fbpx
bertamu ke baitullah
Travel & Culinary

Memenuhi Panggilan-Nya, Bertamu ke Baitullah

Alhamdulillah, sebentar lagi salah satu wali murid di sekolah anakku akan menjalankan ibadah umrah. Kemarin aku diundang untuk menghadiri acara syukuran atau walimatus safar. Pada kesempatan tersebut, beliau juga mengundang Ustadz Taufik Al Miftah untuk menyampaikan ceramah agama, berkaitan dengan bertamu ke Baitullah.

Jujur sih, aku tertarik banget sama tema ini. Karena Ustadz akan menjelaskan makna dari kalimat talbiyah yang harus dipahami, sebelum seseorang bertamu ke Baitullah. Selain membaca informasi seputar rukun dan sunnah haji dan umrah, sebagai muslim yang juga sudah lama menantikan agar bisa ‘diundang’ menjadi tamu Allah, aku ingin tahu lebih dalam tentang ibadah yang sangat istimewa ini. 

bertamu ke baitullah

Sebelumnya, Ustadz Taufik menjelaskan tujuan dari diangkatnya tema ini. Yaitu dalam rangka walimatus safar Bunda Mia dan suami yang akan berangkat ke Tanah Suci, agar di sana bisa ‘bertemu’ dengan Allah. Dan juga untuk berbagi kebahagiaan.

Majelis ilmu itu bagaikan Raudhah atau taman surga, tempat doa-doa diijabah oleh Allah SWT. Orang yang berbahagia dengan kebahagiaan saudaranya maka kebahagiaan itu akan Allah pindahkan kepada dirinya. Masya Allah, semoga kebahagiaanku yang tulus ini suatu hari bisa kembali kepada diriku lagi. Aamiin. 

Manasik Umrah

Manasik umrah adalah serangkaian persiapan yang dilakukan oleh seorang muslim sebelum menjalankan ibadah umrah. Persiapan untuk perjalanan penting ini meliputi persiapan secara mental maupun spiritual. Dalam kajian hari ini, Ustadz Taufik menjelaskan bahwa manasik umrah terdiri dari manasik qalbu (hati) dan manasik badan.

Manasik badan berkaitan dengan persiapan dalam melakukan sunnah dan rukun umrah. Sedangkan manasik qalbu adalah sikap meluruskan hati sebelum ke Tanah Suci. 

Pertama, kita bahas soal manasik qalbu dulu, ya. Bagaimana, sih, caranya agar hati kita ini lurus terlebih dahulu sebelum berangkat menunaikan ibadah umrah?

Banyak Bersyukur

Agar hati tetap lurus, nikmat terikat dan dipenuhi dengan keberkahan, maka perbanyaklah bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat dan kesempatan yang kita dapat. Karena kesempatan ini spesial sekali. Kita patut bersyukur, dari semua kenikmatan dunia, Allah memberi kesempatan pada hati kita untuk memilih beribadah ke Baitullah. 

Luruskan Niat untuk Bertamu ke Baitullah

Semua amalan tergantung pada niatnya. Maka niatkan dari hati yang paling tulus, tujuan kita ke Tanah Suci Mekkah. Niatkan untuk benar-benar melaksanakan ibadah dengan khusyu’. Ustadz berpesan agar kita tidak mencampurkannya dengan niat lain, seperti mau shopping, kulineran, cari spot foto yang bagus, apalagi untuk pamer. Karena begitu kita punya niat yang lain, maka niat itu lah yang akan terjadi. Yang ada bukannya beribadah dengan tekun, kita malah lebih lama di agenda lainnya seperti sedang plesiran.

Perbesar Pori-pori Sabar

Melakukan perjalanan ibadah ke Baitullah membutuhkan proses yang panjang. Sejak kita mendaftar ke travel, terkait biaya, persiapan keberangkatan, rangkaian ibadah dan seterusnya sampai kembali ke Tanah Air, kita mungkin akan melalui banyak hal-hal yang tidak terduga. Maka, kita butuh kesabaran dan keikhlasan, serta ridha atas apa pun ketetapan Allah selama di Baitullah. Contohnya, jangan merasa kecewa atas apa yang terjadi selama di sana. Serahkan segalanya pada Allah. Bisa jadi, diterimanya ibadah kita justru karena perasaan ikhlas dan ridha ini. Subhanallah.

