Review Aplikasi Layanan Paspor Online, Implementasi Kantor Imigrasi Tangerang
Waduuuh, judulnya serius banget kayak judul skripsi, yes? Easy, I’m not that serious. Cuma mau melanjutkan pembahasan tentang pembuatan paspor online. Sebenarnya yang dikatakan paspor online itu hanya daftarnya saja loh, ya, bisa lewat Aplikasi Layanan Paspor Online atau di website antrian.imigrasi.go.id. Sedangkan untuk menyerahkan berkas, foto diri dan pengambilan paspor harus dilakukan sendiri dengan cara langsung datang ke kantor imigrasi terdekat.
Sewaktu mengurus penggantian paspor bulan Februari lalu, saya duduk dan mengisi formulir pengajuan paspor bersama seorang ibu yang usianya kira-kira sudah sudah 60-an. Ibu tersebut didampingi oleh puterinya yang membantu mengisi formulir, jadinya beliau bisa leluasa ngobrol sama pemohon lainnya, termasuk saya. Katanya Ibu ini hendak melakukan penggantian paspor, tapi merasa enggak perlu mendaftar via aplikasi layanan paspor online. Dalam hati saya bertanya-tanya “Apakah bisa?” Sedangkan sewaktu baru datang langsung diminta konfirmasi apakah sudah daftar online atau belum.
Untuk saya pribadi memang aplikasi layanan paspor online memudahkan sekali dalam membantu prosesnya. Tetapi mungkin enggak demikian ya bagi orang lain. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian saya terkait penggunaan aplikasi ini. Yaitu pilihan kantor imigrasi yang sedikit, pemohon yang masih bisa diterima meski tanpa mendaftar online dan prosedur verifikasi jadwal antrian. Ketiga poin ini agak-agak bikin penasaran saja sih sebenarnya. Tapi dasar orang sok sibuk jadinya saya enggak sempat tanya-tanya banyak di kantor imigrasi. Hehe.
Berikut ini adalah review dari saya mengenai aplikasi layanan paspor online dan implementasinya di Kantor Imigrasi Tangerang. Kejadian yang saya alami mungkin berbeda dengan kantor imigrasi lainnya.
Pilihan Kantor Imigrasi
Saat ingin mendaftar paspor online pilihan kantor imigrasi yang ada di aplikasi layanan paspor online pada smartphone saya hanya kantor imigrasi wilayah Tangerang, Cilegon dan Serang. Padahal saya berharap akan mendapatkan jadwal antrian paspor di kantor imigrasi wilayah Jakarta, khususnya yang bisa melayani pembuatan e-paspor.
Sepertinya nama-nama kantor imigrasi yang muncul berdasarkan lokasi kita saat mengakses aplikasi layanan paspor online tersebut. Karena seminggu kemudian teman saya di Jakarta, yang juga ingin membuat paspor, pilihan kantor imigrasinya lebih banyak.
Berhubung pembuatan paspor kan enggak berdasarkan domisili alias bisa bikin di mana saja, kayaknya lebih enak ya kalau kita bisa memilih kantor imigrasi manapun yang diinginkan. Lagian kantor imigrasi di Serang dan Cilegon itu ya ampun, jauh banget kaliii. Yang di Tangerang saja lumayan, pas pulang naik angkot serasa mudik saking jauhnya. LOL.
Pemohon yang Diterima Meski Tanpa Mendaftar di Aplikasi Layanan Paspor Online
Mungkin masih banyak orang yang kurang familiar dengan sistem baru yang dibuat dengan maksud mempermudah hidup. Bisa jadi karena kurang sosialisasi jadi banyak yang belum tahu, atau bisa juga memang enggak mengerti cara pakai aplikasinya meski sudah dibuat sederhana sekali.
Tapi tunggu, deh. Wajar sih kalau mereka yang sudah lanjut usia enggak mengerti dengan sistem ini. Tapi kalau kita ambil contoh dari Ibu yang saya temui itu, beliau didampingi oleh anaknya yang merupakan kaum milenial, loh. Yang setidaknya bisa bantu mendaftarkan dirinya via aplikasi. Ataukah memang mau cara yang lebih gampang, jika cara itu memang ada?
Karena dipersilakan duduk di kursi prioritas maka Ibu tersebut terpisah ruangan dengan saya, jadi saya enggak tahu kelanjutannya bagaimana. Saya hanya fokus pada proses pengajuan paspor saya. Tapi akhirnya kami bertemu kembali di loket pembayaran dan beliau memberitahu bahwa “Tadi ternyata saya harus daftar online dulu, sama kayak Mbaknya.” Tuh kaaan.
Yang menjadi pertanyaan, apakah bisa mendaftar di hari itu terus langsung dapat jadwal antriannya? Karena setahu saya untuk mendapatkan jadwal seminggu kedepan saja bakalan sulit. Cara lainnya adalah dengan mendaftar via nomor whatsapp. Tapi cara ini lebih ekstrim lagi, untuk mendapat jadwal hari senin harus kirim whatsapp setidaknya di hari minggu jam 8 pagi. Sering banget saya cob acara ini tapi selalu mendapat balasan “kuota sudah penuh”.
Prosedur Verifikasi Jadwal Antrian Paspor
Yang ketiga adalah mengenai prosedur verifikasi jadwal antrian paspor. Menurut kamu kenapa sih kita disuruh mendaftar secara online kemudian mendapatkan jadwal antrian yang bisa digunakan di kantor imigrasi? Tadinya saya pikir kode booking jadwal antrian ini akan digunakan ketika pertama kali masuk ke kantor imigrasi sebagai bukti bahwa benar saya dapat antrian di jam 8-9 pagi. Juga untuk ditukarkan dengan nomor antrian baru sesuai urutan kedatangan. Setelah itu barulah menyerahkan dokumen di counter verifikasi berkas dan proses selanjutnya.
Tapi kenyataannya pemohon harus menyerahkan berkas terlebih dahulu. Setelah itu baru ke loket pengambilan antrian. Kenapa jadi terbalik? Bagaimana kalau ternyata sudah menyerahkan berkas tapi aslinya si pemohon bukan berada pada jadwal yang tepat? Atau bahkan pemohon belum mendaftar secara online. Apakah enggak jadi wasting time?
Usulan
Jadi intinya saya sebagai rakyat jelata ingin mengusulkan, nih. Bagaimana jika sistem yang sudah baik ini dijalankan sesuai dengan prosedur. Waktu melakukan pengambilan paspor saya melihat masih ada “calo paspor” yang bertransaksi dengan pemohon di sebuah kedai makanan di kantin. Kalau sistemnya sudah dibikin online, tapi masih ada calo begitu kan saya jadinya curiga. Jangan-jangan prosedurnya dibikin terbalik supaya abang-abang calo ini bisa tetap exist!!
Selain 3 hal yang saya bahas ini sebenarnya semua berjalan lancar, sih. Semua petugasnya kelihatan proaktif dan kerjanya juga cepat. Jadi buat kalian yang ingin bikin paspor langsung saja daftar di via Aplikasi Layanan Paspor Online atau di website antrian.imigrasi.go.id. Gampang banget, kok, dan cepat pula hanya 45 menit saja prosesnya. So, enggak perlu pakai jasa calo lagi, ya.
Teman-teman adakah yang memiliki pengalaman serupa atau ada cerita lain? Boleh juga kalau ada yang bisa menjelaskan kenapa ada prosedur yang terbalik itu, silakan isi kolom komentar, ya :)
See you on the next post,
Youngesteight
Comments
kalau baca ini “Tapi kenyataannya pemohon harus menyerahkan berkas terlebih dahulu. Setelah itu baru ke loket pengambilan antrian. Kenapa jadi terbalik? Bagaimana kalau ternyata sudah menyerahkan berkas tapi aslinya si pemohon bukan berada pada jadwal yang tepat? Atau bahkan pemohon belum mendaftar secara online. Apakah enggak jadi wasting time?”
kok malah saya jadi kepikiran., sepertinya pendaftaran Onlne sekedar untuk “biar keren dan malah hampir gk ada bedanya aja”,
Masih banyak yang harus dibenahi, apalagi kata teman saya yang bikin paspor di kantor imigrasi wilayah Jakarta, peraturannya beda lagi. Hahaha. Di Tangerang ada surat pernyataan bermaterai, di Jakarta enggak ada. Belum standar gitu, deh.