Tak terasa bulan Mei sudah terlewat seminggu. Sebentar lagi kita memasuki pertengahan tahun, puasa, lebaran. Moment libur lebaran selalu dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berkumpul bersama keluarga. That’s why, tradisi mudik sejak dahulu tidak pernah padam semangatnya. Saya sendiri tidak pernah mudik–tidak punya kampung. Setiap lebaran tiba kampung jadi sepi, ditinggalkan oleh pemudik. Biasanya saya dan keluarga juga punya acara sendiri. Kalau tidak Kebun Raya Bogor, ya Kebun Raya Cibodas yang selalu kami kunjungi secara rutin setiap liburan. Kalau dikumpulkan fotonya mungkin sudah puluhan kali saya berfoto di tempat yang sama dari tahun ke tahun.

Mengapa kami sering memilih tempat wisata area pegunungan untuk berlibur? Alasannya karena kami sehari-hari berhadapan dengan panasnya udara dan cuaca di tempat tinggal kami. Jadinya mau cari yang adem-adem. Daerah bogor dan puncak masih menjadi destinasi wisata favorit bagi warga Jabodetabek dan sekitarnya. Meskipun jalurnya selalu saja macet dipadati kendaraan, tapi tetap saja orang-orang selalu ingin kembali lagi ke puncak. Boleh jadi karena pemandangan di puncak sangatlah menawan serta udaranya yang bersih dan sejuk sehingga bisa menjadi obat bagi jiwa yang lelah. Jangankan hanya bermacet-macet ria, membayar mahalpun bisa dilakukan sebagian orang untuk sesuatu yang pantas didapatkan.

Namun begitu perasaan lelah tak dapat dihindari ketika harus menunggu antrian mobil selama berjam-jam. Rasanya jadi kurang nyaman dengan liburan yang model begini, karena sekarang kan saya sudah bawa buntut, anak batita yang doyan bepergian tapi tidak suka macet-macetan. Hammam sebetulnya anteng kalau diajak jalan-jalan, tapi kalau macetnya kelamaan bisa bikin dia bete dan merengek terus-menerus. Mungkin karena capek atau kepalanya pusing mabuk perjalanan. Jadi harus pintar mengatur waktu keberangkatan agar tidak terlalu lama diperjalanan. Secara dari Tangerang ke Puncak itu jaraknya cuma 95,9km menurut google maps. Yang jika ditempuh dengan kecepatan normal rata-rata 60km/jam, hanya butuh waktu sekitar 1,5 jam saja. Dan bisa molor jadi 3,5 jam karena ditambah macet di sejumlah titik.

Faktor lainnya juga kami sering sekali berangkat liburan secara mendadak. Dari jauh hari sih sudah berangan-angan: mau jadwalin liburan, booking villa sejak sebulan sebelum keberangkatan supaya murah. Cari mobil sewaan jangan mendadak karena biasanya masa lebaran banyak mobil sudah disewa oleh pemudik selama minimal seminggu. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Realitanya kami selalu berangkat mendadak. Hari ini direncanakan, malamnya langsung berangkat. Memang sih yang mendadak itu kadang lebih berkesan. Tapi sekarang yang seperti itu sudahlah minimalisir saja, daripada anak jadi nggak happy. Ibunya nanti ikut uring-uringan deh. Kesannya malah jadi liburan yang membebani.

Seringkali kita teledor atau terlalu menganggap enteng sebuah perjalanan. Liburan yang kurang asikpun akhirnya terjadi.

Tujuan wisata lain yang menjadi favorit kami adalah Jogjakarta. Bagaikan sebuah magnet, Jogjakarta selalu membuat kami ingin kembali kesana lagi dan lagi. Saya selalu kangen dengan suasana kota Jogjakarta yang masih kental akan tradisi dan budaya. Selain berbagai candi-candi bersejarah yang selalu menarik untuk dikunjungi—terutama Candi Borobudur (meskipun letaknya di Magelang), udaranya yang sejuk di sekitar Kaliurang juga sangat menyenangkan. Puncak versi jauh :D

Terakhir kali kami ke Jogjakarta beramai-ramai naik bus saat liburan tahun baru 2016. Hammam usianya baru 1 tahun 4 bulan—baru pintar jalan. Anak ini sangat menikmati liburan jarak jauh pertamanya, tidak rewel selama perjalanan meskipun suhu badannya ketika itu sedang hangat. Mungkin karena kami terhindar dari kemacetan panjang—kami memilih rute jalur selatan, makanya dia tidak bosan selama perjalanan dan excited melihat pemandangan alam yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.

Bisa jadi orang lain enggan melewati jalur ini karena kontur jalan yang naik-turun berkelok-kelok menukik-tajam. Keuntungannya adalah kami bisa sampai di kota Jogja tepat waktu. Tapi sisi negatifnya, banyak penumpang yang mabuk perjalanan diakibatkan jalan yang berliku-liku telah mengocok perut mereka. Akhirnya acara jalan-jalan pada lemas.

Belum lagi di hari kedua yang harusnya kami jalan-jalan ke Pantai Indrayanti—salah satu pantai terindah di Jogjakarta, si Hammam tiba-tiba rewel. Suhu badannya makin hangat. Saya dan suami memutuskan untuk stay di villa—menjaga Hammam, sementara yang lain asik berlibur. Malam harinya Hammam mengalami demam, ternyata dia tumbuh gigi geraham. Lengkap sudah liburan kali itu. Huhuhu. Ditambah lagi dengan cerita-cerita anggota keluarga lain bahwa liburan ke pantai batal dikarenakan macet, jadinya ke Gua Pindul. Kurang menyenangkan, tempatnya nggak asik, tiketnya mahal dan lain-lain. Malahan ada yang harus masuk rumah sakit, karena dehidrasi yang diakibatkan muntah-muntah berlebihan selama perjalanan. OMG!

Setalah googling saya baru tahu kalau Gua Pindul adalah sebuah gua dengan aliran sungai di dalamnya yang bisa ditelusuri oleh pengunjung dengan mengapung menggunakan ban karet. Karena ada lokasi yang sempit maka hanya ban saja yang bisa lewat, tidak bisa menggunakan sampan. Ya tentulah ini kurang sesuai dengan liburan keluarga yang isinya kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak—yang notabene mereka nggak berani dengan jenis wisata seperti itu. Meskipun dinyatakan aman oleh pengelola wisata.

inimnya informasi yang kami miliki saat itu membuat liburan tahun baru menjadi tak tentu arah dan wasting time. Sepertinya mulai sekarang harus lebih baik lagi dalam mempersiapkan liburan agar semua berjalan baik dan semuanya senang.

Untuk sebuah liburan yang kita tidak ingin hasilnya mengecewakan, memang ada baiknya kita menggunakan jasa biro perjalanan. Dengan biro perjalanan kita hanya tinggal duduk manis menikmati perjalanan yang berkesan. Karena semuanya sudah diatur mulai dari memilih transportasi dan akomodasi, destinasi wisata, kuliner serta rekomendasi tempat belanja oleh-oleh. Apalagi untuk perjalanan jauh seperti ke luar pulau atau keluar negeri sekalipun.

Karena waktu itu kan batal ke Pantai Indrayanti tapi saya masih kepingin banget mengajak keluarga liburan ke pantai. Terutama private tour agar lebih rileks wisatanya. Indonesia memiliki banyak sekali pantai-pantai yang indah. Salah satunya pantai Iboih di Pulau Weh, Sabang, Provinsi Aceh.

Pulau Weh pernah menjadi bagian dari pulau Sumatera. Namun akibat meletusnya gunung berapi fumarolik pada masa Pleistosen, menjadikan pulau ini terpisah. Pulau ini terkenal dengan ekosistemnya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam. Hiu bermulut besar dapat ditemukan di pantai pulau ini. Selain itu, pulau ini merupakan satu-satunya habitat katak yang statusnya terancam, Bufo valhallae (genusBufo).Terumbu karang di sekitar pulau diketahui sebagai habitat berbagai spesies ikan. Sumber : Wikipedia.

Siapa tahu disana nanti benar-benar bisa menemukan genus Bufo sebelum mereka punah. Agar Hammam jadi generasi yang beruntung dengan menjumpai hewan-hewan langka.