Rukun dan Sunnah Umrah

Setelah meluruskan niat dan hati kita, saatnya mempelajari rukun dan sunnah umrah. Yang aku jadikan sub judul di sini adalah rukun umrahnya, ya, Buibu. Di mana rukun umrah terdiri dari : ihram, thawaf, sa’i, tahallul dan tertib.

Ihram

Niat umrah dilaksanakan saat melakukan ihram. Bagi laki-laki diwajibkan mengenakan 2 helai kain tak berjahit. Sementara bagi wanita memakai pakaian seperti biasa yang menutup aurat. Niat dilafadzkan di titik Miqat atau titik awal memulai ibadah umrah. Jika jamaah umrah datang dari kota Madinah, titik Miqat adalah di Masjid Bir Ali atau biasa juga disebut Dzul Hulaifah (masya Allah, seperti namaku :). Jika jamaah datang dari Indonesia menuju Mekkah, miqat dilakukan di dalam pesawat saat posisi sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam.

Sebelum melaksanakan ibadah umrah, disunnahkan untuk mandi umrah. Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Silakan mandi dengan sebersih-bersihnya, sambil berkata dalam hati “Ya Allah, hari ini diriku mandi sendiri. Semoga ketika aku mati nanti, aku dimandikan sebersih sebagaimana aku memandikan diriku sendiri.” Setelah itu bercukur (bulu ketiak, bulu kemaluan, kumis) dan potong kuku. Lalu kenakan pakaian ihram yang paling baik. Boleh berdandan yang paling cantik atau tampan. Masih diperbolehkan memakai parfum dan wangi-wangian sebelum niat umrah.

Kemudian setelah mengambil miqat dengan shalat sunnah dua rakaat dan melafadzkan niat umrah, jamaah sudah tidak boleh lagi melanggar perintah Allah seperti memakai wangi-wangian, bercukur, potong kuku, membunuh hewan, membuka aurat, bercumbu atau berhubungan suami istri. 

bertamu ke baitullah

Sepanjang perjalanan dari tempat Miqat ke kota Mekkah, dianjurkan untuk membaca kalimat Talbiyah.

Adapun makna dari kalimat Talbiyah akan aku uraikan di bawah, ya.

Oh ya, seseorang yang mengenakan pakaian ihram disebut “muhrim”. Kalau orang yang memiliki hubungan darah, disebutnya “mahram”. Jangan terbalik, ya 😊.

Thawaf

Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad kembali. Filosofinya adalah dari mana kita bermula, di situ pula kita akan berakhir. Seperti doa “innalillahi wa inna ilaihi rajiun” yang artinya, “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kami kembali.” Jumlah putaran sebanyak 7 kali adalah simbol perjalanan kehidupan manusia. Seperti 7 alam yang dilalui oleh manusia (alam ruh, rahim, dunia, kubur, hari kiamat, hisab dan hari pembalasan), atau 7 lapis langit.

Mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah. Jika tidak memungkinkan, kita hanya perlu melambaikan tangan. Caranya adalah : melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad sambil mengucapkan “Bismillaahi Allahuakbar” lalu dilanjutkan dengan mencium telapak tangan.

bertamu ke baitullah

Posisi Ka’bah berada di bahu kiri, artinya kita memutar berlawanan arah jarum jam. Saat melihat Ka’bah untuk pertama kali, kita bisa langsung memanjatkan do’a. Berdo’a tidak harus terpaku pada buku tuntunan do’a. Tetapi disesuaikan dengan hajat masing masing, karena setiap orang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda. 

Setelah menyelesaikan thawaf, lakukan shalat dua rokaat di Maqom atau pijakan Nabi Ibrahim. Setelah itu, minum air Zam-zam sambil menatap Ka’bah. Jika meminum air biasa kita sunnahkan untuk duduk, berbeda halnya dengan air Zam-zam. Disunnahkan minum air Zam-zam sambil berdiri karena air Zam-zam itu sangat bersih tidak ada zat yang perlu disaring oleh tubuh kita.

Sa’i

Sa’i adalah berlari lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak 7 kali. Dari Shafa ke Marwah dihitung 1 kali. Kemudian dari Marwah ke Shafa, dihitung 1 kali lagi. Begitu seterusnya sampai 7 kali. Makna dari Sa’i adalah berusaha tanpa batas dan mengajarkan manusia tidak mudah putus asa. Sebagaimana Ibunda Siti Hajar yang tak kenal lelah mencari sumber air di padang pasir, untuk putranya Ismail. Seandainya setelah 7 kali bolak balik masih belum ada mata air, Siti Hajar akan terus berusaha. Qadarullah, Allah mencukupkannya sebanyak 7 kali dan sampai di situlah mata air mulai memancar dari kaki kecil Ismail. 

