Biasanya kumpul-kumpul keluarga adalah acara yang paling saya tunggu. Tapi sejak kakak meninggal akibat kanker payudara, kumpul keluarga sudah tak lagi seru seperti dulu. Rasanya berat sekali bagi kami sekeluarga untuk move on. Pernah sekali kami kumpul ujung-ujungnya ngobrolin kakak dan pengobatan kanker yang pernah dilaluinya. Jadi pada sedih semua :(

Kita semua memiliki sel kanker, hanya pemicunya saja yang berbeda. Menurut WHO, 90% penyebab kanker berasal dari stress. Memang deh, stress adalah sumber segala penyakit. Gara-gara stress nih seseorang bisa menjalani pola hidup yang tidak sehat sehingga memicu kanker. Atau stress juga dapat membuat peredaran darah tidak lancar, tersumbat, hingga membuat salah satu anggota tubuh kehilangan nutrisi dalam waktu yang cukup lama.

Kanker payudara merupakan kanker nomor 1 di dunia, terjadi pada wanita maupun pria. Loh memangnya kalau laki-laki bisa kena kanker payudara juga? Iya, bisa. Malah di negara-negara berkembang kanker payudara kerap menghinggapi para pria. Bisa jadi karena pada negara tersebut sedang nge-trend pola hidup yang tidak sehat karena tingkat stress yang tinggi.

Di Indonesia sendiri kanker serviks menjadi yang paling banyak menyebabkan kematian. Kanker pada mulut rahim ini disebabkan oleh HPV atau human pavillomavirus. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan, ya.

Peduli Kanker Melalui K-Link Inspiring Women

Ladies Beauty Club, sebuah komunitas member perempuan K-Link Indonesia secara berkala menyelenggarakan acara berupa talkshow yang berkaitan dengan kepedulian terhadap perempuan. Acara terbarunya adalah K-Link Inspiring Women, yang pada tanggal 17 Februari 2018 lalu membahas soal pentingnya memperkaya wawasan tentang kanker. Agar para perempuan dapat melakukan pencegahan atau deteksi dini penyakit kanker.

Hari itu di Ballroom K-Link Tower Lantai 5 – Jakarta, hadir seorang narasumber yang terdiagnosa kanker payudara sejak tahun 2012. Beliau adalah Ibu Indira Abidini, S.E., M.Ed.,Apri, EPC, APP. Dahulu Ibu Indira bekerja sebagai pemimpin perusahaan bergengsi. Namun sekarang telah mengundurkan diri, karena ingin berfokus pada kesehatan dirinya serta mendirikan Yayasan Lavender Indonesia. Yayasan ini adalah wadah untuk berbagi, peduli dan saling support antar sesama penderita kanker.

Pada kesempatan ini Ibu Indira ingin berbagi pengalaman bagaimana beliau menjalani hidupnya sejak terdiagnosa kanker hingga sekarang. Ditemani oleh dr. Arief Munandar—selaku Medical Consultant PT. K-Link Indonesia, talkshow ini menjadi semakin interaktif dan sarat akan informasi bermanfaat.

Ada yang unik dalam perbincangan seru ini. Bahwa Ibu Indira tidak pernah merasa kanker adalah beban baginya. Justru ia banyak bersyukur karena penyakit kanker yang ia terima dapat lebih mendekatkannya kepada Allah SWT. Kemudian terucap lah sebuah nazar, “Jika diberikan kesempatan hidup, saya akan berbuat banyak kepada orang yang membutuhkan.”

Kekuatan Kata-kata yang Memotivasi untuk Sembuh

Sebagian perkataan adalah do’a. Maka katakanlah yang baik-baik saja. Ibu Indira tidak menyebut dirinya sebagai penderita atau melawan kanker. Karena pada saat kata-kata itu disebutkan ada bagian sel otak yang melakukan perlawanan. Tentu ini tidak baik bagi upaya penyembuhan. Lalu beliau menggunakan kata-kata penerima anugerah kanker. Dengan harapan kalimat tersebut dapat membuatnya lebih banyak bersyukur.

Namun lagi kalimat tersebut kurang tepat. Dengan predikat seperti itu rupanya akan membuat otak melemah. So, Ibu Indira menyebut dirinya sebagai “Penerima Kurikulum Kanker”, untuk menjadikan kanker sebagai kesempatan belajar. Terus belajar dari kesempatan emas yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Serta berpasrah diri, jika memang pada akhirnya kanker akan membuatnya meninggal itu artinya ia memiliki kesempatan untuk mensucikan diri sebelum kembali ke pangkuan Illahi.

Setelah 5 tahun menjalani kurikulum kanker dengan penuh suka cita Ibu Indira tidak pernah merasa bahwa kanker menghalanginya untuk produktif. Bersama Yayasan Lavender Indonesia beliau membangun kembali rasa percaya diri dari para penerima kurikulum kanker lainnya. Memberikan support kepada mereka dalam mengatasi rasa takutnya sendiri. Juga kepada anggota keluarga yang tentunya merasa terpukul dengan keadaan kanker ini.

Kata-kata sungguh memiliki kekuatannya sendiri. Setiap kata dan pemikiran positif dapat berakibat pada kesembuhan seseorang. Selain Ibu Indira dan teman-teman di Yayasan Lavender Indonesia, mungkin kita pun harus memercayainya. Tak hanya kanker, penyakit apapun bisa disugesti melalui positive thinking.

Mengubah sudut pandang terhadap kanker

Penting sekali untuk kita ketahui apa itu kanker, bagaimana penanganan atau pengobatan kanker. Tapi yang lebih baik lagi adalah mencegah daripada mengobati.

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon sehingga dapat mengakibatkan pertumbuhan sel tak terkendali. Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk menyusup dan merusak sel-sel sehat di dalam tubuh.

Mengapa perjalanan hormon bisa tidak teratur? Salah satunya karena stress tadi. dr. Arief Munandar mengatakan kita harus mulai mengubah cara pandang terhadap kanker. Bukan sesuatu yang perlu ditakutkan, tapi bagaimana agar kanker tidak menghinggapi kita. Dengan menerapkan pola hidup sehat, banyak-banyak bersyukur atas nikmat sehat yang kita miliki.

Misalnya begini, kita punya keluarga, suami, anak, orang tua. Kalau kita kenapa-kenapa, keluarga yang paling menyayangi kita ini akan ikut sedih dan terluka. Seandainya kita sehat, akan ada banyak sekali hal yang bisa kita perbuat bersama dan untuk mereka.

Pun bagi mereka yang sudah terlanjur menerima kurikulum kanker, tetap jadikan keluarga sebagai motivasi untuk kembali sehat.

Kemudian satu lagi paradigma bahwa kanker bisa jadi penyakit menurun. Misalnya sang ibu terkena kanker lalu anaknya kanker juga. Menurut Ibu Indira yang kemudian disepakati oleh dr. Arief, yang menurun itu bukanlah genetiknya. Melainkan kebiasaan dan cara hidupnya. Maka kenali lah kebiasaan kita beserta anggota keluarga, dan berubah jika ada kebiasaan yang kurang baik.

Mencegah Kanker dengan Multivitamin

Berikut ini adalah tips mencegah kanker yang disampaikan selama talkshow berlangsung.

• Memperkaya pengetahuan tentang kanker. Dengan bertambahnya pengetahuan kita terhadap kanker dan bahayanya otomatis kita akan lebih waspada terhadap kanker.
• Hindari stress dan jangan sering begadang.
• Terapkan pola hidup sehat dengan olahraga, hindari junk food.
• Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Nutrisinya tepat dan mengandung antioksidan tinggi.
• Melakukan Sadari (periksa payudara sendiri). Yaitu pada hari ke tujuh setelah hari pertama haid. Bagi yang sudah menikah bisa minta bantuan pasangan untuk memeriksa.
• Menjaga kebersihan diri. Ketika ke toilet umum, usahakan sedia tissue basah untuk membersihkan dudukan kloset.
• Minum multivitamin untuk menjaga kesehatan tubuh.
• Menggunakan pembalut yang aman dan nyaman bagi wanita.

