Hai haaaai, happy weekend everyone. Hari ini aktivitas saya akan lumayan menguras energi, karena nanti sore mau ada event blogger di daerah Jakarta. Yeeey, senang bisa keluar rumah lagi. Hehe. Tapi sebelum keluar saya sempatin dulu untuk nulis blog, karena sudah beberapa hari nggak nulis, nih.

Karena aktivitas yang mulai banyak event blogger lagi, saya jadi kepikiran mau nulis tentang pentingnya tulang sehat untuk aktivitas sehari-hari. Karena tulang kan berguna banget ya untuk menopang tubuh kita agar bisa berdiri dan bergerak. Bayangkan kalau tulangnya nggak dalam kondisi sehat, ya, gimana kita mau aktivitas dengan lancar? Harap diingat, Buibu, selain tugas mengurus keluarga kita juga punya tanggung jawab lain dalam pekerjaan, kaaan.

Untuk Apa Gaya Hidup Sehat?

Yhaaa, pakai nanya, lagi. Gaya hidup sehat ya biar sehat, laaah. Eh, tapi sering banget nggak sih kita mengaitkan gaya hidup sehat ini dengan kesehatan yang bukan untuk tulang. Misalnya nih, hidup sehat untuk kulit yang glowing, untuk berat badan ideal, atau untuk penampilan lainnya yang lebih baik.

Kayaknya mulai sekarang harus diubah mindset, nih. Bahwa menjalani gaya hidup sehat, ya, untuk sehat jiwa dan raga secara keseluruhan. Karena kita sering kali lupa, lho, bahwa organ tubuh kita yang lain juga perlu dirawat dan dijaga. Salah satunya tulang. Siapa sih yang bisa aktif melakukan kegiatan sana-sini kalau tanpa tulang sehat? Boro-boro, Bu, mau traveling keliling dunia, bangun dari tempat tidur saja sulit kalau tulangnya nggak sehat.

By the way, saya tuh kagum banget lho dengan struktur tulang kita. Gara-gara pernah dijelaskan sama dokter ortopedi tentang gangguan tulang belakang. Segitu kompleksnya Allah menciptakan tulang belakang beserta sendi-sendinya, sehingga selain bisa menopang tubuh kita, ia juga bisa bergerak dengan lentur. Keren banget. 

Bismillah, mulai hari ini mau niatin gaya hidup sehat untuk ciptaan Allah yang super keren ini. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, olahraga dan tidur yang cukup. Dan bagi Bapak-bapak yang masih merokok, hellooow siapa tahu terketuk hatinya untuk mulai dikurangin atau berhenti. Karena rokok bisa menyebabkan gangguan kesehatan tulang, lho.

Vitamin dan Mineral untuk Tulang Sehat

Sejak kecil kayaknya kita sudah familiar yang dengan ajakan untuk meminum susu agar cepat tinggi. Karena di dalam susu mengandung kalsium yang baik untuk tulang.  Tapi, kalian masih minum susu nggak sih sampai sekarang? Atau sudah berhenti minum susu sejak bukan anak-anak lagi? Saya sih suka banget minum susu sampai sudah usia segini.

Vitamin dan mineral untuk tulang sehat nggak selalu berasal dari susu. Jadi kalau memang nggak suka minum susu bisa konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin D, vitamin C, vitamin B, Kalsium dan Zat Besi. Contohnya seperti CDR atau Calcium D Redoxon yang bisa dibeli di supermarket atau minimarket dekat rumah.

Buat Buibu yang usianya masin 30-an, berbahagialah karena kondisi tulang masih dalam keadaan baik. Nanti, kalau sudah usia di atas 40 tahun, siap-siap ada kepadatan tulang yang berkurang. Apalagi kalau sejak dini nggak menerapkan gaya hidup sehat.

Waspadai Osteoporosis

Bicara soal tulang, kalau nggak dijaga dengan baik pasti ada gangguan kesehatan terhadap jaringan tubuh yang satu ini. Banyak gangguan atau kelainan pada tulang yang bisa terjadi, seperti infeksi tulang, tumor tulang, rematik, gangguan tulang belakang dan lain-lain.

Yang paling sering kita dengar adalah Osteoporosis, yaitu kondisi tulang yang berkurang kepadatannya sehingga bisa dikatakan rapuh dan dapat menyebabkan tulang retak, patah, hingga keropos. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang berusia mulai 50 tahun, baik wanita maupun pria. Tapi nggak menutup kemungkinan usia di bawah itu juga bisa mengalaminya.

Berdasarkan hasil penelitian tahun 2005 yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Kementerian Kesehatan RI pada 16 wilayah di Indonesia, menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia mengalami osteoporosis dini. Wah, apakah kita termasuk di dalamnya?

Gejala yang menunjukkan adanya Osteoporosis sebenarnya nggak ada, ya. Tapi gejala yang timbul akibat Osteoporosis bisa dilihat dari postur tubuh yang bungkuk, sering sakit punggung dan tinggi badan menurun. Coba yuk iseng-iseng kita ukur tinggi badan, siapa tahu angkanya berkurang dari tahun lalu? Semoga sih nggak, yes.

Parahnya lagi ada gejala Osteoporosis yang baru bisa diketahui setelah adanya retakan pada tulang. Jadi banyak yang nggak sadar kalau sakit punggung yang selama ini dirasakan ternyata akibat kepadatan tulang yang menurun. Tahu-tahu pas diperiksa ke dokter, ternyata Osteoporosis dan sudah terlanjur retak.

Gimana, sekarang baru sadar kan kalau kelainan pada tulang sering kali nggak terlihat gejalanya? Seperti tulisan saya sebelumnya tentang Skoliosis, itu juga nggak bisa langsung ketahuan.

Jadi, mungkin kita juga bisa antisipasi dengan memeriksakan diri ke dokter ahli tulang atau ortopedi, ya. Untuk Osteoporosis ada yang namanya Dual Energy X-ray Absorptiometry (DEXA), sebuah tes untuk mengukur kepadatan tulang. Saya juga belum pernah, sih. Tapi kata dokter, tes ini nggak sakit kok.

Well, sudah mau jam 9. It’s time for me untuk beberes rumah, lalu siap-siap pergi. Semoga apa pun aktivitasmu hari ini dan hari-hari berikutnya dilancarkan, ya. 

Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah. Dan yang terpenting lagi, selalu jaga kesehatan diri, termasuk kesehatan tulang. Karena dengan tulang yang sehat kita bisa berbuat lebih banyak. 

Pokoknya love banget deh sama kalian yang setia mampir ke blog Aifalogy. See you next post, ya!