Tahallul

Rukun yang berikutnya adalah tahallul, yaitu mencukur rambut atau menggunting setidaknya tiga helai. Tahallul menjadi simbol telah berakhirnya masa larangan ihram atau menghalalkan semua yang Allah haramkan sebelumnya. Setelah tahallul, jamaah umrah atau haji sudah boleh memotong kuku, memakai wangi-wangian dan juga larangan-larangan yang lain. Alhamdulillah.

bertamu ke baitullah

Tertib

Tertib artinya melaksanakan rukun sesuai dengan urutannya. Tidak boleh mendahulukan, menunda atau melewati salah satu rukunnya.

Makna Kalimat Talbiyah

Selanjutnya, aku akan jabarkan makna dari kalimat talbiyah, yang disampaikan oleh Ustadz Taufik Al Miftah.

Aku ulang lagi, ya, berikut ini adalah lafadz Talbiyah :

bertamu ke baitullah

Labbaik, artinya “Aku datang”. Di awal kalimat, kata labbaik disebutkan sebanyak 3 kali. Maknanya, “Aku datang kepada-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, dan aku siap melakukan apa pun perintah-Mu.” Dengan segenap hati kita memenuhi panggilan Allah ke rumah-Nya dan siap menjalankan serangkaian ibadah sesuai dengan syariat dan mengikuti seluruh perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya.

La syarikalak, artinya “Tiada sekutu bagi-Mu”. kata ini disebutkan sebanyak 2 kali, yaitu di tengah dan akhir kalimat. Maknanya adalah tiada sekutu bagi Allah, kita tidak akan menduakan-Nya dengan apa pun. Contohnya saat ber-thawaf, kita yakin bahwa yang kita sembah adalah Allah, bukan Ka’bah. Tidak pula kita mengagungkan Hajar Aswad, karena menyentuhnya merupakan sunnah Rasul yang baik sekali untuk diikuti, namun jika tidak memungkinkan justru dianjurkan untuk memberikan isyarat saja dari jauh. Di Tanah Suci sekali pun, akan banyak godaan terhadap kemusyrikan. Semoga kita bisa mempersiapkan hati kita untuk tetap teguh dan yakin, tiada sekutu bagi Allah SWT.

Innal hamda wanni’mata lakawalmulka, artinya “Sungguh, segala puji, nikmat dan segala kekuasaan adalah milik-Mu.” 

Innal hamda, maknanya adalah segala pujian hanya milik Allah. Manusia sebagai makhluk yang sangat senang dipuji, harus menyadari bahwa yang paling layak dipuji adalah Allah semata. Mungkin kita mudah untuk meninggalkan keluarga kita di Tanah Air selama berhaji atau umrah, namun akan sulit menanggalkan identidas kita. Di Tanah Suci, semua orang sama kedudukannya di mata Allah. Tidak ada jabatan dan kedudukan yang menjadi pembeda, begitu pun sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Wanni’mata, memiliki makna semua nikmat yang kita rasakan adalah dari Allah. Syukuri setiap nikmat yang Allah berikan. Apa yang membuat kita dekat dengan Allah, itulah nikmat yang terbaik. Bertamu ke Baitullah adalah nikmat yang sangat besar. Karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Mulailah mendefinisikan rasa syukur dengan menggunakan fasilitas yang Allah berikan di jalan yang Allah inginkan.

Lakawalmulka, Allah memiliki kuasa dalam mencondongkan hati manusia untuk beribadah ke Baitullah. Meskipun seseorang diberikan nikmat secara materi, mampu membayar biaya haji atau umrah, kalau bukan karena kekuasaan Allah yang membuat hatinya condong terhadap Baitullah, maka tidak akan seseorang itu memilih untuk berangkat ke Tanah Suci. 

Masya Allah, setelah tahu maknanya, jadi pengin kencengin lagi do’anya nggak, sih? Biar segera nih kita dipanggil untuk bertamu ke Baitullah. Oh ya, nanti sepanjang perjalanan dari tempat Miqat ke Mekkah, jangan sampai putus melafadzkan talbiyah, ya. Jika dalam perjalanan seseorang ketiduran setelah membacanya, maka tidurnya itu dihitung sebagai talbiyah oleh malaikat.

Bagaimana Agar Bisa Segera Bertamu ke Baitullah?

Setelah Ustadz Taufik selesai menyampaikan kajian tentang Bertamu ke Baitullah, saatnya sesi tanya jawab. Ini adalah salah satu pertanyaan yang aku catat.

“Apakah amalan khusus agar segera dipanggil ke Baitullah?”

Seperti yang sudah Ustadz Taufik sampaikan, bahwa panggilan ke Baitullah itu tergantung pada Allah. Allah yang punya kuasa untuk menjadikan kita sebagai tamu-Nya. Ada yang punya banyak materi tapi lebih memilih pergi ke negara lain, ada yang bisa berangkat setelah menabung puluhan tahun, bahkan ada yang tidak berkecukupan justru malah berangkat duluan.

Begini jawaban dari Ustadz. Silakan disimak, Buibu. Ini penting banget.

Sebenarnya Allah telah memanggil semua manusia untuk berhaji (dan umrah yang merupakan haji kecil). Pada saat Nabi Ibrahim baru selesai merapikan Ka’bah Allah memintanya untuk memanggil manusia, lalu naiklah Nabi Ibrahim ke atas bukit untuk melaksanakan perintah tersebut. Nabi Ibrahim bertanya, “Ya Allah, bagaimana orang-orang dapat mendengar sementara aku berada di atas bukit?” Allah menjawab “Kau yang memanggil, Aku yang menyampaikan.”

Pada saat itulah Arsy bergetar memanggil semua yang ada di alam Ruh. Termasuk ruh kita semua juga ada di dalamnya. Masya Allah, di bagian ini aku jadi terharu. Jadi, kita semua punya harapan untuk berhaji dan umrah.

Ada pun amalan yang dapat yang dapat dilakukan agar kita bisa segera memenuhi panggilan tersebut adalah sebagai berikut :

Niat dan Kesungguhan

Lag-lagi, harus diniatkan dengan sungguh-sungguh. Bukan sekadar niat “Aku ingin umrah”, tapi segera mendekat dengan realisasi. Misalnya dengan segera mendaftar umrah ke travel, berapa pun tabungan yang kita punya. Tunjukkan pada Allah kalau kita bersungguh-sungguh dengan niat ingin umrah. Biasanya ada minimal nominal yang disetorkan saat mendaftar, sekitar Rp5.000.000. Setelah itu, serahkan segalanya pada Allah. Lebih giat lagi menabungnya agar si 5 juta ini bisa terus bertambah.

Sebagai rekomendasi, di BCL Travel (PT. Baitullah Cahaya Lillah) Umrah & Hajj Services, jamaah bisa mendaftar mulai dari Rp1.500.000, sebagai tanda jadi dan sudah mendapatkan perlengkapan umrah lengkap. Tim BCL Travel yakin bahwa perlengkapan bisa memperkuat do’a agar bisa segera berangkat. 

BCL Travel telah memiliki izin resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Jika Buibu tertarik atau baru mau tanya-tanya dulu, silakan menghubungi nomor Whatsapp ini. Berikut ini informasi biayanya, ya. 

Menitipkan Do’a Kepada Orang yang Sedang Bertamu ke Baitullah

Inilah yang sering kita lakukan, ya, Buibu. Tiap ada yang umrah atau haji, kita mesti minta dido’akan agar bisa segera menyusul ke Tanah Suci. Dan ini nggak apa-apa banget, lho. Siapa tahu berkat do’a dari teman kita di Tanah Suci yang menjadi penyebab kita bisa ke sana juga. 

Kita bisa memberikan sesuatu kepada teman yang akan pergi umrah atau haji, sesuatu yang bermanfaat ketika beribadah. Misalnya sajadah, tasbih, sandal, hijab dan sebagainya. Agar ketika teman kita menggunakannya di Mekkah atau Madinah, bisa teringat kita dan selalu menyebut nama kita dalam do’anya. 

Atau sesederhana kirim Whatsapp, minta dido’akan pun tak mengapa. Jangan sungkan, ya. Kita bisa balas mendo’akan beliau agar ibadahnya lancar dan semua hajatnya terpenuhi.

Setiap kali temanku ini umrah, aku titip do’a agar bisa umrah juga. Tapi kali itu, aku meminta sesuatu yang lain.

Berdoa dalam Sujud, untuk Diri Sendiri dan Anak Keturunan

Posisi manusia yang paling dekat dengan pencipta adalah saat bersujud. Berdo’alah dalam sujud. Minta apa pun yang kita inginkan, termasuk minta dipanggil umrah atau haji. Selain berdo’a untuk diri sendiri, jangan lupa libatkan orang-orang dalam hidup kita. Pasangan, orang tua, anak, cucu dan seluruh keturunan, agar Allah panggil ke Tanah Suci.

Sujud yang dimaksud adalah sujud di dalam sholat, ya. Bukan hanya di sujud terakhir, tapi kita boleh berdoa di setiap sujud setelah membaca kalimat tasbih. Do’a dalam bahasa Arab, silakan dilafadzkan. Sementara do’a dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya, katakan di dalam hati.

Oh ya, aku pernah menulis tentang waktu dan tempat yang mustajab untuk berdo’a. Silakan baca Kajian bersama Ustadz Abu Fida ini, ya.

Perbanyak Shalawat

Mulai sekarang, tambahkan jumlah shalawat atas Nabi Muhammad SAW, sambil memohon dalam hati, “Ya Allah, aku ingin bershalawat di makam Rasulullah SAW. Aku ingin bershalawat di tempat yang lebih dekat dengan Rasul.”

Hwaaaa… di bagian ini aku mau mewek rasanya. Membayangkan bagaimana kalau aku bisa ke Masjid Nabawi, berziarah ke makam Rasul dan bershalawat di sana. Masya Allah.

Yakin

Yang terakhir, harus yakin. Yakin Allah akan cukupkan rezeki agar bisa segera melunasi travel. Yakin Allah mengabulkan keingingan yang kita panjatkan dalam do’a-do’a. Yakin bahwa Rasulullah menerima shawalat kita dan menjadi penyebab disegerakannya kita berhaji atau umrah.

Alhamdulillah, sampai di sini liputan kajiannya. Semoga bermanfaat, yaa. Terima kasih Bunda Mia dan suami atas undangannya. Semoga lancar ibadah umrahnya nanti. Do’akan aku agar bisa segera menjadi tamunya Allah SWT. Dan semoga siapa pun yang mampir ke blog ini, Allah segerakan untuk bertamu ke Baitullah. Sampai jumpa di depan Ka’bah. Insya Allah. 😇

Labbaik Allahumma labbaik.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

February 8, 2024 at 4:25 pm

MasyaAllah mbaaa aku mak nyesss bacanyaaaa😇😇😇 sungguh kangeeeennn bgt bs ibadah ke Baitullah.
mau ajak.anakku tentunya asyiikk bgt bisa umrah sekeluarga 💯😍 semogaaa bs terwujud tahun ini.

aamiin aamiin ya robbal alamiinnn



    February 9, 2024 at 10:38 am

    Aamiin ya robbalalamiin.
    Begitulah daya tarik Tanah Suci. Yang sudah pernah saja rasanya selalu ingin kembali, apalagi yang belum pernah.
    Yang belum pernah saja merindukannya, apalagi yang sudah pernah :)



Utami
February 9, 2024 at 1:43 am

Setujuuu… pas tahun 2019 itu, aku ngga punya dana buat umroh, tapi tetap aku niatkan… eh ndilalah pak bos ngasih bonus yang nilainya mebcukupi untuk biaya umroh (bahkan lebih), ya udah deh langsung daftar untuk keberangkatan terdekat, dan dapet dengan mudahnya.
Uniknya lagi, uang yang pak bos berikan itu cukup ngga menyisakan sepeserpun, Bahkan buat oleh-oleh dan bayar DAM, semua dari uang bonus… Alhamdulillah…



    February 9, 2024 at 10:36 am

    Alhamdulillah, segalanya dimudahkan ya, Mbak. Memang sudah Allah atur dengan sebaik-baiknya.



    February 10, 2024 at 11:12 pm

    aku beberapa kali baca cerita kayak mb tami ini. Udah mau niatkan umrah/haji tapi dana belum cukup, tapi kemudian ada reezeki yang passs banget nominalnya. Benar-benar dikasih untuk keperluan itu yaaa… Semoga teman2 yang rindu untuk umrah/haji bisa terlaksana niatnya.



