Travel & Culinary

Karinda Cafe and Resto, Hidden Gem di Ciledug

Hai, Buibu. Happy weekend. Sudah pada makan, belum?? Saya mau review restoran dan makanannya, nih. Jadi, beberapa waktu lalu saya  dinner di Karinda Cafe and Resto dalam rangka family time. Siapa tahu bisa menambah referensi ya buat yang lagi bingung makan apa dan di mana. Atau bisa jadi referensi tempat buka puasa bersama, berhubung sebentar lagi kan Ramadhan, yaaa.

Bisa dibilang Karinda Cafe & Resto adalah ‘hidden gem’ di Ciledug, karena letaknya benar-benar tersembunyi di sudut sebuah perumahan.  

Kafe ini adalah bagian dari Karinda Group yang memiliki bisnis di banyak bidang, seperti distributor LPG, air mineral, hingga bidang food and beverage. Perusahaan induknya sendiri merupakan perusahaan kontraktor yang bekerja sama dengan Pertamina, dalam pembangunan SPBU.

Setelah melihatnya lebih dekat, barulah saya menyadari bahwa ini benar-benar kafe dan restoran yang ternyata cukup besar. Terasnya berkesan teduh, karena banyak tanaman dan ada kolam di sepanjang terasnya.

Ya udah, kita masuk dulu, yuk!

Suasana di Karinda Cafe and Resto

Selain terasnya yang bernuansa tropical, Karinda Cafe & Resto memadukan konsep modern serta klasik di bagian dalamnya. Karena kami datang malam hari dan khawatir banyak nyamuk, jadi kami memilih tempat duduk di area indoor yang full AC. 

Awalnya Hammam minta duduk di kursi yang unik bergaya Eropa dengan warna merah yang mencolok, tapi area ini sepertinya lebih cocok untuk yang mau ngopi-ngopi santai, dilihat dari jenis meja yang rendah. Muda-mudi yang senang nongkrong, ngopi sambil foto-foto estetik, pasti suka deh spot ini.

Akhirnya kami pindah ke area sofa panjang dan meja makan yang lebih nyaman. Lebih cocok untuk konsep family time bersama anak kecil. 

Seorang waiter menghampiri untuk memberikan buku menu. Okay, saatnya pesan makanan.

Saya memesan capcay untuk saya sendiri, nasi cah ayam untuk suami dan cumi goreng tepung mayo untuk anak. Karena Hammam katanya lapar sekali, dia juga pesan roti bakar coklat keju. Saya jadi ikutan pengin pesan snack, yaitu pisang goreng. 

Sambil menunggu pesanan selesai diproses, ada welcome snack ini yang renyah, rasanya pedas dan gurih.

Review Makanan Karinda Cafe & Resto

Saya nggak pintar memilih makanan kalau lagi makan di restoran. Biasanya selalu pilih yang aman saja, seperti capcay seafood. Lagian menu ini yang sudah terbayang-bayang waktu kami masih dalam perjalanan.

Capcay Goreng Seafood

Ini adalah jenis capcay goreng yang kuahnya agak kental. Sayurannya terdiri dari brokoli, kembang kol, jagung muda, sawi dan jamur. Seafoodnya standar saja, yaitu udang dan cumi. 

Baik sayuran dan seafood-nya tampak masih segar dan nggak amis. Saat capcaynya masih panas, wangi bawang bombaynya terasa sekali. Porsinya sedang, cukup untuk makan sendiri, nggak sedikit tapi juga nggak kebanyakan. Cocok banget sama kapasitas lambung saya. Hehe.

Rasanya capcaynya gimana? Sayuran dan seafoodnya beneran terasa segar di mulut, nggak langu atau amis, dimasak dengan waktu yang cukup karena nggak kelembekan. 

Sementara untuk bumbunya saya menangkap rasa bawang putih yang pas berpadu lezat dengan saos tiram dan kaldu udangnya. Tingkat kekentalan kuahnya juga sesuai dengan selera saya, pas banget tambahan maizenanya.

Warna kuahnya seperti warna kaldu ayam, nggak keruh akibat bercampur dengan cumi. Sepertinya cumi sudah direbus sebentar sebelum dicampurkan dengan sayuran lainnya.

Cumi Goreng Tepung Mayo

Untuk cumi goreng tepungnya cuma kelihatan dari jauh, nih. Secara visual ukuran cuminya yang dipotong cincin cukup besar. Tepung gorengnya nggak terlalu warna kuning keemasan, cenderung masih putih gitu, lah. 

Ada tambahan sayuran berupa daun selada, tomat dan mentimun di tepinya. Porsinya sedikit, cocok untuk menunya anak-anak. Saat sempat icip sedikit cuminya (beneran cuma sedikiiiit, karena porsinya kecil takut Hammam kurang haha), ini tuh tepungnya cukup renyah lembut banget, deh. Nggak terlalu garing seperti yang suka saya masak sendiri atau yang pernah saya beli di kedai Chinesse food dekat rumah. Cuminya sendiri terasa kenyal tapi nggak alot. 

Pantesan Hammam suka banget, tuh. Dia bilang “Lebih enak daripada yang dibuatin Mami.” LOL.

Baca juga : Masakan Praktis Menu Sahur

Nasi Cah Ayam

Nah, ini dia menu pesananan suami saya. Nasi Cah Ayam. Dalam setiap kesempatan makan di luar, dia lebih pintar memilih makanan dan suka mencoba sesuatu yang berbeda atau di luar kebiasaan. Memang hobi makan, sih, jadi pengin nyobain macam-macam menu yang belum pernah dimakannya.

Dalam sepiring nasi cah ayam, ada seporsi besar nasi putih yang disirami cah ayam langsung di atasnya. Nasinya kelihatan lebih banyak daripada porsi nasi yang dipesan satuan. 

Cah ayam terdiri dari ayam fillet bagian dada, sawi, cabe dan tomat. Kuahnya yang berwarna kecoklatan menguarkan aroma sedap menggugah selera.

Ternyata rasanya enak, nggak salah deh Pak Suami pilih menu ini. Daging ayamnya empuk dan bumbunya meresap. Rasa kuahnya mirip dengan capcay kuah yang diberi daun bawang dan seledri. Cuma sayurannya ini sedikit lebih lembek dibandingkan dengan capcay punya saya.

Pisang Goreng dan Roti Bakar

Next, ada pisang goreng crispy dan roti bakar coklat keju. Seporsi pisang goreng isinya 3 buah ukuran besar. Tepungnya yang warna kuning keemasan terasa crunchy dan ada sedikit rasa vanila, diberi toping madu. Pisang ini legit dan manis, tapi saya lupa jenis pisangnya. Yang pasti sih bukan pisang tanduk, ya. Antara pisang uli atau kepok, deh.

Sementara roti bakarnya terbuat dari jenis roti tawar yang biasa digunakan untuk roti panggang itu, lho. Dalamnya ada isian cokelat, dipanggang sampai rotinya agak garing sedikit. Ada topping keju dan coklat meises. Rasa cokelatnya standar, bukan citarasa yang biasa didapatkan dari cokelat Ceres. 

Last but not least, minuman yang kami pesan adalah es teh manis dalam pitcher. Biasa, kalau saya yang traktir minumnya es teh saja, beda kalau Pak Suami yang traktir, saya pasti pesan jus. Hahaha, sungguh curang!

Overall, semua makanannya enak, porsinya pun mengenyangkan. Setelah makan nasi capcay ditambah pisang goreng, rasa-rasanya saya masih kenyang banget sampai tengah malam. 😄

Harga Menu di Karinda Cafe & Resto

Yang saya nggak nyangka, untuk ukuran restoran sebesar ini harga makanan di Karinda Cafe & Resto sangat terjangkau, mulai dari Rp20.000. Terdiri dari makanan Tradisional, Chinese Food, Snack, Steak dan Pasta. Saya lupa minumannya mulai harga berapa. Kayaknya Rp8.000 untuk segelas es teh manis.

Berikut ini adalah harga menu yang saya pesan saat itu :

Total yang kami habiskan untuk makan malam kali itu adalah sebesar Rp183.700 sudah termasuk pajak. 

By the way, di restoran ini hanya menerima pembayaran secara non tunai, tapi nggak ada pemberitahuan sebelumnya. Untungnya saya selalu bawa kartu ATM atau mobile banking, jadi hari itu saya bayar menggunakan Qris. 

Saya nggak melihat ada pemberitahuan yang cukup besar dan jelas untuk metode pembayaran ini saat masuk ke restoran. Kalau ada infonya pasti akan lebih nyaman buat pengunjung. Karena meski sekarang sudah serba digital, masih ada orang yang memilih bawa uang cash. Tapi ya, mungkin kalau sama sekali nggak bisa bayar secara cashless, masih tetap diterima juga kali ya pembayaran cash? Hihi, entahlah.

Pelayanan dan Fasilitas Karinda Cafe & Resto

Hari itu sebenarnya pelayanannya nggak terlalu baik, tapi juga nggak buruk. Seperti yang tadi saya bilang ada waiter konfirmasi pesanan, itu terjadi sampai 4 atau 5 kali. Kayaknya waiter yang bertugas ini masih baru dan belum maksimal training-nya. 

Saya menghargai semangat belajarnya waiter tersebut, ya. Tapi takut saja sih kalau pas ketemunya sama customer yang lagi kurang bagus mood-nya, ditanyain sampai 5 kali gitu pasti rasanya gengges, dong, Buibu!

Untuk fasilitas, ruang makannya ada indoor dan juga outdoor area. Saat saya datang restonya lagi sepi pengunjung. Mungkin karena weekday, ya. Tapi tempat ini jelas didesain cukup luas agar bisa menampung tamu-tamu rombongan, acara ulang tahun, buka puasa bersama, arisan dan lain-lain. 

Baca juga : Reward untuk Anak yang Berpuasa Sebulan Penuh

Sayangnya, nih, indoor area yang dalam bayangan saya akan terasa lebih nyaman di malam hari, ternyata tetap banyak nyamuk. Banyaknya tuh sampai pada level “sangat mengganggu”. Huhu. 

Sepertinya akar masalahnya ada di sebuah pintu yang rusak dan nggak bisa ditutup. Sudah sebulan sejak kedatangan saya yang pertama kali, pintunya masih belum diperbaiki. Mungkin manajeman Karinda Cafe & Resto bisa mempertimbangkan perbaikan demi kenyamanan pelanggan, atau menyediakan anti nyamuk gitu, ya. Atau lain kali saya mau coba datangnya siang hari, deh. Siapa tahu lebih nyaman.

Lapangan parkirnya luas, baik untuk motor maupun mobil, yang letaknya berada di antara restoran dan mushola. Bisa seluas itu, karena Karinda Group juga punya venue untuk acara yang lebih besar seperti resepsi pernikahan, yang terletak di ujung kompleks, dengan dinding kaca. Yang lagi cari-cari tempat untuk resepsi, boleh nih survey ke Karinda.

Mushola di Karinda cukup besar dan bersih dengan gaya arsitektur modern. Selain untuk pengunjung yang makan di restoran, juga untuk para tamu undangan yang datang ke resepsi. Di mushola pun ada kolam ikan, anak-anak pasti suka, deh, melihat ikan-ikan koi. Dan di depan mushola ada taman bermain juga.

Spot foto bisa di mana saja sesuai selera. Tapi ada satu tempat yang unik, yaitu antara dapur dengan indoor area. Terdapat satu space dengan desain klasik, perpaduan batu alam dengan bambu. Di sana berdiri sepeda motor jadul plat AB dan skuter. Di belakangnya ada figura besar berisi foto hitam putih bertuliskan Djogdja Tempo Doeloe. Hmmm, mungkinah pemiliknya adalah orang asli Yogyakarta?

Saya nggak sempat bertanya soal foto ini karena sudah memasuki jam last order dan semua waiter sedang sibuk berbenah saat kami berfoto di sini.

Fasilitas lain seperti wastafel dan toilet pastinya ada, ya. Wastafel terdiri dari 2 buah keran, sudah dilengkapi dengan sebotol sabun cuci tangan. Kalau toiletnya saya belum pernah masuk, nih, jadi nggak tahu bagaimana keadaan dan kebersihannya.

Oh ya, kalau butuh ambil uang cash, di sebelah resto ada ATM BCA di dalam minimarket. 

Di depan minimarket ada counter sayuran organik hasil hidroponik, siapa tahu mau belanja sekalian. Harga sayurannya mulai Rp18.000 per pack. Ada kangkung, bayam, sawi dan lain-lain. Kebun hidroponiknya juga milik Karinda Group, berada di sekitaran resto setelah lapangan perkir, tempatnya pun cukup luas.

Alamat dan Jam Operasional

Karinda Cafe & Resto buka pukul 10:00-21:00 WIB, dengan last order pukul 20:30, ya.

Alamatnya di Komplek Metro Permata 1 Blok N8 No, 9 Jl. Komp. Metro Permata No.10, RT.001/RW.005, Pd. Pucung, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15157.

Ke resto ini bisa masuk dari gerbang Perumahan Metro Permata 1, ya. Kalau dari perempatan Ciledug, ambil jalur ke arah Kembangan. Perumahan Metro ada di sebelah kiri, yang ada Dunkin Donuts Karang Tengah.

Silakan gunakan link ini untuk panduan di Google Maps. 

Sekian dulu review kali ini, semoga bermanfaat. Dan untuk saran serta kritik yang saya sampaikan di tas, semoga bisa diterima oleh Karinda Group, ya.

Sampai juga di review lainnya, Buibu…