fbpx
Stadion GBK
Social

Stadion GBK Jelang Asian Games

Stadion GBK atau lengkapnya Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah icon kebanggaan orang Jakarta, selain Monas. Mungkin sekarang sudah jadi kebanggaan satu Indonesia ketika Stadion GBK akhirnya berubah wujud.

Siapa yang zaman old-nya ngerasain lari pagi di sekitar Gelora Bung Karno, Senayan – Jakarta? Atau ada pengambilan nilai olahraga di lapangan ABC? Eh anak zaman now masih gitu juga enggak sih? :D. Well setelah GBK tutup lebih dari satu tahun untuk renovasi akhirnya kini dibuka kembali. Haseeeek, bisa jogging lagi dong :P

Stadion GBK
Photo : metro.tempo.co

Renovasi besar-besaran dilakukan dalam rangka menyambut Asian Games 2018 yang rencananya akan dilaksanakan pada 18 Agustus – 2 September 2018. Pesta olahraga ini akan berlangsung di Jakarta dan Palembang. Sebagai tuan rumah, Indonesia wajib dong berbenah fasilitas. Maklum ini kan ajang internasional yang digelar setiap empat tahun sekali.

Kalau lihat foto-foto yang beredar di media online (belum sempat melihat langsung haha) memang perubahan yang dilakukan terhadap Stadion Utama GBK sangat memberikan efek berbeda. Kelihatannya jadi mirip stadion luar negeri yang sering kita lihat pada siaran pertandingan sepak bola dunia. Yaelah, jadi mau banget kan masuk ke situ.

Dalam jangka waktu 16 bulan, renovasi Stadion GBK menghabiskan dana hingga Rp 770 milyar. Bukan main jumlahnya, mengingat perubahan yang dilakukan sesuai dengan standar FIFA. Mulai dari standar keamanan hingga tempat duduk.

Stadion Utama Gelora Bung Karno Resmi Dibuka

Tanggal 14 Januari 2018 yang lalu StadionUtama GBK telah diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, yang kemudian digelar pertandingan persahabatan Tim Nasional Indonesia melawan Islandia. Bangga banget lah pokoknya ya kita menyambut tamu dengan stadion berwajah baru. Lapangan dengan rumput terbaik, suasana merah-putih di penjuru stadion, lampu-lampu kualitas nomor satu pun dipilih untuk menerangi seisi stadion.

Lalu pertandingan berikutnya yang dihelat di stadion ini adalah final Piala Presiden pada tanggal 17 Februari 2018. Mempertemukan Persija Jakarta dengan Bali United, dimana Persija yang memenangkan pertandingan tersebut. Yeeey, selamat yaaa.

Dari kedua pertandingan tersebut enggak ada yang saya tonton baik secara langsung maupun melalui televisi. Ya udah lah ya, tanding mah tanding aja. Enggak ada saya pertandingan tetap lanjut. Tapi, yang bikin emosi jiwa adalah pemberitaan keesokan harinya. Bahwa Stadion GBK kebanggaan kita semua ini akhirnya dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Meeeeeen, saya langsung kebayang itu duit yang 770 milyar. Enak amat ya orang main ngerusak begitu.

Baru aja berangan-angan someday bisa nonton di stadion super keren itu bareng suami dan anak. Dengan berita yang enggak ngenakin ini jadi ragu lah kalau penontonnya masih ‘kayak gitu’. Padahal mereka semua semestinya tahu, bagaimana kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno sebelum ini.

Stadion GBK-Youngesteight-2
Tahun 2010

Stadion GBK yang Sekarang Bukanlah yang Dulu Lagi

I love a stadium. Saya suka berada di tengah ribuan penonton lain, mengelu-elukan para pemain yang sedang membela tanah airnya. Saya menyukai suara gemuruh teriakan dan tepuk tangan kami ketika pemain Indonesia mencetak gol ke gawang lawan. Hati saya selalu terasa penuh bahagia sejak bait pertama lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama.

Meskipun saat itu kondisi Stadion GBK masih apa adanya. Kalau beruntung saya bisa duduk di kursi plastik, karena yang lainnya enggak pakai kursi. Pagar-pagar pembatasnya reyot hampir roboh, dengan warna karat yang mendominasi. Corat-coretan tangan jahil ada di mana-mana, kursi, lantai, dinding. Kadang penerangan kurang maksimal karena ada lampu yang tak menyala. Belum lagi ada aroma-aroma yang aneh banget, kayak di toilet. Kebayang enggak tuh, bagaimana aroma di toiletnya sendiri. Horor!

stadion GBK
Semi Final Leg 2 Piala AFF 2010

Suka cita sekali saya menyambut wajah Stadion GBK yang baru. Pangling, kayak lihat orang yang enggak pernah dandan terus tiba-tiba bedakan, pakai lipstik, alis dan bulu matanya pun ngehits abis. Saya yang perempuan aja suka ngeliatnya, apalagi yang laki-laki. Apa enggak mau langsung dipacarin, tuh?

Dengan lampu LED berkekuatan 3.500 lux, stadion ini diklaim memiliki pencahayaan terbaik di dunia. Kemudian terintegrasi dengan tata suara berkekuatan 80.000 watt, sehingga dapat memberikan efek yang lebih dramatis ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya sudah kebayang-bayang nih bagaimana harunya suasana kelak.

Stadion GBK
SUGBK yang sekarang. Photo : mediaindonesia.com

Tapi adegan pengrusakan tempo hari itu sungguh bikin kecewa beraaat. Sampai mikir ‘Apa orang-orang ini kelakuannya enggak bisa berubah, ya? Apakah selama di jalanan masih banyak yang melanggar rambu lalu lintas, akan selalu ada orang yang sukanya merusak fasilitas umum?’

Cemana, dong?

Memelihara Fasilitas Umum adalah Kewajiban Kita Semua

Saya yakin sih, pembaca blog ini adalah para manusia budiman yang jauh dari perilaku merusak. Semoga kita tetap istiqomah ya dalam menjaga ketertiban lingkungan dan keindahan fasilitas umum.

Karena fasilitas umum yang disediakan oleh negara sudah seharusnya kita jaga. Bagaikan rumah kita sendiri, lah. Kita aja kalau mau kedatangan tamu pasti ya beres-beres dulu, kan? Lantai dibikin bersih dan kinclong biar tamunya bisa sampai ngaca di lantai. Debu-debu di kursi dan gordyn sebisa mungkin dihilangkan. Lampu-lampu ruangan dipastikan enggak ada yang mati. Kamar mandi dibikin wangi. Segalanya akan kita lakukan demi menyambut tamu agung yang jauh-jauh datang dari seberang.

Kejadian di Stadion GBK bulan lalu itu bagaikan rumah yang sudah tertata rapi. Lalu begitu tamunya datang, lagi enak-enaknya main nih, tiba-tiba kita rusakin pintu dan pecahin lampunya. Ya tamunya jadi ngeri kalau gitu, kan? Bisa-bisa kapok dan enggak sudi datang lagi ke rumah kita.

Ini sebentar lagi kan mau Asian Games, ya. Kali aja mau ada pertandingan apa lagi gitu sebelum bulan Agustus, mudah-mudahan penontonnya pada tertib, gengs. Memang sih kerusakan yang kemarin itu dijanjikan akan diganti rugi oleh panitia penyelenggara Piala Presiden 2018. But that’s not the point. Kita bisa kok enggak usah ganti rugi segala, syaratnya ya jangan dirusak :)

Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Selalu tertib di mana pun kita berada. Tetap cinta damai, tsaaaah. Mari menyambut Asian Games 2018 dengan penuh semangat positif.

Dan kalau stadionnya sudah baru, kelakuannya jangan masih yang lama :)

Stadion GBK
Photo : detik

Baca juga : Menggunakan Transportasi Umum, Turut Memelihara Lingkungan

Sumber berita dan gambar :

  • finance.detik.com
  • metro.tempo.co
  • mediaindonesia.com

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

ayaocha
March 8, 2018 at 6:01 pm

Sedih banget pas kemaren berita gbk dirusak huhu, padahal ga pernah kesitu, tapi ya tetep aja gitu kesel kok ya pada ga bisa jaga stadiumnya



March 11, 2018 at 1:39 pm

Sudah bagus2 gini semoga nggak pada gratil ya. Semoga sukses juga penyelengggaraannya.



Leave a Reply to Lusi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *