Menjual Kenangan di Toko Barang Mantan
Yuhuuu. Pagi ini saya mau share pengalaman saya setelah nonton film terbarunya Reza Rahadian, nih. Setelah udah lama banget nggak nonton film bioskop yang diperankan doi, akhirnya beberapa hari yang lalu saya diundang untuk nonton film terbarunya dalam Press Screening Film Toko Barang Mantan bersama teman-teman Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) di Epicentrum XXI Jakarta, tanggal 11 Februari 2020.
Kok judulnya menggelitik, ya? Pada bisa bayangin nggak, nih, filmnya tentang apa? Yes, betul tentang mantan. Lebih tepatnya tentang Tristan (Reza Rahadian) yang lagi enak-enaknya menjalani hidup, tahu-tahu kedatangan tamu tak diundang, yaitu Laras (Marsha Timothy) yang merupakan mantan pacarnya saat masih di bangku kuliah. Laras yang dulu pergi begitu saja, tanpa sepatah kata. Tapi sampai detik ini perasaan Tristan belum berubah sedikit pun. Hanya Laras yang mampu membuatnya seperti itu.
Uniknya film ini dibuat dengan setting sebuah toko bernama Toko Barang Mantan milik Tristan yang ia kelola bersama dua orang sahabatnya, Amel dan Rio. Pelanggan di toko ini bisa menjual barang-barang dari mantannya demi mensukseskan kata move on. Dengan dijualnya barang tersebut beserta sejarahnya, maka telah terjual pula kenangan yang ada bersama benda tersebut. Masalahnya belakangan orang hanya rajin menjual, jarang yang mau beli.
Di tengah kemelut ekonomi yang memusingkan ketika sewa toko nggak tau harus dibayar dengan uangnya siapa, kehadiran Laras membuat Tristan melakukan segala cara agar tokonya bisa memiliki masa depan. Tristan ingin bangkit, ingin Laras tahu keseriusannya dalam membangun Toko Barang Mantan. Sampai di sini, saya sebenarnya tersentuh banget. Tapi…
… Saya mengerti sih, kenapa Laras nggak bisa buru-buru menerima Tristan kembali. Asal kaliah tahu, ya, gengs. Tristan itu orangnya tempramen abis. Mungkin karena dia punya masalah di keluarganya yang membuatnya ragu-ragu apakah dirinya percaya dengan cinta atau nggak. Jadinya tuh sedikit-sedikit bawaannya mau maraaah melulu. Denger kata “cinta” aja udah emosi. Coba deh kalian cek trailernya, meski ini komedi romantis tapi sudah kelihatan banget wataknya si Tristan.
Belum pernah saya se-sebal itu dengan tokoh utama. Pertemuan Tristan dengan Laras yang awalnya bikin saya senyum-senyum karena tatapan mata Tristan serta gesture tubuhnya yang menyampaikan rindu mendalam, di pertemuan berikutnya langsung dong ada percikan cemburu. Omaigaaat. Laras pun nggak kalah keras kepalanya dengan Tristan, yang sebentar-sebentar mengungkit masa lalu dan ujung-ujungnya mereka berantem lagi. Duh, padahal waktu pertama kali bertemu mereka tuh sweet banget, asli.
Cinta dari Berbagai Perspektif
Sebenarnya alasan Laras menjadi seperti sekarang bukan sifatnya Tristan yang tempramen itu, sih. Karena baginya cinta itu nggak butuh syarat. Laras itu cuma mau mendengar kata cinta dari Tristan. Tapi ya kenapa gitu, bilang cinta aja kok susah banget. Bagi Tristan ya udah lah ngapain pakai bilang cinta segala, sih, memangnya Laras nggak bisa merasakan apa yang ia rasakan? Sok dewasa gitu, lah. Nggak mau dibilang macam anak ABG. Padahal ya ampun Tristan, orang sudah lanjut usia aja masih bahagia, lho, kalau pasangannya bilang cinta. Gimana saya nggak kesel, kan? Kalian kesel juga nggak, sih?
Yang bikin hati saya menjadi ikut-ikutan pedih adalah, ketika Tristan harus menanggung konsekuensi dari sikapnya selama ini. Dia marah-marah saya kesel, tapi pas dia patah hati saya kok jadi ikutan sedih dan jatuh sayang. Huhuhu. Untungnya ada Amel dan Rio yang senantiasa hadir menghibur, meski pada akhirnya mereka berdua kena omel lagi. Hahaha.
Di film ini bukan hanya tentang cinta dari sudut pandang Tristan dan Laras. Tapi juga dari Amel dan Rio, serta setiap pelanggan Toko Barang Mantan yang ingin melepaskan kenangan bersama mantannya. Ada kisah mengharukan tapi banyak juga lucunya.
Karakter Pemain
Film ini menggambarkan Tristan sebagai laki-laki mandiri dengan penampilan rambut gondrong, baju sesukanya, sering pakai singlet aja bahkan celana pendek. Bahasanya ceplas-ceplos, gampang marah karena hal-hal kecil, meski galak tapi ia punya sorot mata yang meneduhkan hati, serta sayang banget sama Amel dan Rio yang sekaligus merupakan karyawannya. Sementara Laras, wanita karir dengan penampilan berkelas, sifatnya lembut sekaligus tegas.
Amel (Dea Panendra) adalah junior di kampus Tristan, anaknya penurut tapi sering banget ngeledekin Tristan. Rio (Iedil Dzuhrie Alaudin) adalah seseorang yang sebenarnya memendam rasa terhadap Amel sejak lama. Ada satu scene, ketika Rio bilang “Kita sayang sama Bos.” lalu Tristan menjawab “Bisa aja lu bilang sayang sama gue. Elu kali tuh, sayang sama Amel.”
Dan poster yang ada di belakang cast and crew ini sungguh menggambarkan banget karakter mereka berempat yang sepanjang film sering terlihat dalam satu scene. Dan mungkin sekitar 70 persen adegannya berada di dalam Toko Barang Mantan dengan 4 tokoh ini. Paling gemas dengan foto Amel dan Rio yang lagi ngeledekin Tristan sama Laras.
Testimoni
Pendapat saya tentang film ini adalah like I’m seeing the real life. Ide ceritanya sih sering banget kita temui karena ini soal mantan kekasih dan semua orang kayaknya punya mantan. Tapi berkat akting Reza dan Marsha yang sangat meyakinkan saya tuh rasanya kayak lagi ngeliat dua orang lagi kasmaran terus tiba-tiba berantem gitu. Padahal ini kali pertama mereka main di satu film, lho. Awalnya nggak punya ekspektasi setinggi itu, bahwa perasaan saya jadi ikutan senang setiap kali ada Amel dan Rio, bahagia banget waktu Tristan duduk berdua dengan Laras di kursi yang ada di sudut toko. Nggak nyangka saya bakal merasa sedih waktu Tristan patah hati, meski sedihnya nggak pakai air mata.
Belum lagi lirik lagu yang menjadi soundtrack-nya, yang mana lagu ini dinyanyikan langsung oleh Dea Panendra. Duh, pediiiih.
Film ini ngajarin sesuatu tentang cinta, sih. Bahwa apa pun idealisme kamu dalam hidup ini, cinta dapat menjungkirbalikkannya. Eeeaaa. Congratulation Reza Rahadian, Marsha Timothy, Dea Panendra, Iedil Dzuhrie Alaudin dan MNC Pictures untuk film drama komedi yang kocak , bikin emosi naik turun namun menyentuh perasaan banget ini.
Kata Reza Rahadian : “Datang ya, ke Toko Barang Mantan, mulai buka tanggal 20 Februari 2020”.