All I Wanna Say is Thank You 2020
Hi, gengs. This is my first blog post in 2021. Kadang saya merasa tahun 2020 kemarin itu sangaaat panjang dan tak berkesudahan. Tapi pas sudah memasuki bulan Desember, rasanya tahun itu cepat sekali berlalu. Mungkin pada akhirnya saya terlalu bersemangat menyambut tahun 2021 karena punya harapan yang besar banget tahun ini kita bisa hidup normal lagi seperti dulu. Let’s check it out, my thank you 2020.
Beneran saya nggak ingat pernah bikin resolusi apa untuk tahun 2020. Hanya menjalani hari demi hari, PJJ demi PJJ, webinar demi webinar. Sibuk! Lebih sibuk dari keadaan normal. Apalagi tahun 2020 saya sangat berduka karena harus kehilangan ibu, kakak ipar, sepupu, om dan tante dalam waktu yang hampir berdekatan. Sungguh lelah lahir batin. Huhu.
Setelah baca-baca lagi, ternyata resolusi saya masih sama dengan tahun 2019, yaitu naik pesawat, belajar menjahit, belajar bikin video, olahraga dan beresin rumah. Naik pesawat tentunya nggak mungkin. Yang sudah beli tiket saja harus batal, apalagi saya yang baru pengin-pengin saja. Haha.
Bagaimana dengan belajar menjahit? Ya ampun ini nggak terlaksana. Dalam setahun cuma menjahit baju sekali untuk acara nikahan keponakan yang dilaksanakan bulan September. Ini pun acara H-7 baru dikerjain bajunya. Semacam kurang semangat bikinnya karena acaranya dalam suasana pandemi. Malah lebih fokus ngurusin baju untuk suami dan anak. LOL.
Belajar bikin video? Alhamdulillah, iyaaa. Meskipun belum banyak videonya. Sekalian belajar voice over juga. Olahraga meski jarang tapi alhamdulillah masih dilakukan juga, soalnya Hammam suka ngajakin jalan pagi atau sore. Kalau nggak diturutin dia akan bete. Ini betenya jadi berdampak positif sih untuk mami. Haha. Beresin rumah? Ini juga terlaksana, meski rasanya masih banyak lagi yang harus dibereskan. Tahun 2021 harus lanjut, nih!
Well, selain mewujudkan resolusi ternyata saya juga sibuk belajar banyak hal di tahun 2020. Jadi meski tahun itu terasa amat panjang, saya bersyukur ada hal-hal baru yang mengisi hidup saya. Meski harus di rumah aja, meski hanya dilakukan di depan layar laptop.
Bergabung dengan Femaledigest
Bulan Januari 2020 saya bergabung bersama Femaledigest.com, media online yang concern terhadap pemberdayaan perempuan dan anak. Pertama kali bergabung, tugas pertama saya adalah meliput acara press conference Java Jazz Festival 2020. Ya ampun nervous-nya, pertama kali liputan sebagai reporter, bukan blogger. Kemudian meliput juga ke acara konsernya di akhir bulan Februari. Asli, itu konser serunya belum ada yang bisa menandingi.
Di bulan Februari juga saya meliput acara sebuah komunitas perempuan yang sedang berulang tahun. Saat itu Femaledigest ditunjuk pula sebagai media partner. Oh my God, bahagia banget ketika namanya disebutkan oleh MC di atas panggung. Sayangnya nggak lama setelah itu pandemi melanda dan berada di rumah aja menjadi suatu keharusan.
Meski begitu inovasi dunia teknologi semakin bisa dimanfaatkan. Semua kegiatan bisa dilakukan secara online. Bersama Femaledigest saya ditunjuk menjadi panitia acara Bimbingan Teknis Penulisan Ramah Anak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Memang dasar, jiwa panitia belum sepenuhnya luruh dari diri saya ini. Haha.
Belajar Menjadi Pemateri
Masih ada kaitannya dengan keterlibatan saya di dalam Femaledigest, tahun 2020 saya dipercaya menjadi pemateri di beberapa kesempatan. Seperti sharing tentang blogging bersama Mbak Hani (pemilik akun @kacamata_hani) melalui Kulwap di bulan April (waktu itu masih awal pandemi, belum hits pakai Zoom atau Google Meet). Kemudian belajar tampil di Instagram Live di bulan Juli, ngobrolin “Perawatan Gigi Selama Pandemi” bersama dokter Drg. Dita Firdiana pemilik Difa Oral Health Center.
Kalau sharing via whatsapp sih nggak terlalu gimana-gimana, ya, gengs. Soalnya nggak harus tampil di kamera. