fbpx
memilih keran dapur
Tips & Review

Tips Memilih Keran Dapur, Bebas Drama Air Kecil

Jangan sampai kamu salah memilih keran dapur seperti yang pernah saya alami. Ternyata kesalahan ini cukup fatal. Menyita waktu dan merenggut kebebasan mencuci piring. Padahal kenyamanan mencuri piring adalah hak semua orang.

Waktu pindah rumah, kami ada beberapa perbaikan dapur. Karena kondisi sebelumnya bak cuci piring sudah hancur, kerannya juga bocor. Saya nitip minta dibelikan keran sama tukang yang bekerja saat itu, namanya Pak Harjo.

Pak Harjo bertanya ke sana, “Neng, mau keran yang gimana? Yang biasa, atau yang fleksibel?” Sebagai warga milenial yang mencintai kepraktisan, tentu lah saya pilih yang fleksibel, ya. Maksud hati biar bisa dibelokin ke sana ke mari. Haha.

Setelah keran dipasang, “Lho, kok airnya kecil?”

Karena belum pernah cuci piring di situ, saya jadi mikir macam-macam. Apakah karena posisi kerannya yang paling jauh dari toren? Ataukah memang kerannya yang nggak bisa ngeluarin air banyak?

Awalnya saya berusaha menerima. “Ok, nggak apa lah. Masih bisa dipakai, kok.” 

Suatu hari, saat sedang membersihkan selang mesin cuci, saya menyadari bahwa di area dapur airnya nggak sekecil itu. Ternyata keran untuk mesin cuci (bersebelahan dengan keran cuci piring) airnya mengalir deras.

Wah. Kayaknya masalah memang ada pada keran cuci piring, nih.

Akibat Air yang Kecil

Terlihat sepele, tapi air keran yang kecil menimbulkan dampak buruk. Setidaknya bagi saya. Aktivitas mencuci piring bukan lagi sesuatu yang saya sukai seperti dulu. Saya nggak nyangka mencuci piring bisa selelah itu.

Saya jadi sering menunda cuci piring, sampai terjadi tumpukan di mana-mana. Padahal itu kan harus segera dibersihkan, ya. Mengingat kemungkinan terbentuknya bakteri dari sisa-sisa makanan.

Kalau biasanya saya bisa mencuci piring sambil menunggu masakan, kali ini nggak bisa. Rasanya seperti buang-buang tenaga saja, baru cuci sebuah piring sudah harus kembali ke depan kompor lagi. Saking lamanya mencuci piring sebiji.

Bukan cuma sekali saya menyelesaikan cuci piring bisa sampai jam 11 malam. Saat semua orang sudah tidur, saya masih main air. Soalnya kalau nggak diselesaikan malamnya, saya gelisah. Takut besok pagi malah lebih repot karena harus masak bekal selepas subuh.

Hikmah dari Keran yang Mampat

Suatu hari saya capek banget habis masak, beres-beres rumah, nemenin anak belajar and so on. Saya minta suami untuk cuciin piring yang setupuk tinggi banget sampai nggak kelihatan dasarnya. Haha. Setelah itu saya tanya, “Capek nggak?” jawabnya “Pegel, airnya kecil banget.” Hhhh… I feel you, Pih 😂

Pada malam lainnya, saya gemes banget banget. Saya buka saringan keran, masih kecil juga airnya. Saya putar-putar selang fleksibelnya, kali aja bisa dibuka gitu ya biar airnya ngalir deras. Eh, malah mati. Mampat. Rusak.

Mungkin tanpa disadari di bibir saya tersungging senyum licik “Aha! Akhirnya bisa ganti keran juga!” 😎

Beli Keran di ACE Hardware

Tadinya saya minta diantar ke Renotop, supermarket bahan bangunan tempat saya biasa beli peralatan dan kebutuhan rumah. Tapi sejak kami pindah rumah, Renotop rasanya jadi jauuuh banget. Sementara saya nggak mau kalau beli di toko bangunan konvensional, karena nggak bisa lihat-lihat langsung barangnya.

Suami ngajakin cari toko keran di daerah sekitar. Eh, saya jadi teringat ACE Hardware. Duh, hati saya langsung berbunga-bunga. Karena… ya, siapa juga yang nggak suka ke ACE, kaan? Haha.

Begitu sampai di ACE Karang Mulya, kami langsung disambut dan ditanyakan kebutuhannya apa. Keran berada di lantai 2 dan kami langsung meluncur. Saya nggak sempat fotoin, ya. Tapi di sini lengkap banget mulai dari keran biasa, keran cuci piring, shower dan lain-lain. Bahkan ada washtafel kekinian juga.

Saya mulai memilih keran dapur jenis angsa. Dan saya melihat ada keran fleksibel. Sempat terpikir untuk beli model yang sama, dengan harapan “Mungkin keran di ACE lebih bagus, lebih besar keluar airnya. Harganya jauh lebih mahal, pasti lebih bagus, nih.”

Untungnya saya ngecek dulu rongga pipanya. Ternyata ukurannya sama saja dengan punya saya yang sudah rusak. Mungkin kualitasnya lebih baik, tapi saya nggak mau spekulasi, karena beli keran kan nggak bisa dicobain, yaaa.

Akhirnya pilihan saya jatuh pada model lain. Keran angsa biasa, bukan fleksibel. Materialnya stainless dengan look doff (nggak mengkilat). Sebenarnya saya lebih suka yang mengkilat gitu biar dapur kelihatan shiny, tapi harganya nggak masuk sama budget. Huhu.

Nggak apa-apa, yang penting itu fungsinya. Dan setelah dicoba pasang di rumah, serasa diri ini mau terbang saking senangnya. Setelah 7 bulan menggunakan keran yang pelit air, akhirnya sekarang bisa cuci piring dengan air yang banyak. Bahagia banget, iiiihhh… Mencuci piring kembali jadi aktivitas favorit 😘

Tips Memilih Keran Dapur

Kesannya manja banget, ya, keran cuci piring saja pilih yang ini itu. Tapi percayalah, kenyaman mencuci piring bisa mempengaruhi mood. Apalagi buat Buibu yang seolah pekerjaannya ada terus sepanjang waktu. Karena saya tahu tekanan air di rumah saya cukup besar, jadi kenapa nggak pilih keran dapur yang lebih baik, kan?

Dari pengalaman saya yang pernah salah langkah dalam memilih keran cuci piring, berikut adalah tips yang bisa saya bagikan untuk Buibu semua, demi tercapainya suasana mencuci piring yang kondusif.

Pilih jenis keran berdasarkan letak pipa air

Ada tempat cuci piring yang posisi pipanya vertikal, jadi harus pakai keran yang mengarah ke bawah atau istilahnya keran tanam. Ada juga yang pipa yang posisinya horizontal, bisa pakai keran tembok. Jangan sampai salah beli, ya.

Berikut ini contohnya.

Pilih model keran dapur

Ada keran angsa yang memiliki desain tinggi dan melengkung, guna memberikan ruang mencuci piring yang lebih leluasa. Ada juga keran cerat lurus, lebih pendek dan cocok untuk sink yang lebih dalam. Jadi Buibu bisa perhatikan dulu sink atau bak cuci piringnya apakah cukup dalam untuk bisa menggunakan keran jenis ini. Satu lagi, keran fleksibel. Ini sebenarnya ada, kok, yang bagus banget dan keluar airnya bisa besar. Tapi, harganya tentu saja beda, ya. Haha.

Perhatikan ukuran diameter cerat keran

Apakah cukup besar sehingga bisa mengalirkan air dengan baik? Saat sedang memilih, bisa minta diperlihatkan pada pramuniaga, sebesar apa bagian dalam kerannya. Untuk keran fleksibel yang saya lihat di ACE, ceratnya sih besar, tapi bagian dalamnya kecil. Karena dia pakai semacam selang gitu untuk fleksibelnya, jadi yang lubang airnya sebenarnya kecil. Kalau mau pakai model ini pastikan di rumah Buibu pakai water pressure, baru deh airnya bisa wuuussss….

Harga keran fleksibel ii Rp 170.000

Handle keran yang mudah diputar

Pada saat mencuci piring, tangan kita pasti licin karena sabun. Yang paling nyaman bagi saya adalah yang cara membukanya dengan memindahkan posisi tuas dengan satu atau dua jari, bukan yang harus diputar menggunakan lima jari. Jadi dalam keadaan tangan licin, bisa tetap mudah membuka keran. Sebenarnya kalau mau yang lebih praktis lagi, ada keran dengan sensor yang bisa mengeluarkan air setiap kita meletakkan tangan di bawahnya. Tapi ini bukan pilihan buat saya, nggak tahan sama harganya 🤪

Material keran juga penting

Umumnya keran terbuat dari stainless anti karat. Secara estetika bagus, walau harganya yaaa terbilang cukup mahal. Ada juga keran angsa dengan material plastik yang juga cukup awet. Tapi keran plastik biasanya nggak ada saringan di ujung ceratnya, jadi air yang keluar kurang halus gitu loh. Beda dengan keran yang menggunakan saringan, keluar airnya pasti lebih smooth.

Warna keran bisa jadi pertimbangan

Karena dinding dapur area masak dan cuci piring saya warnanya hitam, tadinya mau cari keran dengan warna sama. Tapi di ACE saat itu nggak ada. Akhirnya saya dihadapkan pada pilihan doff atau shiny tadi, kan. Dan saya pilih doff karena harganya lebih terjangkau, tapi desainnya tetap cantik elegan.

Harga keran sesuai budget

Semua kembali lagi pada kemampuan kita dalam membeli. Pilihlah yang paling sesuai dengan budget. Pada keadaan mendesak, saya sempat pakai jenis keran taman untuk cuci piring. Airnya sih besar, tapi ya kurang nyaman karena terlalu pendek. Haha. Begitu budget-nya siap, langsung deh beli yang sesuai kebutuhan.

Keran saya yang lama harganya sekitar Rp 170.000. Dengan kualitasnya yang seperti itu, saya ekspektasi keran yang lebih baik pasti harganya lebih mahal. Dulu saya nggak berani beli keran yang harganya diatas Rp200.000, pasti diprotes sama Ibu saya, kemahalan. LOL

Kemarin saya memutuskan bahwa keran baru yang akan saya beli budget-nya adalah Rp300.000. Pas datang ke ACE, sempat melongo harganya mahal semua. Keran pilihan saya harganya Rp319.000, lagi nggak ada diskon. Huhu. Nggak apa, masih bisa dibeli dan harganya setimpal dengan kualitas.

Dapat diputar ke kanan dan kiri, tidak fleksibel.

Pfiuuh, perkara salah memilih keran dapur jadi panjang deh ya urusannya. Tapi senang, sih, bisa berbagi di sini. Semoga bisa menjadi pencerahan bagi Buibu yang sedang mencari keran dapur yang sesuai dengan hati nuraninya. Hehe.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

February 17, 2023 at 3:45 pm

Keran dapur memang penentu banget ya, jadi kudu yang proper milihnya



February 17, 2023 at 3:52 pm

Iya aliran air yang kecil di kran cuci piring juga sering membuat saya menunda kegiatan mencuci piring mbak, ntar aja deh kalau airnya mengalir deras.

Makasih tipsnya mbak, kalau saya di rumah kran cuci piringnya pakai yang model angsa.



February 17, 2023 at 9:16 pm

Pilih keran memang gak bisa sembarangan. Saya pun baru menyadari ketika keran di tempat cuci piring agak tinggi posisinya. Makanya selalu basah ke baju kalau lagi nyuci piring.



February 18, 2023 at 4:22 am

iya juga ya, pemilihan keran ini juga penting karena bisa mempengaruhi kenyamanan mencuci piring.

aku di rumah pakai yang kepala angsa, tapi bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri, jadi udah mirip sama keran fleksibel, yaa gak fleksibel2 amat juga sih, ahaha.

anw, aku juga prefer tuas keran yang didorong sih, bukan yang diputar. bener kalau tangan licin jadi bisa tetap membuka keran dengan mudah :D



February 18, 2023 at 5:24 am

keran kalau airnya ngalirnya dikit memang bikin sebel ya, mbak. tapi nih jujur saya juga sebel sama keran yang sistemnya dipencet yang ada di mal. soalnya baru juga cuci tangan sebentar eh mati airnya jadi harus bolak balik pencet kerannya biar airnya mengalir lagi



February 18, 2023 at 5:26 pm

I feel you mbak
Baru kemaren itu keran di rumah mertua yg emang masih dibenahi sih, laju air nya sedikit banget, padahal kalau nyuci piring tuh butuh banget air yang cukup keras biar bersihin nya juga kerasa
Ada mood yang ditimbulkan juga sih
Aah ternyata ada tips nya toh buat pilih keran nya apalagi utk cuci piring
Makasih ya mbak sharingnya



February 18, 2023 at 5:28 pm

Betul banget mbak
Baru kemaren ngerasain juga gara2 keran buat nyuci piring airnya lambat banget lajunya
Untungnya sama bapak mertua segera diperbaiki keran utk cuci piring, jadi bisa dengan mudah deh bersihkan peralatan masak nya
Bikin happy pula
Ternyata ada ya tips untuk memilih keran



February 18, 2023 at 7:24 pm

Jujurly, aku baru tahu lho, kalau pasang keran air itu harus mempertimbangkan posisi pipa air dan cerat keran.

Untung saja keran cuci piring di rumah sudah sesuai rekomendasi Mak di atas.

Benar-benar ini pencerahan banget untukku.



Erin Friyana
February 18, 2023 at 7:44 pm

Aku juga ada masalah sama kran. Airnya netes terus, akhirnya beli baru dan gak ada drama air menetes lagi. Semoga yang baru tahan lama karena belinya yang gak mahal banget.



Rina Susanti
February 18, 2023 at 8:50 pm

Di dapur tempat cuci piring saya pake yang melengkuk itu mba, enak kalau nyuci ga sengol-sengol zinknya heheh.



February 18, 2023 at 9:20 pm

Perlu banget nih ..biar gak salah pilih beli keran.. enaktuh beli keran yg fleksibel jadi bisa digeser kasana sini buat cuci2

kalau kemarin kebetulan aku mampet sih mba bulan salah kerannya tapi karena air tanah yg keruh



February 18, 2023 at 10:51 pm

Sumvah, kita sama, kak..
Satu-satunya pekerjaan rumah tangga yang aku suka lakukan adalah CUCI PIRING. Bahkan saat dirumah mertua, aku bilang sama mamah, “Mah, saya bantu masaknya yang sederhana aja ya, Ma. Tapi kalau masalah cuci piring sama nyemplungin baju di mesin cuci, biar saya aja, Ma..”

Tanpa disuruh uda lariii sendiri kek ada magnetnya.

Paling males kalo ada masalah keran begini.
Beneran jadi kriikkriik banget.
Kerasa pegelnya juga kalo sinknya gak sesuai proporsinya kaya tinggi badan aku yang semampai (semeter tak sampai) huhu..

Pokonya yang paling nyaman memang di rumah sendiri sih ya..

Alhamdulillah dapet tips buat mmilih keran.
Sejujurnya, keranku yang sekarang kok mendadak mengecil juga airnya nih?
Curiganya banyak kotoran yang nyumbat sih.. Tapi aku terlalu ahli membongkar tapi gak ahli masang lagi. Huhuh.. kan takut aktivitas kesukaanku jadi tertunda kalo masalahnya makin parah.

Jadi masih aku tahan tahan nih.. jan sampek emosyenel.
Semoga ada jalan keluarnya ya.. Mungkin ada pak tukang yang mau bantuin..



    February 19, 2023 at 8:49 am

    Haha sama bangeeet, nggak bisa bantuin banyak soal masak memasak. Kasih aja aku cucian piring yang banyak, tak mengapa. LOL.

    Coba, Kak, dibuka dulu kerannya dan cek apakah ada yang menyumbat.



February 18, 2023 at 11:13 pm

Keran sensor idaman ya, tetapi harganya yang bikin tak nyaman. Setuju sama tipsnya, pilih yang bisa diputar pakai 1 atau 2 jari supaya fleksibel dan membantu dalam pekerjaan cuci piring dong



Nyk
February 18, 2023 at 11:17 pm

Wah sengsara deh kalau keran air di rumah kita keluar airnya kecil. Sebab kita butuh cuci piring wat wet ya karena masih bnyak pekerjaan lainnya. Ya sih kran yg penting fungsinya tapi kalau gak maksimal jadi kesel yak. Ok thx ya untuk info tips memilih kran air.



February 19, 2023 at 11:43 am

Aku pun gak suka kalo keran airnya kecil, karena emang nyuci piring jadi lama yah xixi. Walopun gitu bisa hemat air sih. Tapi tetep aja pengen keran yang besar kucurannya.



February 20, 2023 at 7:35 am

Bener banget hal sedetail memilih keran buatku jg bikin mood boster dalem mencuci piring. Krn kalo airnya gak deres atau kerannya susah diatur.. aduh, capek juga nyucinya



February 23, 2023 at 4:52 am

Keran dapur itu kudu yang bakoh. Soalnya boros banget keran dapur itu. Sering dipake. Tiap hari bolak-balik diputer. Jadi ikutan ngintip nih krna dapur yang bagus kayak apa



February 23, 2023 at 6:07 pm

Terlihat sepele tapi nyatanya keran dapur itu harus dipilih dengan seksama karena aku udah 2 kali ganti selama 5 tahun terakhir wkwkkw…. yang terakhir lumayan agak cocok jadi bisa buat cuci panci besar cuma kurang fleksibel aja .. Jadi menurutku keran fleksibel yang lebih enak wkwkwk



Leave a Reply to Aswinda Utari Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *