Malam ini bulan Desember 2020 berjalan selama 5 hari. Kurang dari 4 minggu lagi kita akan berada di tahun yang lain. Mungkin itulah saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada pahit sekaligus manisnya tahun 2020. Tahun yang memberikan kita banyak pelajaran dan perjuangan tiada henti. Jika ini disebut sebagai perang, sungguh tahun 2020 adalah peperangan melawan musuh besar. Covid-19 is still in the air, mungkin kita masih akan berjuang tanpa batas.

Ketika tahun 2019 yang lalu peringatan Hari Kemerdekaan RI dilakukan secara meriah di sekolah Hammam, khususnya untuk murid TK B, saya sangat menantikan tahun 2020 segera datang. Karena murid TK B ada kegiatan nonton film perjuangan dengan setting tempat selayaknya bioskop. Anak-anak membeli tiket sama ibu guru, tempat duduknya sudah diberi nomor, masing-masing membawa popcron dan ruangannya dibuat gelap. Gemes banget, yaaa? Sayangnya anak-anak TK A belum dilibatkan untuk kegiatan tersebut.

Tahun 2020 menjelang dan bulan Agustus nggak se-meriah biasanya. Hammam sudah masuk TK B tapi nggak bisa diadakan acara nonton film seperti tahun lalu. Hiks. Akhirnya hanya diadakan lomba membuat puding secara virtual. Di banyak tempat dan instansi juga berlaku lomba virtual ini. Memang masih ada rasa nasionalisme dengan atribut yang serba merah putih. Tetapi, tetap saja, merayakannya secara tatap muka pasti akan lebih memiliki makna.

Tahun depan, semoga peringatan Hari Kemerdekaan nggak lagi sepi seperti tahun ini. Kalau perlu mari bangkitkan kembali semangat perjuangan kita dengan mengadakan lomba-lomba yang sudah lama menghilang dari kebiasaan. Lomba pidato, deklamasi dan drama perjuangan, nampaknya akan menghapus kerinduan akan masa kecil.

Panggung Drama Perjuangan

Pada postingan sebelumnya, saya bahas soal Metode Belajar Sejarah untuk Anak Melalui Film Perjuangan. Salah satu metode yang dinilai efektif adalah melalui film. Tentunya permaianan drama bertema perjuangan pun akan menarik perhatian, apalagi jika diperankan oleh anak-anak itu sendiri.

Saya masih ingat betul ketika kecil sampai pergi bersama gank sepupu ke komplek sebelah untuk menonton acara “Panggung Gembira” yang rutin diadakan setiap tahun. Drama bertema perjuangan pun menjadi acara puncaknya. Panggung yang besar, lampu terang berwarna-warni serta lagu-lagu yang mengiringi acara hingga akhir.

Sekarang? Bahkan sebelum pandemi pun sudah nggak pernah lagi menemukan acara serupa. Kemajuan zaman telah menggantikannya dengan acara-acara musik di televisi. Ada juga yang merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan acara “Layar Tancap” yang mana film-filmnya nggak berhubungan dengan perjuangan bangsa.

Ada satu acara televisi beberapa tahun lalu yang menayangkan lukisan pasri tentang perjuangan. Tapi saya lupa nama acaranya dan cari-cari di Youtube nggak ada video yang saya maksud. Jadi dalam lukisan pasir itu diceritakan bagaimana seorang pejuang pergi membela tanah air. Diiringi musik bertema perjuangan dan suara-suara ledakan mesiu, menjadikan lukisan pasir itu terasa sangat mengharukan.

Acara semacam ini nampaknya bisa juga dijadikan agenda untuk merayakan HUT RI tahun depan, ya. Diikuti dengan lagu-lagu yang membangkitkan nasionalisme, seperti lagu Bendera miliki band Cokelat. Itu kan pada masanya happening banget, sampai sekarang lagunya masih selalu menjadi pilihan utama saat merayakan Hari Kemerdekaan.

Yuk, kita semangat menyambut tahun 2021 dan Hari Kemerdekaan RI tahun depan yang lebih seruuu dari tahun-tahun sebelumnya.

Selamat malam, gengs. Selamat tidur. 😴😴😴😴