Pantai Iboih dikenal sebagai “Surga Tersembunyi di Pulau Weh”. Pantai yang bersih, air yang tenang, dikelilingi perbukitan. Waw, membayangkannya saja sudah menyenangkan, apalagi kalau bisa menjejakkan kaki disana. Di pantai ini dilengkapi dengan fasilitas penginapan, kendaraan sewaan sampai peralatan snorkeling. Pantai Iboih memiliki ekosistem bawah laut yang sangat beragam. Airnya yang tenang dan terumbu karang yang menawan menjadikannya tempat sempurna untuk aktifitas air seperti menyelam dan snorkeling.

Coba bayangkan, di tempat seindah ini, berenang dan snorkeling bersama keluarga. Pasti seru sekali.

Lalu selain Pantai Iboih yang melegenda itu, ada apa lagi di Pulau Weh?

Nah, persiapan liburan sudah, destinasi wisata juga sudah dipilih. Saatnya menentukan biro perjalanan. Lalu bagaimana kita memilih biro perjalanan yang berkualitas? Supaya acara liburan bersama keluarga berjalan sesuai harapan dan menyenangkan.

Saat ini sudah banyak biro perjalanan yang beriklan dengan keunggulan wisata halal. Dan ketika saya search di google dengan keyword ‘wisata halal 2017’, yang tampil di halaman depan peringkat pertama adalah Cheria Halal Holiday.

Kalau dilihat dari testimoninya, semua merasa puas dengan pelayanan Cheria Halal Holiday. Karena selain perjalanan yang sudah diatur dengan baik, terjamin kehalalan makanannya, juga terjamin dalam urusan ibadah khususnya bagi muslim. Kita pasti sering kan, dalam berwisata merasa senang dengan alamnya, pemandangannya, tapi masih bingung kalau sudah waktunya sholat. Harus cari masjid dimana, terlambat atau tidak waktu sholatnya, dan sebagainya. Oh ya, untuk anggota tour yang beragama non muslim, Cheria Halal Holiday tetap menyediakan makanan yang halal juga.

Cheria Halal Holiday hadir dalam rangka memenuhi kebutuhan umat muslim akan pentingnya menu halal dan beribadah ketika berwisata baik di dalam maupun luar negeri. Menu halal amat penting khususnya bagi umat muslim. Karena selain kita memang diwajibkan untuk menjaga perut kita dari sesuatu yang haram, kurangnya informasi akan suatu tempat akan membuat kita bingung untuk menemukan menu halal di sebuah tempat, terutama negara yang belum pernah kita kunjungi. Apalagi negara tersebut adalah negara dengan mayoritas penduduknya non muslim. Dan ini akan membuang-buang waktu saja. Tentu kita tidak mau kan, perjalanan wisata menjadi terganggu dengan perkara makan? Serahkan saja hal ini kepada ahlinya. Cheria Wisata Tour Halal Terlengkap di Indonesia.

Cheria Travel memang yang paling lengkap. Baru buka halaman depan websitenya saja sudah berderet daftar tour ke berbagai negara. Seperti Paket Tour Wisata Halal Eropa, Paket Tour Wisata Halal Turki atau bagi penggemar drama Korea, silahkan intip Paket Tour Wisata Halal Korea Selatan dan lakukanlah perjalanan yang menyenangkan bersama Cheria Halal Holiday. Semua akan diatur oleh tenaga yang berpengalaman. Mulai dari pemesanan tiket, hotel, tiket wisata dan lain-lain yang berhubungan dengan perjalanan wisata akan diakomodir. Jadi kita tinggal berangkat saja. 

Semuanya yang saya sebutkan tadi adalah paket tour halal. Cheria Travel sepertinya tidak main-main dalam mengusung imagenya sebagai Cheria Halal Holiday. Karena Cheria Halal Holiday memang sepenuhnya mendukung Fatwa MUI terkait wisata syariah. Bentuk dukungannya adalah dengan terus melakukan sosialisasi kepada umat Islam akan pentingnya wisata halal dalam pembentukan karakter keluarga muslim.

Kesimpulannya, berwisata baik jarak dekat atau jarak jauh, dalam atau luar negeri, yang terpenting adalah perencanaan yang matang, cari tahu lebih banyak tentang destinasi wisata dan memilih biro perjalanan yang bereputasi baik. Tentunya yang tak kalah penting adalah makanan halal selama berwisata. Mari rencanakan liburan lebaran bersama Cheria Halal Holiday dan nikmati kemudahan berwisata kemanapun kita mau.