fbpx
dampak perubahan iklim
Contest

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Populasi Tikus

Ooops. Maaf ya, Gengs, kalau di judulnya ada bawa-bawa nama hewan pengerat yang jorok dan paling menyebalkan itu. Saya lagi kesal banget sama tetikus dan randomly kemarin saya ngetik keyword di search engine ‘dampak perubahan iklim terhadap populasi tikus’. Kali aja ada hubungannya gitu, ya. Lalu saya menemukan artikel di tahun 2018 yang bilang kalau pemanasan global menyebabkan suhu bumi meningkat hingga 2 derajat. Suhu ini sangat baik untuk para tikus berkembang biak. Whaaat???

Sebenarnya nggak heran, sih, kenapa populasi tikus segitu ramenya. Karena jenis hewan ini sekali melahirkan bisa 8-9 anak, nggak lama kemudian anak-anak ini sudah pada bisa bikin cucu. Huhu. Tapi akhir-akhir ini kayaknya populasinya makin berkembang pesat kayak jamur di musim hujan. Kalau memang benar perubahan iklim berpengaruh pada populasi mereka, artinya semua orang harus waspada, nih. Masalah lingkungan yang kita hadapi bukan hanya udara yang kian memanas, tetapi juga akan ada kemungkinan rumah hingga perkantoran diserbu sama tikus.

Yang saya alami sekarang, uuuuh, melelahkan sekali. Sebentar-sebentar ada tikus mati di atap atau loteng, hingga baunya menyebar ke mana-mana. Penyebabnya adalah ada tetangga yang juga lelah karena banyak banget tikus berkeliaran, akhirnya mencoba menebar racun. Sayangnya, tikus-tikus itu memilih atap rumah ini sebagai tempat peristirahat terakhirnya.

Kalau di perkantoran biasanya ada jasa penanggulangan hama, yang akan bekerja menyingkirkan kecoa dan tikus. Jadi semisal ada tikus yang tewas, petugasnya akan bantu cari bangkainya hingga dapat. Lha, sementara di perumahan? Kayaknya warga asal saja ngasih racun tanpa mikirin dampak selanjutnya.

Kalau gini mah perubahan iklim bukan hanya berdampak pada kesejahteraan hewan tikus, tetapi secara nggak langsung jadi mempengaruhi kondisi psikologis. Beneran, deh, saya sudah lelah banget menghadapi tikus-tikus mati ini, sampai rasanya pengin pindah rumah sekalian. 

Baca juga : Cara Mengusir Tikus Ala Emak-emak

Dampak Perubahan Iklim yang Membuat Kewalahan

Tentunya saya nggak bisa semudah itu pindahan rumah, haha. So far masih berusaha sabar dan berdoa semoga semua ini lekas berlalu. Kayaknya kondisi saya maupun tetangga saya, samaan deh dengan warga Adeaide yang pada tahun 2018 sempat kewalahan menghadapi ledakan populasi tikus. Saya baca artikenya di website liputan6.com, perusahaan pest control setempatmenjadi lebih sibuk dari biasanya.

Jika memang benar meningkatnya populasi tikus dikarenakan perubahan iklim, berarti yang perlu dilakukan bukan membasmi tikus semata. Tetapi juga harus ada tindakan lebih untuk lingkungan yang lebih nyaman dan pastinya sehat. 

Karena kalau kita nggak peduli dengan perubahan iklim, artinya kita membuka kesempatan bagi tikus untuk lebih berkembang dan pada akhirnya bisa menjadi wabah buruk yang membahayakan diri kita dan orang-orang di lingkungan sekitar. Duh, jangan nambah-nambahin masalah baru, deh. 

Apa yang Bisa Dilakukan?

Sejak dua puluh tahun yang lalu sudah ramai sekali dibicarakan tentang global warming, di mana suhu bumi yang lebih panas mengakibatkan banyak peristiwa alam yang cukup menyayat hati. Pemanasan global membuat lapisan es di Kutub Utara mencair dan menambah permukaan air di laut di sekitarnya hingga 8 centimeter. Sementara di negara tropis seperti Indonesia, perubahan iklim bisa sampai membakar hutan. Sedih banget, kan?

dampak perubahan iklim

Sebenarnya saat ini masih sering disuarakan oleh lembaga terkait. Namun tingkat kepedulian masyarakat yang masih kurang, menjadikan berita ini tenggelam di antara berita-berita lainnya,mengikuti algoritma mesin pencari atau media sosial yang ada. Hanya orang-orang yang sangat peduli lah yang selalu update soal ini, karena memang sengaja mencari tahu atau informasinya pasti lewat di beranda media sosialnya sebagai berita terkait. 

Kita bisa menjadikan bumi ini lebih baik dengan bersama-sama peduli. Coba deh dimulai dengan langkah yang paling sederhana, misalnya penggunaan air secara bijak. Bahkan dengan menutup keran pada saat kita sedang membersihkan tangan dengan sabun (sebelum membilas), sangat sangat bisa membantu.

dampak perubahan iklim

Kemudian penggunaan listrik. Memang, sih, tagihan listrik kita ya kita sendiri yang bayar. Tapi ini bukan soal seberapa mampunya kita membayar tagihan tersebut, melainkan seberapa peduli kita terhadap bumi. 

Dua bulan ini betapa kagetnya saya mendapati tagihan listrik yang jauh lebih murah dari biasanya, sampai ada selisih sekitar seratus lima puluh ribu dari tagihan sebelumnya. Itu karena saya sudah memutuskan untuk nggak lagi menyetrika baju harian. Hanya seragam kantor suami dan seragam sekolah anak yang disetrika.

Pemakaian listrik yang terus menerus sangat berkontribusi pada pertambahan suhu bumi, lho. Ingat, makin panas bumi ini, maka makin cepat lah si tikus-tikus tadi beranak pinak. 

Selanjutnya sebagai kepedulian #UntukmuBumiku, kita bisa terus menerus menerapkan konsep reuse, reduce, recycle yang sudah lama banget digaungkan. Yaitu dengan menggunakan ulang suatu barang yang masih bisa dipakai, meminimalisir pemakaian barang dan mengurangi sampah, serta mendaur ulang. Sekarang malah ada tambahan rethink, berpikir lagi sebelum memutuskan untuk membeli barang. Dan replace, yaitu menggantikan material dengan yang lebih ramah lingkungan.

dampak perubahan iklim

Kita pasti mau, ya, tinggal di bumi yang aman, udara yang baik, lingkungan yang sehat dan seterusnya. Makanya, yuk, lebih peduli lagi dengan perubahan iklim. Hanya dengan melakukan langkah sederhana yang tadi saya sebutkan, kita sudah bisa menjadi #TeamUpforImpact untuk bumi yang lebih baik. Terima kasih sudah mampir di tulisan ini.

Salam sayang,

Aifalogy

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

April 20, 2022 at 4:50 pm

Ada dua hal yang kita sama bgt kak: kewalahan sama tikus, dan gak menyetrika. Hmm jadi si tikus itu suka berkembang biak di suhu tertentu, dan suhu panas gitu kah kak? Menarik ini. Saya nggak kepikiran. Jadi pingin ngulik lebih jauh.



Leave a Reply to Nadella Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *