fbpx
produk lokal qlapa
Tips & Review

Produk Lokal dan Dedikasi Pengrajin Nusantara

Untuk menambah koleksi properti foto, dua minggu terakhir saya browsing dan melakukan pencarian. Wah ternyata harganya lumayan, ya. Tapi sampai sekarang saya baru beli alas fotonya saja, karena sebelumnya sudah pernah beli di tempat yang sama dan kualitasnya memang ok meskipun produk lokal. Untuk properti yang lain saya masih ragu-ragu karena belum pernah beli di situ dan masih banding-bandingkan harga.

Properti yang saya cari agak random sih jenisnya, mulai dari pernah pernik dapur, pot bunga, sampai bunga-bunga atau daun artificial. Agak ribet juga mencari satu per satu, karena biasanya yang jual properti masak memasak suka tidak jualan pot bunga. Tapi tak apa-apa sih, selama produknya memang bagus. Kalau bisa sih produk lokal.

Bicara soal produk lokal, ada info menarik banget nih. Pada tahun 2016 transaksi e-commerce di Indonesia mencapai angka 75 triliun, kemudian ada peningkatan di tahun 2017 menjadi 85 triliun (menurut Bank Indonesia). Fantastis, ya? Sayangnya dari triliunan transaksi tersebut yang merupakan penjualan produk lokal hanya 6-7%, sedangkan 93-94% dikuasai oleh produk impor.

Ke mana kah perginya produk buatan dalam negeri? Apakah pengrajin di Indonesia sudah tidak produksi lagi, atau bagaimana? Kok bisa-bisanya kita mendapatkan angka yang tak sampai 10% dari penjualan produk luar?

Mengapa Harus Produk Lokal?

Mungkin agak klise kalau saya bilang lebih memilih produk lokal, karena kita harus mencintai produk-produk Indonesia. Tapi kenyataannya memang seperti itu, kok. Mengapa ada orang dari luar negeri yang rela belanja di negara kita dan mengakui kualitasnya, sedangkan kitanya malah memilih produk-produk impor? Apakah kita kebanyakan uang, atau hanya menuruti gengsi semata?

Saya dan keluarga menjalankan usaha konveksi, ada yang produksi baju dan celana anak, dress dan gamis untuk dewasa , ada juga yang produksi seprai dan bedcover. Semuanya menggunakan material lokal. Tapi makin ke sini semakin banyak yang membanding-bandingkan dengan produk buatan luar. Baik dari sisi harga maupun kualitas barang. Yang mana ini membuat kami melongo. Kalau mau membandingkan yang apple to apple, dong.

Look, harga suatu barang bisa saja berbeda karena berbeda pula proses pengerjaannya, materialnya, modelnya dan banyak faktor lain. Ya terang saja produk B lebih murah dari produk A. Lha wong produk B itu palsu, kok, bukan brand aslinya. Terang saja harganya selisih jauh, lihat saja jahitannya beda banget. Produk A sangat rapi dan detail, sedangkan produk B cuma ngasal.

Saya ngerti banget rasanya jadi pengrajin lokal, bukannya berat menghadapi kompetitor dari luar. Tapi kami sering kewalahan melihat orang-orang di negeri sendiri yang justru bangga banget belanja produk impor dan meremehkan produk lokal.

Produk Lokal adalah Warisan

Produk lokal bisa dikatakan sebagai warisan. Bisa karena produk handmade ini memang merupakan usaha yang sudah dijalankan turun temurun. Bisa juga diartikan pengrajin lokal merupakan salah satu harta negara yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah dunia, seandainya mendapatkan dukungan penuh dari sesama warga Indonesia. Warisan masa depan!

Bayangkan untuk setiap produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin di Nusantara, telah melalui proses yang panjang. Kita ambil contoh untuk jenis kerajinan kayu mahoni. Pohon mahoni dibudidayakan mulai dari bibit hingga menjadi pohon dewasa yang membutuhkan waktu 10 tahun lamanya. Lalu pohon-pohon ditebang, dipotong, didistribusikan, dijadikan bahan kerajinan. Entah itu dibentuk, diukir, dihaluskan dan proses lainnya. Terakhir diberikan finishing touch, misalnya saja finishing honeywax yang aman dan food grade (biasanya untuk produk peralatan makan dan peralatan dapur). Produk yang sudah jadi kemudian didistribusikan kembali untuk dijual ke tangan pembeli.

Dalam proses panjang ini ada pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran para pengrajin. Bisa saja kita bilang “biasa aja lah, semua hal di dunia ini kan memang butuh proses”. Oke, kalau memang kita mengerti apa yang disebut ‘proses’ itu maka janganlah kita memandang produk lokal dengan sebelah mata.

Jadi, ketimbang belanja produk-produk impor, mengapa kita tidak memenuhi seluruh perabot rumah kita dengan produk lokal? Soal kualitas jangan khawatir, produk dalam negeri justru dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan masyarakatnya.

Produk Lokal yang Ketinggalan Zaman dan Mahal di Mata Masyarakat

Dikarenakan banyak produk lokal yang merupakan handmade atau hasil buatan tangan menjadikannya memiliki harga yang agak tinggi. Seandainya semua orang paham dengan proses yang sudah saya bahas di atas tadi, sepertinya tidak akan ada lagi yang mempermasalahkan harga.

Selama ini produk lokal juga dianggap ketinggalan zaman dan sulit ditemukan, padahal eranya sudah digital, yang mana seharusnya kita lebih mudah menemukan sesuatu di internet. Bagaimana tidak sulit kalau seluruh pasar online menjualnya produk impor sebanyak lebih dari 90%? Pengrajin lokal seperti tidak punya tempat di rumahnya sendiri. Sedih, yaa?

Dan kalau masih ada warga negara kita yang bilang produk lokal itu mahal serta ketinggalan zaman, berarti orang itu belum pernah akses ke Qlapa.com. Di website tersebut tersedia bermacam-macam produk lokal dengan design kekinian, eksklusif tapi harga terjangkau. Mau beli baju bagus atau mau menghiasi rumah dangan perabot instagramable, bisa banget!

Dan di qlapa.com akhirnya saya menemukan semua kebutuhan properti foto yang lucu-lucu. Harganya juga reasonable, sebanding dengan kualitas barang yang disebutkan pada deskripsinya.

Qlapa Sahabat para Pengrajin Lokal

Qlapa adalah situs jual beli online untuk produk handmade unik seperti kemeja batik, tenun, tas dan sepatu kulit, dompet, perhiasan, dekorasi rumah, dan produk buatan tangan lainnya. Dikatakan jual-beli karena selain bisa membeli kita juga bisa berjualan, jika memiliki usaha kerajinan tangan.

Hadir sebagai Rumahnya Produk Handmade Indonesia, Qlapa menjadi sebuah solusi tepat bagi para pengrajin dalam menemukan pasarnya sendiri. Selain itu juga sebagai upaya melawan produk impor disektor real offline. Karena sudah menjadi tempat berkumpulnya para pengrajin dari seluruh Nusantara, pembeli bisa dengan mudah menemukan produk lokal berdasarkan kategori. Produknya asli, disertai dengan foto-foto yang real pula.

Tak ada alasan lagi lah untuk tidak melirik produk lokal. Saya saja setiap kali berkunjung ke websitenya pasti selalu bingung. Bingung mau pilih yang mana, saking bagus-bagus semua. Apalagi yang kerajinan kayu-kayu gitu, entah kenapa di mata saya semuanya terlihat menggemaskan.

Saya senang bisa menemukan Qlapa, rasanya semua perjuangan para pengrajin yang bekerja tak kenal waktu demi memenuhi kebutuhan pelanggan akhirnya menemukan muara. Akhirnya para pencinta kerajinan tangan dapat menemukan tempat baru untuk berbelanja online.

Keuntungan Jual Beli di Qlapa

Saya pertama kali tahu Qlapa dari suami, yang menginfokan tentang marketplace khusus handmade. Karena waktu itu saya memang sedang terpikir untuk jualan suatu produk handmade kategori Dekorasi Rumah. Saat ini belum terlaksana, sih. Setelah mempelajari lebih lanjut tentang Qlapa ternyata banyak keuntungannya. Baik itu bagi pembeli maupun bagi pengrajin.

Terinspirasi dari buah “Kelapa” yang memiliki banyak sekali manfaat, dari akar, batang pohon, daun, sabut, batok, isi hingga airnya. Seperti itulah Qlapa ingin bermanfaat bagi orang lain. Yang paling diutamakan di Qlapa adalah transparansi dan kualitas. Karena kepercayaan selama bekerjasama merupakan hal terpenting, yang di dalamnya terdapat objektivitas, kejujuran dan keterbukaan. Sedangkan kualitas berkaitan dengan produk-produk yang dikurasi sebelum resmi dijual. Hanya produk dengan kualitas terbaiklah yang bisa dijual di Qlapa. Tentu saja untuk kepuasan hati para pembeli dan pelanggan setia.

Produk Pilihan di Pasar yang Tepat

Sulit rasanya memiliki usaha jika kita tidak berada pada pasar yang tepat. Saya tahu betul rasanya bersaing dengan produk luar yang harganya suka bikin geleng kepala. Ada yang murah banget dan pastinya laris manis, kadang merusak harga pasar. Ada juga yang mahalnya kebangetan padahal kualitasnya masih di bawah produk lokal. Tetap laku juga karena orang-orang sudah familiar dengan brand-nya.

Bersama Qlapa pengrajin bisa mematok harga secara manusiawi karena persaingannya bagus, sesama produk lokal yang berkualitas.

Tanpa Biaya Iklan, Tanpa Stok Minimum

Untuk memperluas informasi tentang barang yang kita jual kadang dibutuhkan biaya promosi. Melalui Qlapa tidak ada biaya awal, ya. Tidak wajib juga adanya stok minumum yang kadang membuat pengrajin harus menyediakan produk sebelum terjadi pesanan. Jadi sifatnya memang meringankan pengrajin.

Mendapatkan Asisten Pribadi

Qlapa memiliki fitur chat, bisa diklik bagian “Tanya Kami” yang berada pada sisi kanan bawah layar komputer.  Pembeli yang hendak bertanya-tanya bisa menyampaikan melalui fitur ini. Setiap ada pesanan masuk pengrajin akan diberikan informasi melalui email secara detail berupa nama produk, jumlah, dan alamat kirim. Jadi berjualan di Qlapa sama saja kita memiliki asisten pribadi yang mengurus semua keperluan.

Bagi pembeli juga menguntungkan karena bisa belanja online di satu tempat untuk berbagai kebutuhan. Tidak perlu berpindah-pindah dari online shop yang satu ke yang lainnya.

Berbagai Peluang Kerjasama

Tentu saja penjual akan memiliki peluang bekerjasama dengan partner Qlapa, mendapatkan prioritas utama untuk program-program Qlapa, mendapatkan edukasi pemasaran produk dan memperluas jaringan dengan sesama pengrajin produk handmade lokal.

Transaksi Aman

Demi keamanan Qlapa menggunakan sistem pembayaran melalui rekening bersama. Pembeli tidak perlu khawatir saat membayar karena Qlapa akan bertanggung jawab meneruskannya kepada penjual ketika barang sudah diterima oleh pembeli.

Keamanan lainnya adalah Qlapa selalu menyeleksi barang-barang yang hendak dijual oleh pengrajin. Jika sesuai dengan kriteria maka baru bisa dijual di website. Sehingga pembeli hanya akan mendapatkan produk dengan kualitas terbaik.

***

Bagi saya, membeli produk-produk lokal buatan anak bangsa adalah sesuatu yang patut diprioritaskan. Biar bagaimana kita berada di negara yang sama, sudah sewajibnya mengutamakan produk dalam negeri. Karena dari hasil penjualannya inilah para pengrajin dapat memperpanjang usia bisnisnya. Bisa menyekolahkan ribuan anak-anak yang berhak memiliki masa depan lebih baik. Bisa memberikan kontribusi juga kepada negara, sekecil apapun itu.

Cintailah produk handmade lokal, jangan lupa belanja online-nya di qlapa.com, ya.

Terima kasih :)

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

September 5, 2018 at 6:08 pm

Pas banget nih baca artikel ini disaat dollar lagi lucu-lucunya hahaha. Harus makin cinta dengan produk Indonesia, ya



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *