Belanja di Supermarket Bahan Bangunan Renotop
Akhir-akhir ini lagi sering banget ke supermarket bahan bangunan Renotop. Berawal dari langit-langit ruang tivi yang banyak celah dan kotoran sering kali berjatuhan dari atas, saya coba mencari material yang bisa digunakan untuk menutup celah tersebut. Alhamdulillah ketemu yang namanya wall filler dan akhirnya plafon rumah jadi lebih rapi.
Setelah berhasil menutup celah plafon, kepengin lah ngecat rumah juga biar ganti suasana dan lebih rapi, pas banget mau lebaran waktu itu, Gengs. Sudah lama banget ini cat rumah nggak diperbaharui. Kayaknya terakhir tuh pas mau nikah 10 tahun lalu. Kemudian punya anak kecil yang senang coret-coret tembok. Jadi untuk ganti cat memang nunggu sampai anaknya sudah bisa paham bahwa tembok itu bukan untuk diambar-gambar.
Akhirnya pertengahan bulan puasa kemarin kami belanja cat dan peralatannya di Renotop lagi. Begitu ada alat yang kurang, beli lagi di sana. Haha, pokoknya bolak-balik aja ke Renotop udah kayak ke Indomaret lah, saking seringnya.
Kenapa sih nggak beli di toko bahan bangunan yang biasa aja? Kebayang sama saya, kalau saja almarhumah Ibu masih ada, pasti kayak gitu komentarnya. Haha. Yes, memang sih ada toko material di dekat rumah, beneran dekat, jalan kaki nggak sampai semenit sudah sampai. Tapi nggak tahu deh, saya tuh maunya kalau belanja di tempat yang lebih menyenangkan aja.
Alasan utamanya sih karena di toko material cat dinding yang tersedia hanya warna-warna umum. Nggak ada warna cat yang bisa custom. Sementara di supermarket bahan bangunan biasanya ada. Dan waktu lagi beli wall filler saya sekalian survey harga cat. Di Renotop pembeli bisa pilih cat berdasarkan pallet warna yang disediakan, yang terdiri dari berbagai merek juga.
Alasan berikutnya, karena saya ingin mendapatkan pengalaman yang berbeda saat memilih bahan-bahan bangunan. Pergi ke toko material dekat rumah rasanya kurang Buibu friendly. Cuma bisa request mau beli apa, tapi nggak bisa lihat-lihat atau leluasa memilih.
Sementara kalau ke supermarket bahan bangunan kan bisa cuci mata. Harga barangnya juga jelas tercantum jadi bisa kira-kira deh sama budget.
Selain itu, Hammam yang suka banget kalau diajak ke toko alat tulis, jadi makin-makin happy-nya pas diajak ke Renotop. Favoritnya adalah bagian alat rumah tangga yang biasanya ada di lantai 2. Baginya Renotop sudah seperti taman bermain. Hahaha.
Pengalaman Baru Belanja di Supermarket Bahan Bangunan
Selama ini mungkin membeli bahan bangunan masih identik dengan kegiatan bapak-bapak atau tukang. Masih jarang Buibu yang pergi sendiri ke toko bahan bangunan.
Waktu saya beli wall filler di dekat rumah, abang-abangnya nanya gini, “Ibu ngerjain sendiri, Bu?” dengan tatapan ‘dih, suaminya emang ke mana?’ LOL. Membuat saya nggak nyaman, terintimidasi dan merasa lemah.
Bukannya saya mau bilang belanja di toko bahan bangunan konvensional itu nggak enak, ya. Bagi sebagian orang yang sudah biasa belanja di sini pasti sudah kerasan. Tapi kalau bagi saya yang jarang ke toko material, nggak ngerti juga jenis-jenis materialnya itu sendiri, nggak paham apa yang harus dibeli dan berbagai alasan lainnya, pergi ke supermarket bahan bangunan seperti Renotop adalah solusi.
Jadi saat baru masuk ke Renotop kita akan ditanya “Mau cari apa, Bu/Pak?” dengan memberitahukan barang apa yang sedang kita cari, ada staff yang ditugaskan untuk mengantar pembeli menemukan barang tersebut. Misalnya saya pernah mencari nat keramik, langsung diantar ke raknya. Kemudian ditanya “Ibu nat keramik mau dipakai untuk apa?” saya bilang ada bagian yang retak antara bak cuci piring dengan dindingnya. Jadi kelihatan renggang gitu.
Lalu petugas menyarankan saya sebaiknya pakai semen putih kalau kondisinya renggang. Sementara nat keramik lebih berfungsi untuk menutup lubang-lubang yang lebih kecil. Akhirnya saya nurut deh sama sarannya. Haha.
Selain membeli barang yang memang dibutuhkan, dengan melihat-lihat barang lainnya saya jadi tahu “Oooh, di sini jual ini itu juga ternyata.” Jadi pas di rumah lagi ada kerusakan kecil, saya jadi tahu harus membeli alat-alatnya di mana, serta harganya juga sudah diintipin duluan. Ngajuin proposal ke suami juga jadi lebih enak karena jelas juntrungannya.
Atau kalau kepo banget bisa tanya juga ke petugas, “Ini buat apa, ya?” setelah dikasih tahu mungkin bisa jadi ide mau bikin apa di rumah. Saya pun sering tanya-tanya fungsi barang yang bikin saya penasaran. Misalnya jenis cat, warnanya, daya tutup dan daya tahannya.
So far, belanja di Supermarket bahan bangunan Renotop sangat menyenangkan buat kami sekeluarga. Tempatnya lega, staff-nya ramah, disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan ada pengecekan suhu tubuh sebelum pintu masuk.
Terus biasa deeeh, kalau sudah suka sama sesuatu penginnya cerita-cerita ke semua orang. Ngomporin teman atau saudara-saudara untuk belanja di situ juga. Haha. Makanya nih sampai saya tulis di blog segala.
Bisa Belanja Apa Saja di Renotop?
Dari namanya saja supermarket bahan bangunan, ya. Jadi kita bisa nemuin apa saja yang berhubungan dengan bahan-bahan bangunan. Baik untuk perbaikan kecil, renovasi sampai pembangunan dari awal.
Dari lem kertas, selotip sampai bahan-bahan besar seperti keramik, pasir dan semen pun tersedia di sini. Pengalaman saya pribadi, pernah jajan di Renotop : keran air, semen putih, tutup kloset, cat dinding dan kayu, peralatan mengecat, pelindung kabel dan lainnya.
Harganya gimana? Apakah mahal? Soalnya kan dia supermarket, gedungnya besar, pakai AC pula, adem.
Nggak, kok. Harganya mirip-mirip dengan toko sebelah. Kadang saya suka membandingkan harganya hampir sama. Malah ada juga yang lebih murah, beneran.
Oh ya, Renotop ada membership card juga. Setiap pembelanjaan tertentu ada poinnya yang kalau sudah terkumpul banyak bisa ditukarkan. Kalau cek di instagram @renotop.id juga banyak promo-promonya.
Saat ini Renotop baru ada di sekitaran Ciledug, Petukangan, Joglo dan Meruya. Infonya sih sebentar lagi bakalan buka di daerah Pinang.
Ok, Gengs. Semoga review kali ini bisa membantu Buibu yang pengin mencoba belanja bahan bangunan sendiri. Saya juga paham lah, Buibu kan pasti suka geregetan ya kalau jadwal sama pak suami kurang cocok gitu. Entah kapan doi bisa dimintain tolong pergi ke toko bahan bangunan, secara tiap hari kan kerja, akhir pekan katanya pengin istirahat. Haha.
Cobain, Buuu. Ajak suaminya ke Renotop sekalian jalan-jalan.
Baca juga : Kamar untuk Si Kecil
Comments
Wahh, andaikan Renotop ada di sekitaran Surabaya, kayaknya eikeh juga bakal samperin, Mak.
Ini soalnya aku jg pengin ngecat beberapa bagian rumah.
udah mulai ngelupas gitu temboknya.
Semogaaaa segera buka cabang di Jatim yak.
Selain Renotop di sini juga banyak supermarket bahan bangunan yang serupa. Mungkin di Surabaya ada juga yang model gini, Mak. Coba deh sesekali masuk, pasti betah.
Ya ampuun, memang yaa belanja ke Supermarket bahan bangunan pun ga mau kalah kalo nyaman begini maah,, ber Ac pula dan leluasa ya pilih pilih yang lainn terus laper mata deeh. Nah keknya kalo pak bapak diajak ke Renotop pasti mau tuuh Mak.
Makin banyak yaa Supermarket bahan bangunan, makin banyak permintaan dan kenyamanan berbelanja masyarakat keknya.
Suamiku akhirnya ya mau juga bolak balik ke Renotop Mak. Haha. Sementara aku milih-milih belanjaan, dia ngikutin anakku yang exited banget juga. Haha.
Aku terbantu kalau ke toko bahan bangunan ajak suami. Jujur aku kurang paham emang. Jadi ya mau nggak mau ikut sabarkan diri biar jadwalnya pas ama suami. Makasih rekomendasi tokonya mba
Aku mah cuss aja udah nggak usah nunggu suami. Sampai-sampai suamiku bilang “Mami, ke Renotop mulu, Mih?” Hahahaha.
Ini pasti supermarket favorit emak emak yang sedang renovasi atau membangun rumah ya mak, bisa window shopping dan jajan bahan bangunan. Sebelum sampai di fase itu, saya ga nyangka belanja bahan bangunan bisa begitu menyenangkan, hihihi
Di kotaku juga ada supermarket semacam Renotop mam. Bikin lupa waktu kalau udah masuk ke sana.
Masuk supermarket bahan bangunan rasanya semua barang pengin dilihat-lihat ya Mbak. Soalnya cakep-cakep banget.
Wah ada ternyata ya supermarket bahan bangunan seperti ini. Biasanya ke toko bahan bangunan aja nemeni suami, tokonya sumpek tentu saja, gak betah berlama-lama di situ hahaha.
Kalau Renotop ini kan seperti supermarket biasanya ya, gak sumpek, bisa cuci mata lihat barang-barangnya yang tertata rapi. Sayangnya belum ada nih supermarket bahan bangunan Renotop di kotaku.
Paling kalau ke toko material kitanya nunggu di luar aja ya Mbak, nggak tahan sama sumpeknya haha.
Meski di tempat saya belum ada Renotop, saya juga suka ke supermarket bahan bangunan, Mbak. Selain lebih enak buat belanja karena ada yang bantuin, juga nyaman aja buat window shopping hehehe. Zaman renovasi rumah dulu saya dan suami suka main ke supermarket bahan bangunan buat survey harga dan liat-liat bahan yang kami perlukan, supaya tahu budgetnya.
Kurang lebih sama ya Mbak Renotop dengan supermarket bahan bangunan lainnya. Cuma kalau di tempat tinggalku yang paling ngetop itu ya Renotop.
wah emang klo ngajak suami ke toko bangunan itu sama kayak ngajak cewek shopping di mall
pasti sangat antusias
apalagi klo toko bangunannya selengkap Renotop ini
Bukan suaminya aja yang antusias pastinya ya.
Wall filler? Hmm aku baru sekali denger istilahnya. Yang difiller bukan cuma hidung ya, tapi juga dinding :))
Hihi iya aku setuju, kalo kita aka ibuk2 ke supermarket bangunan suka bingung ya itu para penjualnya, krn kayak gak lazim aja gitu ya, para ibuk2 ke toko bahan bangunan, harusnya ke supermarket groceries kali ya, hihi…
Aku juga suka ke supermarket bahan bangunan, daripada ke toko material, karena bisa sekalian cuci mata :))
soal harga kalo beda2 tipis yaudah gak masalah, yang penting nyaman dan bisa compare harga ya.
Iya, beneran ada Mbak. Jadi gunanya untuk menutup permukaan dinding yang nggak rata. Misalnya di tembok ada paku yang mau dicabut. Setelah itu pasti temboknya berlubang kan ya. Nah sebelum dicat ulang, dikasih wall filler dulu supaya rapi.
I feel you, Mbak, enggak nyaman rasanya ke toko material konvensional. Dulu saat beberapa tahun LDM sama suami, aku ngurus sendiri dong kalau ada apa-apa dengan rumah. Dan kalau belanja tatapan mata karyawannya itu sungguh, kok kasihan Ibu ini ya, belanja material sendiri hihihi
Kalau ada Supermarket bahan bangunan macam Renotop ini kan santuy ya…bisa keliling, pilih-pilih dan minta bantuan karyawan kalau ada yang ditanyakan.
Aku di Joglo nih, bisa coba ke Renotop nanti
Kayaknya karyawan di toko material perlu diedukasi ya Mbak soal women empowerment haha. Selamat berbelanja di Renotop Joglo atau Meruya :)
Soal merenovasi rumah itu memang seru ya. Apalagi kalau soal belanja belanji, emak jagonya hehe..Dengan adanya supermarket bahan bangunan seperti ini, semua kebutuhan bangunan dapat terpenuhi dengan mudah :)
Alhamdulillah, selain memperbaiki kondisi rumah juga bisa memperbaiki mood, Mbak.
Nah iya, kalau langsung pergi ke supermarket bahan bangunan kita bisa leluasa milih barang yang kita inginkan ya, bisa sekalian cuci mata juga hihihi
Selain itu kita juga bisa lihat-lihat harga barang, jadi bisa prepare kalau sewaktu-waktu mau beli bahan bangunan
Iyes, intipin dulu harga barangnya jadi sudah ada gambaran kalau nanti sudah butuh banget untuk beli.
Oh jangan salah wahai penjaga toko bahan bangunan, sekarang sudah banyak loh perempuan yg bisa belanja segala macam bahan bangunan.
Apalagi dengan adanya Renotop ini, pasti makin banyak perempuan yg tahu dan mengerti pernak pernik bangunan. Bukan lagi hanya pernak-pernik peralatan dapur.
Nah, makin wonder womanlah kami ini, hahaha.
Makin-makin lah ya kekuatan kita, Bu. Jadi nambah kebisaan. Aku pas ngecat juga ngelakuin sendiri loh tanpa tukang.
Mpo masih yang memilih bahan bangunan. Tinggal telp barang sampai deh. Belum coba renotop karena jauh euy
Enak kalau sudah langganan Mpok dan penjualnya sudah kenal, sudah ngerti gitu kita maunya bahan-bahan yang kayak apa.
wah baru tahu ada supermarket khusus bahan bangunan. keren banget mbak. pasti senang banget jalan-jalan cuci mata di sini yaaa. saya juga lagi pengen lihat-lihat cat, paku dan printilan untuk mendekor dapur. pengen bongkar tempat cuci piring juga, karena tempatnya udah tua. maklum rumah mertua
Sama, Mbak. Ini juga rumah peninggalan orang tua. Usia rumahnya lebih tua dari umurku. Haha. Jadi banyak banget yang harus diberesin kalau belum sanggup renovasi besar.
Aku juga pernah mengalami hal serupa, mulai dari belanja cat sampai bahan buat plafon. :D Gapapa lah yaa, asal menikmati, happy2 aja belanja bangunan yaa.
Iya dong Mbak. Kalau bisa mah mau sering-sering aja belanja bahan bangunan.
Enak ya belanja bahan bangunan di toko dg konsep supermarket gini. Nyaman. Kalau ke toko bangunan konvensional nggak tau knapa mau masuk aja rasanya udah kayak terintimidasi dl. Udah isinya bapak2 smua, suasananya suram pula
Ya kaaan? Semacam fenomena gitu ya kalau Buibu masuk toko material, suka ada tatapan-tatapan yang bikin kita merasa keciiiil.
Aku juga kemarin mengecat ulang rumah niih..
Bahagia banget karena belanja di tempat jualan bahan bangunan begini ada banyak sekali pilihan. Dan yang paling menyenangkan adalah ketika memilih cat untuk kamar anak-anak. Jadi inget cat yang sering direkomedasikan oleh beberapa blogger beberapa waktu lalu.
Cat yang itu? Aku juga sempat kepoin. Eh tapi pilihanku tetap jatuh pada cat yang pernah aku review Kak. Hihi.
Pilihannya bisa lebih banyak ya kalau beli2 di Renotop. Kayak pilih warna cat itu, bisa cari yang enggak mainstream, sesuaikan dengan kesukaan kita. Plus bisa minta bantuan petugas saat butuh nanya ini itu ada yang cekatan menjawab.
Iya Mbak Uniek. Jadi di konter catnya itu ada mesin semacam mixernya untuk campurin warna, sehingga menghasilkan warna cat sesuai dengan palet warna yang dipilih. Demen banget dah pokoknya. :D
Hahaha emang gitu mbaa. Klo udah ngebenerin apa gitu di rumah, pasti jadimpatah pengen sekalian ngerenov yang lain. Biar sekalian berdebu dan berantakan. Akupun seneng banget ngintilin suami klo belanja supermaket bahan bangunan.
Iya, ya. Terus sekarang merembet nih nyonya rumah pengin beresin belakang biar dapurnya jadi cantik kekinian. Hahahaha.
Ku itu seneng kalau belanja gini soalnya bisa sesuain hati mau ngapain rumah. Lengkap di renotop ini sesekali pengen ajak suami ke sini. Belum pernah ke sini mak
Betul, Mak. Sesuaikan dengan selera, ya. Semoga di Sidoarjo bisa ketemu supermarket bahan bangunan, ya. Cuss deh belanjaaa.
Saya juga pernah Mba beli or belanja kebutuhan rumah di supermarket bahan bangunan. Lebih banyak pilihan sih, ya.
Lebih banyak pilihan dan lebih enak milihnya :)
Pastikan bau cat bisa dirasakan ya Mbak, haha
Aku kebetulan ingat sama status orang yang didatengin sama tukang cat trus ngomong sama yang punya rumah kalau dia ga bisa cium apa apa soal cat itu yang bikin semuanya auto PCR.
Hmm, soal supermarket bahan bangunan mungkin di Surabaya sini ada tetapi aku ga paham soalnya jarang beli.
Rumah kontrakanku selalu dibenahi yang punya soalnya jadi kadang enggak paham catnya dibeli di supermarket atau toko biasa
Haaaa? Seriusan gara-gara ada tukang cat jadi pada PCR? Jangan-jangan itu catnya memang yang nggak berbau macam yang aku beli, Mbak?
Wah praktis banget ya mak kalo bisa belanjan banhan bangunan di tempat nyaman kaya giniii. Keren nih Renotop, lengkap juga ya maaaak
Lengkap, Mak. Sama aja kayak toko bahan bangunan konvensional tapi mirip mall tempatnya. Dan kalau aku bilang kayaknya di sini lebih lengkap, pelayanannya juga bagus.
Selain belanja di supermarket pada umumnya, aku termasuk yang jatuh hati pas pertama kali diajak suami ke supermarket bahan bangunan.. Norak norak gimana gitu wkwkwk.. Lihat banyak produk untuk rumah rasanya pingin botong semua, tapi apa daya ya ahahaha
Terus suka ada ngide nggak sih, Mbak? “Eh, rumahku kalau dikasih ini kayaknya cakep deh, instagramable pasti.” Hahaha.