Dia Jarang Bilang “I Love You”. Oh, Why???
Sebelum menikah, kayaknya tiap kali sms-an (pada masa itu belum ada whatsapp) tuh diakhiri dengan kata-kata “I love you”, gitu. Sekarang kok dia jarang bilang I love you lagi, sih? Kenapaaa??? 😭
Di rumah ada 2 orang yang terbiasa mengungkapkan perasaan sayang secara terang-terangan. Mereka adalah saya sendiri dan Hammam, anak kami.
Kami berdua selalu menyampaikan kata-kata sayang, terutama di saat menjelang tidur.
👱🏻♀️Good night, Hammam.
👦🏻Good night, Mami.
👱🏻♀️ I love you, Hammam.
👦🏻 I love you, too, Mami.
Percakapan penutup hari yang sangat menghangatkan hati.
Selain itu, seperti anak-anak pada umumnya, Hammam sering tiba-tiba bilang kalau dia sayang sama saya. Bahkan ketika saya sedang mencuci piring di dapur pun, dia sering sekali memeluk saya dari belakang dan mengungkapkan rasa sayang. Sungguh membuat hati ini meleleh.
Hammam romantis banget. Dari mana dia belajar itu? Apakah dari bapaknya? Haha. Entahlah.
Mungkin karena saya selalu terbuka sama dia, jadi kayak terbawa kebiasaan gitu, sih. Mumpung masih kecil, kan, ya. Masih bisa dibentuk mau tumbuh seperti apa.
Yang lucu sih hubungan Hammam dan papinya. Mereka tuh saling bangga, saling mengagumi, tapi diungkapkan melalui saya.
👦🏻 Mih, Hammam tuh bangga banget loh sama Papi. Soalnya Papi bisa melakukan apa saja. Bisa betulin atap, bisa buatin kolam untuk kura-kura, bisa nyetir mobil, tau nama-nama jalan. Dan seterusnya…
Di lain waktu, suami juga mengungkapkan perasaannya ke Hammam melalui saya.
👱🏼♂️Hammam keren banget, ya, Mih. Dia sudah berani tidur sendiri.
Rasa-rasanya, saya jadi seperti mak comblang, ya. Hihi.
Cara mereka saling mencurahkan perasaan jarang bilang I love you. Lebih sering dengan mengobrol, sambil diselipkan pesan atau nasihat bapak-bapak ke anak lelaki. Sering juga Hammam mendadak cium pipi dan bilang sayang, sampai papinya klepek-klepek. LOL.
Alhamdulillah, all is good. Pada bagian ini kedengarannya mungkin seperti kisah di dalam buku cerita. Walau saya menyadari, saya sendiri jarang mendapat kata-kata “I love you” dari Papi Hammam. Haha. Jarang, ya. Bukan nggak pernah.
Seberapa Penting Bilang “I love you”?
Bagi saya, kata-kata I love you itu penting. Dengan 3 kata itu kayaknya bisa bikin saya jadi lebih semangat, merasa senang sampai mau terbang dan perasaan positif lainnya. Gimana Buibu, merasa sama juga kah dengan saya?
Biasanya kalau lagi positive thinking, kita akan mengerti bahwa “nggak semua orang bisa terang-terangan mengunkapkan rasa sayang, yang penting dia perhatian dan menunjukkan sayangnya lewat perilaku”. Tapi kalau lagi negative thingking, beuuuh yang ada dalam pikiran kita cuma “KENAPA DIA JARANG BILANG I LOVE YOU? APA SUSAHNYA SIH BILANG SAYANG SAMA ISTRI SENDIRI??” Ooops, sorry capslock jebooool.
Tapi semakin usia pernikahan bertambah, semakin kita mengenal pasangan masing-masing, akan ada saatnya kita sampai pada titik ini :
Bilang I love you itu memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana sikap orang yang menyayangi kita.
Sekarang sih yang lebih dibutuhkan adalah support, ya. Bagaimana kita saling mendukung peran masing-masing. Soal pekerjaan, hobi, pembagian tugas, pengasuhan dan pendidikan anak, dan lain-lain.
Baca juga : Mindful Parenting
Saya jadi lebih menyadarinya, waktu kemarin suami saya bilang terima kasih ke saya. Saya merasa dihargai, diapresiasi dan tentunya disayangi.
Teruuus, kalau sudah lama nggak dikasih kata-kata I love you, ya sudah saya aja yang bilang duluan. Nanti juga dijawab I love you, too. Hahaha.
Semoga Buibu dan pasangannya tetap berbahagia selalu, ya, dengan atau tanpa kata-kata I love you. Meski kadang nggak mau tahu, pokoknya harus I love you. 😂😂😂