fbpx
Family & Parenting

Melindungi Identitas Anak

Masih segar-segarnya, nih, euforia back to school yang baru berjalan seminggu. Di hari pertama masuk sekolah, kayaknya hampir semua Buibu di kontak whatsapp saya update story-nya video upacara sekolah dan penyambutan siswa baru dengan ritual menerbangkan balon harapan. Termasuk saya juga ikutan posting. Hihi.

Begitulah, kebahagiaan yang kita bagikan di media sosial. Seolah ikut merayakan, bahwa Si Kecil yang rasanya baru kemarin ada dalam buaian, sekarang sudah melangkah ke jenjang hidupnya yang baru.

Tapi, di tengah suka cita ini, tanpa disadari kadang kita melupakan sesuatu. Yaitu, identitas anak yang disebarluaskan. 

Identitas apa sih, maksudnya?

Yang Termasuk Identitas Anak

Menurut KBBI, identitas artinya ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang.  

Selain identitas yang tertera pada KIA (Kartu Identitas Anak) yang terdiri dari NIK, nama lengkap, tanggal lahir, alamat dan golongan darah, informasi lain yang melekat pada diri anak pun termasuk identitas anak. Misalnya : nama sekolah. 

Sama halnya dengan kewajiban kita melindungi identitas anak yang terdapat pada KIA, sebaiknya nama sekolah pun tidak di-publish di dalam caption maupun berupa foto. Karena dikhawatirkan menimbulkan kejadian yang dapat merugikan diri anak.

Coba, deh, Buibu pasti nggak mau kan publish alamat rumah dan nomor hape di media sosial? Yang ada nanti banyak orang iseng atau bahkan yang berniat jahat memanfaatkan alamat dan nomor telpon tadi. Nah, begitu juga dengan nama dan alamat sekolah anak. Jangan berikan kesempatan pada orang-orang tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan identitas anak-anak kita. 

Bagaimana Jika Pihak Sekolah Meminta Orang Tua Membagikan Foto dengan Nama Sekolah?

Masalahnya, sekarang sekolah juga suka minta kita posting acara kegiatan sekolah, ya. Misalnya foto-foto dengan frame twibbon yang terdapat nama sekolahnya. Lalu kita harus bagaimana, dong?

Hal itu bukanlah sesuatu yang wajib dilakukan. Jadi kalau kita tidak posting pun sebenarnya tak mengapa, lho, Buibu. Kita nggak akan dapat teguran dari sekolah.

Sejujurnya, saya juga senang membagikan cerita atau kegiatan yang dilakukan Hammam di sekolahnya. Caranya adalah dengan tidak mem-publish nama sekolah. Baik itu di caption maupun identitas yang ada di dalam foto. Nama sekolah bisa dalam bentuk logo sekolah yang ada di flyer kegiatan, di saku baju seragam, di topi, di tas dan sebagainya. Jadi kalau mau posting, semua identitas ini ditutup dengan stiker. 

Tulisan ini bukan mau sok rahasia-rahasiaan, ya. Tapi, demi melindungi anak-anak agar bisa sekolah dengan aman dan nyaman. Dan tidak lupa juga kita do’akan anak-anak kita agar selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *