Nanti di komunitas ada program Ibu Penggerak di mana akan diberikan pembekalan materi tentang pendidikan, salah satunya Merdeka Belajar ini. Beneran nggak rugi, deh, bergabung dengan komunitas keren ini.

Rembuk Komunitas Merdeka Belajar

Rembuk Komunitas Merdeka Belajar diadakan dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022. Forum ini dilaksanakan secara offline di Hotel Sutasoma Dharmawangsa Jakarta Selatan dan sekaligus online melalui zoom meeting dan channel youtube. Saya sendiri hadir secara online, nggak bisa datang ke tempat acara karena harus jemput anak di sekolah pada waktu yang sama. 

Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu dilanjutkan dengan sesi talkshow dari masing-masing komunitas. Berikut ini adalah sesi talkshow Komunitas Kami Pengajar, Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka dan Sidinia Community.

Yang menjadi highlight dalam forum ini adalah pembacaan butir rekomendasi dari ketiga komunitas, yang ditujukan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim. Butir rekomendasi masing-masing disampaikan oleh Koordinator Regional Bali Nusa Tenggara Komunitas Kami Pengajar, Luh Eka Yanthi, Koordinator Nasional Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka, Rizal Maula dan Founder Sidina Community, Susi Sukaesih.

Rekomendasi tersebut adalah harapan terhadap Kemdikbudristek untuk melibatkan guru dan sekolah dalam implementasi program Merdeka Belajar, dukungan program Mahasiswa Penggerak agar bisa memberikan dampak yang lebih luas, serta dorongan kepada para orang tua untuk lebih aktif terlibat dalam sosialisasi dan penerapan Merdeka Belajar.

Menanggapi rekomendasi yang disampaikan, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Rembuk Komunitas Merdeka Belajar, serta kepada seluruh pihak yang turut mendukung Merdeka Belajar. Nadiem mengajak kita semua untuk terlibat dalam upaya perbaikan sistem pendidikan di Indonesia dan menjadikan Merdeka Belajar sebagai suatu gerakan bersama yang dilakukan secara konsisten. Sehingga program ini bukan berakhir sebagai suatu kebijakan saja.

Mulai tahun ajaran 2022/2023 akan diberlakukan Kurikulum Merdeka Belajar, nih, Buibu. Tapi tetap dikembalikan lagi kepada sekolah masing-masing, apakah akan menggunakan kurikulum ini atau masih dengan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat. Bagi yang mau daftarin anaknya sekolah, bisa ditanya-tanya dulu mungkin ke sekolah yang bersangkutan, ya, kurikulum mana yang akan digunakan.

Sesi Talkshow Bersama Mona Ratuliu

Sejujurnya yang paling saya tunggu dalam rangkaian acara ini adalah sesi talkshow bersama Mona Ratuliu, yang merupakan seorang artis, Ibu 4 anak, yang juga telah menulis buku parenting berjudul ParenThink. Ini bukan kali pertama Mona Ratuliu digandeng Sidina Community untuk menjadi narasumber. Memang gaya parenting Mona dan suaminya Indra Brasco, dikenal sangat relevan dengan gaya hidup masa kini.

Mona berpendapat betapa besarnya peran orang tua dalam pendidikan anak-anak. Meskipun bisa menjadikan sekolah sebagai partner dalam pendidikan, tetap saja orang tua selalu menjadi sekolah pertama dan selamanya bagi anak. Yang bisa dilakukan di rumah dan di mana pun. 

Tips dari Mona yang selalu saya ingat adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, agar anak merasa bahwa kegiatan belajar itu memang seru, nggak membosankan apalagi menakutkan. Makanya jadi Ibu atau jadi orang tua memang nggak pernah berhenti proses belajarnya, ya. Kita mau ngajarin anak aja kadang sudah emosi jiwa duluan. Haha. Padahal kalau tahu ilmunya, pasti anak bisa merasa nyaman saat belajar dengan kita.

Rosa Adelina, Ketua Program Ibu Penggerak mengatakan bahwa gaya parenting Mona sangat sesuai dengan Merdeka Belajar dan bisa menjadi contoh bagi kita semua dalam mendukung pendidikan anak.

Pesan dari Mona, sebagai orang tua kita perlu mengajarkan anak-anak untuk pandai memilih. Karena kedepannya anak akan dihadapkan dengan banyak sekali pilihan. Seperti memilih sekolah, jurusan dan lain-lainnya.

Semoga program Merdeka Belajar ini dapat berjalan sesuai harapan, demi kualitas pendidikan yang lebih baik dari hari ke hari dan menciptakan sumberdaya unggul. Jadi, mohon dukungannya juga, ya, Buibu semua. Yuk kita cari tahu lebih banyak lagi tentang Merdeka Belajar, ikut komunitas yang mewadahinya seperti Sidina Community atau akses website Kemdikbudristek untuk informasi yang lebih lengkap lagi.

Terima kasih, ya, sudah menyempatkan untuk membaca tulisan ini sampai habis. Jangan lupa mampir ke sini lagi besok-besok, ya. 

Baca juga : Tentang Asesmen Nasional