Pentingnya Keamanan Pangan Bagi Keluarga
Mungkin beginilah nasibnya orang yang nggak terlalu mengikuti trend. Disaat netizen heboh dengan jenis-jenis minuman ngehits seperti boba dan gulu-gulu, saya masih dalam tahap mempertanyakan “minuman apakah itu?”. Saya bukannya anti sama jajanan kekinian, tapi jujur saja banyak sekali jenis makanan baru yang belum pernah saya coba hingga hari ini. Alasan yang paling mendasar adalah karena saya nggak terlalu suka jajan dan jarang ngemil. Hehe.
Bukan berarti saya nggak pernah jajan sama sekali, sih. Jajan mah ya pernah tapi nggak keseringan. Apalagi tanpa disangka-sangka saya yang nggak jago masak ini sekarang hampir setiap hari harus masak karena anak yang sekolah wajib bawa bekal makan siang (bukan hanya bekal snack) dan suami juga ikutan bawa bekal, sekalian sudah dimasakin, kan. Jadi, acara makan di luar kami bertiga itu sebulan paling 1-2 kali saja. Itupun kadang yang dibeli menunya itu-itu lagi. LOL. Ya sudahlah, hitung-hitung menghemat pengeluaran dan belajar hidup sehat dengan lebih sering makan masakan rumah.
Pekan lalu saya menerima undangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam rangka Hari Pangan Dunia yang diperingati pada tanggal 16 Oktober. Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Our Actions are Our Future”, yang artinya tindakan kita di masa sekarang dalam memilih pangan yang baik akan berdampak pada kesehatan di masa mendatang.
Acara yang digelar di Mitra Terrace, Jalan Gatot Subroto Kav 21 Jakarta pada hari Sabtu tanggal 9 November 2019 tersebut dipandu oleh MC kondang Kemal dan dimeriahkan dengan penampilan siswa-siswi dari SMA unggulan Jakarta yang mengikuti perlombaan yel-yel tentang pangan.
Makanan Seperti Apakah yang Sebaiknya Dikonsumsi?
Makanan yang dikonsumsi sebaiknya adalah pangan yang sehat serta juga mengandung gizi dan nutrisi yang cukup. Sudah tahu, kan, sekarang penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, diabetes, obesitas dan sebagainya kerap dialami oleh generasi yang usianya relatif muda. Kalau dulu yang terkena serangan jantung adalah mereka yang berusia 40 ke atas, sekarang usia 20-an sudah banyak yang kena juga. Gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat adalah salah satu penyebabnya.
Sebagai Narasumber pada talkshow ini, Ibu DR. Ir. Penny K. Lukito, MCP selaku Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia menyampaikan, berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2018, pravalensi obesitas pada usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 35,4% di mana terjadi lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki. Karena angkanya cukup mengkhawatirkan maka BPOM RI tengah melakukan upaya agar masyarakat Indonesia bisa lebih sehat dari pangan yang dikonsumsi.
Upaya tersebut meliputi :
- Sosialisasi kepada masyarakat tentang cara memilih pangan yang baik, dilihat dari kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa (KLIK).
- Meningkatkan standar keamanan pangan pedagang kaki lima.
- Memberikan logo “Pilihan Lebih Sehat” kepada makanan dan minuman kemasan yang telah memenuhi kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat.
- Fasilitas cek izin edar BPOM melalui scan barcode pada aplikasi BPOM Mobile, agar masyarakat bisa mengecek suatu produk kemasan sebelum dikonsumsi. Karena saat ini masih banyak sekali produk dengan nomor izin edar yang dipalsukan. Jika nomornya sesuai dengan yang ada di BPOM Mobile maka bisa dipastikan produk tersebut aman dikonsumsi.
Kemudian Bapak Prof. Dr. Purwiyanto Hariyadi, MSc. CFS, perwakilan dari Food and Agriculture Organization (FAO) menjelaskan bahwa penyakit yang disebabkan oleh makanan bisa terjadi jika terdapat bakteri dan jamur pada makanan yang dikonsumsi. Kemungkinan saat pengolahan dan penyimpanannya kurang bersih sehingga tercemar oleh jamur dan bakteri yang akhirnya berkembang biak. Para mikroba ini kehadirannya sungguh sangat tanpa kita sadari, lho. Jadi sebisa mungkin kebersihan pangan harus terjaga sejak membeli dan menyimpan bahan makanan hingga proses pengolahannya.
Nah, terus bagi teman-teman yang memang doyan wisata kuliner bagaimana, dong? It’s ok, gengs! Selama jajannya nggak berlebihan dan masih dalam takaran yang sesuai, sih, nggak apa-apa. Dan harap diperhatikan juga tempatnya saat membeli, sebisa mungkin jajanlah di tempat yang bersih.
5 Kunci Keamanan Pangan Bagi Keluarga Kita
Bagi yang sukanya masak di rumah kayak saya yang baru belajar ini, ada hal-hal terkait keamanan pangan yang perlu diperhatikan. Agar makanan yang kita olah dan sajikan tetap dalam keadaan sehat dan baik untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga. Apa saja kunci keamanan pangan tersebut?
Beli Pangan yang Aman
Sebelum membeli ada baiknya kita membuat daftar belanja agar jumlah pangan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan juga kapasitas penyimpanan di rumah sehingga jumlanya nggak berlebihan dan memiliki tempat yang cukup untuk menyimpannya. Kemudian belilah pangan di tempat yang bersih dengan penjual yang bersih. Setelah membeli pastikan pangan disimpan dengan baik.
Simpan Pangan Secara Aman
Adakalanya kita membeli kebutuhan pangan secara berkala, misalnya mingguan. Bahan-bahan makanan yang harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau kulkas agar dipisahkan sesuai dengan kriterianya. Simpan es, daging beku (sapi, ayam, ikan) dan olahannya seperti sosis, nugget dan bakso pada freezer. Sedangkan pangan siap saji seperti bumbu, acar dan buah-buahan bisa disimpan pada rak atas.
Rak tengah pada kulkas bisa digunakan untuk menyimpan sisa pangan siap saji dan pangan siap saji seperti telur, keju dan roti. Sedangkan rak bawah bisa dimanfaatkan untuk proses pencairan daging beku serta susu dan produk olahannya. Sayuran bisa disimpan pada rak khusus sayuran di paling bawah.
Siapkan Pangan Secara Seksama
Sebelum memasak, bahan makanan yang diambil dari kulkas harus dibersihkan terlebih dahulu. Pangan segar seperti sayuran harus dicuci terlebih dahulu pada air mengalir. Sayuran yang berupa lembaran seperti sawi dan kol harus dicuci per lembarnya agar nggak ada kotoran yang tersisa. Sementara untuk buah dan sayuran yang ingin dikonsumsi langsung tanpa di masak harus dicuci dengan air matang, ya.
Untuk pangan beku seperti daging sapi, ayam dan ikan agar dilelehkan terlebih dahulu di kulkas rak bawah, kemudian dicuci dan diolah. Jangan membekukan kembali setelah dilelehkan karena dikhawatirkan ada bakteri.
Selain itu peralatan masak dan tangan yang memasak juga harus bersih. Jangan lupa mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, serta sebelum dan sesudah menyantap makanan.
Sajikan Pangan Secara Aman
Sajikan makanan panas dalam keadaan panas, makanan dingin dalam keadaan dingin, pangan beku dalam ekadaan beku. Sup dan gulai selain lebih enak dalam kondisi panas atau hangat, juga paling baik dikonsumi pada suhu panas pula. Begitu pun dengan es buah dan es krim, sama-sama paling enak dikonsumsi dalam keadaan dingin dan beku, kan?
Bersih Selalu
Selain menjaga kebersihan diri dengan selalu mencuci tangan seperti pada poin sebelumnya, peralatan masak dan peralatan makan pun harus senantiasa dalam kondisi bersih. Cucilah peralatan ini sampai bersih dengan menggunakan sabun atau cairan pencuci piring kemudian bilas dengan air mengalir. Bisa juga melakukan sanitasi peralatan masak dengan menggunakan air mendidih. Setelah dibersihkan, keringkan peralatan lalu simpan pada tempatnya.
Dapur yang bersih juga nggak kalah penting, nih. Pastikan selalu membuang sampah pada tempatnya dan hewan peliharaan jangan sampai masuk ke dapur.
Bagaimana, apakah dapur Buibu semua sudah memenuhi standar bersih? Harus diusahakan sih, ya. Kan demi kesehatan seluruh anggota keluarga. Ibu Penny berpesan agar kita mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat, karena masa depan bangsa ini akan bergantung pada apa yang yang kita konsumsi hari ini. Dan ketika mendapatkan informasi yang belum diketahui sumber dan kebenarannya, jadilah Konsumen Cerdas yang mengonfirmasi terlebih dahulu kebenaran terkait obat dan makanan. Dan jangan lupa ya, selalu cek KLIK sebelum membeli produk.
Terima kasih Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia atas undangannya. Mata saya kini lebih terbuka tentang pangan sehat. Buibu, Selamat menyediakan dan menyajikan pangan yang aman bagi keluarga :)
Halo BPOM 1500533, Facebook @BadanPOM, Instagram @bpom_ri, Twitter @bpom_ri