Ada yang Baru di Kebun Raya Bogor
Pagi itu selepas sarapan enak di Hotel Royal Bogor, kami bertiga langsung keluar untuk menghirup udara segar yang sayangnya agak-agak terkontaminasi oleh asap kendaraan. Ternyata hari itu enggak berlaku car free day. Ini bukan kali pertama kami mengajak si kecil ke Kebun Raya Bogor, tapi jelas inilah pengalaman pertama kami berjalan kaki bertiga di tengah Kota Bogor yang sejak dahulu sudah menjadi tempat wisata yang mungkin paling sering saya kunjungi bersama keluarga.
Sejak dipimpin oleh Walikota barunya, Bapak Bima Arya Sugiarto Kota Bogor mulai berbenah khususnya di sekitaran Kebun Raya Bogor. Kalau dulu yang sering terlihat adalah kemacetan dan kesemrautan angkutan umum, kini di area tersebut diberlakukan lalu lintas satu arah sehingga lebih teratur. Tak hanya itu, area pejalan kaki pun telah direnovasi menjadi ruas yang lebih nyaman bagi siapa saja yang melewatinya.
Dari Hotel Royal Bogor yang letaknya di Jl. Ir. H. Juanda tak jauh dari Kebun Raya, kami berjalan ke arah timur menuju pintu utama. Sudah banyak pejalan kaki yang juga sedang menuju pintu tersebut, padahal hari masih pagi. Banyak juga pejalan kaki yang hanya melintas, mungkin sedang berusaha untuk mengelilingi satu putaran Kebun Raya Bogor demi membakar kalori.
Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang luasnya mencapai 87 hektar, terletak di Kota Bogor, Jawa Barat. Selain wisatawan lokal, tempat wisata ini juga sering kali dikunjungi oleh wisatawan asing. Tiket masuknya Rp 15.000 per orang, anak dibawah 4 tahun gratis. Sedangkan untuk wisatawan asing harga tiketnya sebesar Rp. 25.000 per orang.
Yang Baru di Kebun Raya Bogor
Ketika memasuki area Kebun Raya udaranya terasa lebih sejuk karena banyak sekali pepohonan, yang terdiri dari 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Tapi rupanya ada yang baru di tepi danau buatan yang tepat berada di depan Istana Presiden. Tempat ini adalah favorit saya dan Ibu saya ketika mengunjungi Kebun Botani Bogor. Karena suasanya yang syahdu di tengah rimbunnya pepohonan dan ada gemericik dari air mancur kecil di tengah danaunya. Penampakannya yang sekarang adalah tepi danaunya telah dipasang konblok yang ukurannya besar-besar untuk pejalan kaki.
Sebelumnya di area ini hanya tanah berumput halus tempat pengunjung bisa menggelar tikar untuk duduk-duduk bersantai. Dengan perubahan ini memang sudah tidak bisa lagi lesehan di situ karena akan menghalangi pengunjung lain. Tapi sebagai penggantinya disediakan banyak sekali tempat duduk dengan bentuk lurus dan melengkung.
Kemudian di ujung konblok dibuat sebuah tempat yang menjorok ke arah danau dengan dinding-dinding kaca. Banyak pengunjung yang berfoto pada spot ini. Kalau dilihat secara keseluruhan memang area ini dibuat kian instagramable, mungkin untuk menarik lebih banyak wisatawan. Karena sekarang apa-apa yang sekiranya eye catching buat difoto pasti akan didatangi banyak orang.
Yah, memang namanya wisata itu sering kali identik dengan berfoto-foto. Meski sudah sering ke tempat yang sama tapi tetap saja saya ingin berfoto lagi buat kenang-kenangan dan nantinya jadi bisa melihat sendiri perubahan diri dan lingkungan tempat berfotonya. Hehe.
Kebun Raya Bogor memiliki banyak danau lagi, jadi kalau ingin berfoto yang latarnya danau bisa mengunjungi berbagai tempat lainnya. Atau danau yang memiliki air mancur lebih tinggi di Taman Astrid juga bagus untuk foto bersama. Jangan lupa juga berfoto di depan Istana Presiden.
Dan supaya foto-fotonya bisa langsung di-upload nih, sekarang juga sudah tersedia wifi di seluruh area Kebun Raya Bogor karena sudah bekerjasama dengan CBN dan Google Station.
Pedestiran yang Mengelilingi Kebun Raya Bogor
Hari itu saya bersama suami dan anak tidak terlalu lama menghabiskan waktu di dalam Kebun Raya. Selesai main di Taman Astrid kami langsung menuju pintu 3 untuk keluar dari tempat wisata. Pintu 3 ini lokasinya cukup jauh dari tempat kami menginap, tapi pak suami mengajak berjalan kaki sambil menikmati asyiknya pedestrian yang kini sudah berubah wujud.
Lebarnya mungkin sekitar 2 meter dengan konblok yang tertata rapi. Ada beberapa penyeberangan yang dibuat di bawah tanah juga jadi pejalan kaki bisa menghindari ramainya jalan raya. Di sepanjang pedestrian banyak sekali tempat duduk, sebagai tempat istirahat atau bisa jadi untuk foto-foto (lagi).
Penerangan di malam hari pada area pejalan kaki di sekeliling Kebun Raya Bogor pun ditata sangat baik. Selain kotanya menjadi cantik di malam hari, juga untuk menghindari kejahatan pastinya.
Sebelum tiba di Royal Hotel Bogor kami melewati halaman Istana Presiden dari sisi yang berbeda. Di sini banyak sekali rusa yang biasanya suka jalan-jalan sampai ke pagarnya. Pengunjung boleh memberikan makan wortel untuk rusa-rusa ini.
Cukup jauh kami berjalan, sampai beberapa kali si kecil minta digendong karena kelelahan. Akhirnya tiba juga di hotel, kami istirahat sejenak kemudian bersiap untuk check out. Tidak terasa waktu berlalu cepat sekali selama kami menikmati quality time bersama. Tapi seru, sih. Kapan-kapan mau lagi ke Kota Bogor, nyobain hotel lainnya yang ada di sekitar Kebun Raya.
Mumpung mau pesan hotel sekarang ya gampang banget, kaan. Tinggal pakai aplikasi Pegipegi atau via website pegipegi.com sudah bisa cari hotel di Bogor yang sesuai dengan selera maupun budget. Dengan Pegipegi transaksinya cukup mudah, banyak pilihan metode pembayaran baik itu transfer, kartu kredit, pembayaran di swalayan, internet banking dan juga cicilan. Sedangkan untuk harga kamarnya sendiri Pegipegi menjamin nih, kalau kita bakal mendapatkan penawaran terbaik. Belum lagi diskon-diskonnya, juga PepePoin yang poinnya bisa digunakan untuk pemesanan berikutnya sebagai potongan harga. Triiing, jadi langsung pengin pesan hotel lagi, nih.
Baca juga : Review Kedai Kita Bogor Timur
Comments
seru lihat kota ini banyak yang baru, jadi kepengen kesana berkali-kali tapi nga bosanin.
Betul, Mbak Adel. Mungkin karena daerahnya masih adem ya, jadi tetap seneng main di Bogor.
trakhir ke bogor, aku piknik di kebun raya ama temen2. tp agak kapok makan di kbun raya sih, krn ternyata banyak burung2nya dan mereka pup di baju bahkan di makanan salah satu dr kita wkwkwkwkwk. kalo ke bogor, dan ngineo, aku biasa stay di grand savero. krn hadap lgs ke KRB nya mba. anak2 juga seneng, tinggal nyebrang kalo mau main ke KRB
Hahhaha, burungnya gak berperasaan banget ituu.