Produk yang dianjurkan untuk Mencegah Kanker

K-Link Indonesia sangat peduli terhadap kesehatan masyarakat, apalagi para perempuan. Kenapa? Karena perempuan dipercaya dapat mengendalikan banyak hal. Mulai urusan rumah hingga karir. That’s why perempuan itu harus sehat dan kuat.

Produk K-Link merupakan produk-produk unggulan dan kualitas premium. Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap hidup sehat, K-Link Indonesia yakin bahwa selain dapat menyehatkan masyarakat, juga bisa mengembangkan kemampuan para wanita untuk berbisnis. Seperti yang diungkapkan oleh Dato’ Radzi Saleh, Presiden Direktur K-Link Indonesia pada kesempatan berbeda :

“Kami serius membangun bisnis ini di Indonesia karena Indonesia merupakan potensial market yang besar. Dan, terbukti selama 15 tahun kami berkiprah di Indonesia, negeri ini memberikan kontribusi terbesar diantara 34 negara di dunia. Kemajuan bisnis K-Link didukung oleh inovasi produk yang berkualitas dan sistem bisnis yang saling memajukan.”

Dengan produk-produk kesehatan yang tersedia di K-Link, diharapkan bisa membantu agar tingkat kesehatan berada pada taraf yang tinggi. Beberapa produk suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mencegah dan mengobati kanker antara lain : K-Vit C Plus Teavigo, Epicor, Golden Valley Roibos Tea, K-Sauda VCO, dan K-Liquid Organic Spirulina.

Baca juga : K-Vit C Plus Teavigo

Sedangkan untuk pembalut K-Link mengeluarkan produk K-Sophie Sanitary Pad. Terdiri dari varian reguler dan overnight.

K-Sophie Pembalut Wanita

Bapak Donny Jualiadi selaku Product Executive PT. K-Link Indonesia memberikan pencerahan kepada Ladies mengenai produk K-Sophie.

Pembalut istimewa ini mengandung kombinasi ion negatif dan bahan herbal berkualitas dengan bioteknologi. Ukurannya tipis sekali sehingga nyaman digunakan. Uniknya ketika memakai ini ada rasa hangat yang menyelimuti organ kewanitaan. Permukaannya lembut disertai dengan aroma herbal.

K-Sophie overnight sangat membantu ketika malam hari atau haid hari pertama dan kedua yang sedang banyak-banyaknya. Gel yang ada di dalam kapasnya dapat menyerap cairan dan anti bocor.

Biasanya kita cenderung risih ketika datang bulan, setiap 3 atau 4 jam mesti ganti pembalut. Ini memang baik sih, untuk menjaga organ intim tetap bersih. Lagipula kalau kelamaan nanti akan membuat bakteri-bakteri yang tadinya berkumpul di pembalut bisa kembali ke atas. Yang seharusnya bakteri itu dibuang, eh malah masuk lagi. Nah yang seperti ini nih yang sering jadi penyebab kanker serviks.

Kalau teman-teman mau tahu lebih lengkap tentang multivitamin atau suplemen K-Link, saya sudah pernah me-review K-Vit C Plus Teavigo. Dan untuk produk K-Link yang lainnya silakan langsung ke websitenya ya. Pembelian produk K-Link bisa dilakukakkn secara online, bagi member ada diskon 20%. Jadi sebelum belanja sebaiknya daftar jadi member dulu dong :)

Teman-teman, kalau memiliki keluarga atau saudara yang terdiagnosa kanker silakan disarankan untuk bergabung dengan Yayasan Lavender Indonesia, ya. Atau bisa ke websitenya www.tamanlavender.com.

Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat dan menggugah hati teman-teman untuk waspada, hidup sehat dan selalu bahagia. Karena hati yang bahagia adalah sumber kesehatan. Jangan lupa ya, tetap positive thinking :)