February 9, 2024 at 1:18 pm

Masya Allah… Jadi kangen ingin balik lagi bertamu ke baitullah, insya Allah kita semua bisa berangkat. Memang semuanya itu harus diluruskan dulu niatnya, karena namanya rezeki tapi kalau kita sudah mantapkan niat untuk ke rumah Allah pasti selalu ada jalan. Ini yang kejadian jaman aku kerja, dapat hadiahnya umrah dari kantor.



February 9, 2024 at 9:47 pm

Amin….

Tetanggaku sekarang ini pada lebih suka pergi umroh karena kalau haji tuh antriannya bisa luama banget. Khawatir umur gak cukup karena udah sepuh juga. Semoga nanti kita juga dapat panggilan ke baitullah ya



February 9, 2024 at 10:17 pm

Masya Allah…
Semoga ini pertanda ya Mba Efa berangkat umroh.
Bismillah September 2024 Umroh kita ya Mba Efa..

Aamiin YRA



Erin Friyana
February 10, 2024 at 6:48 am

Alhamdulillah, wali murid anak bisa umrah. Aku juga pengin umrah, semoga terwujud dan Allah mengijinkan.



February 10, 2024 at 3:43 pm

MashaAllaa~
Ikutan berbunga-bunga membaca artikel ka Aifa.
Rasanya undangan dari Allah itu untuk seluruh ummat yang bertakwa. Karena punya uang juga belum tentu prio ke umrah yaa..

Barakallahu fiikum sudah berbagi.
Jadi semakin kenceng berniat ke Baitullah.



February 10, 2024 at 6:06 pm

Aku tiap lihat gambar kabah nangis gak tahu kapan ya bisa dipersilakan Allah ke sana. Jadi saat ini masih berdoa ngarep semoga Allah segerakan aamiin.
Pernah dikasi amalan ustad waktu ada talkshow katanya baca surat sama 2 ayat terakhir Al Baqarah, lanjut dzikir hasbunallah wanikmal wakil 350x
Namanya juga ikhtiar ya, didunia kita kerja keras menabung, sekalian ikhtiar jalur langit :D



    February 23, 2024 at 8:23 am

    Masya Allah, aku juga. Sepengin ituuu bisa melihat Ka’bah secara langsung ya, Mbak. Masya Allah, terima kasih informasi amalannya. Semoga pembaca blogku banyak yang baca komennya Mbak April ini.



February 10, 2024 at 10:25 pm

Masya Allah memang benar banget luruskan niat itu yang utama…karena banyak hal yg membuat niat berbelok peesis spt ustadz bilang.
Teringat ketika aq umroh niat ga jastip, ga foto2 vudeo alhasil hp banyak ngendon dikamar untung sih hr trakir pas haid jd bisa foto2 video kondisi disana.



February 12, 2024 at 12:22 pm

Tahun ini keinginan saya umroh menguat. Hanya berupa keinginan karena mungkin termasuk yang belum boleh melakukannya karena belum punya tanah dan rumah. Membaca cerita ini membuat saya makin ingin dan yakin pasti akan bisa bertamu ke Baitullah.



February 13, 2024 at 10:16 pm

Aaa… aku menangis bacanya soalnya ingiinn banget bisa ke Baitullah sama suami, semoga kami juga bisa dimampukan ke sana.

Memang niat baik dan tulus diijabah Allah ya, adaa aja rejekinya… barusan temanku juga dapat hibahan umroh dari yang batal berangkat, masya allah kalau sudah Allah yang undang kapan aja bisa berangkat.



February 14, 2024 at 11:27 pm

aku sampai tidak terhitung minta doa ke teman
bahkan ngajak aku nekat umroh
cuma aku juga kudu logis karena aku yakin Allah ngerti
tunggu waktu terbaikNya
sing penting usaha nabung jalan terus



February 14, 2024 at 11:27 pm

aku sampai tidak terhitung minta doa ke teman
bahkan ngajak aku nekat umroh
cuma aku juga kudu logis karena aku yakin Allah ngerti
tunggu waktu terbaikNya
sing penting usaha nabung jalan terus



Adriana Dian
February 15, 2024 at 11:02 am

InsyaAllah segera bisa jadi tamu Allah di Baitulloh ya mak Ifaaaa.. Mulai mempersiapkan diri sebaik-baiknya aja ya kita, sama banyak-banyak berdoa semoga diizinkan menjadi tamu Allah yaaa.. Aamiin



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *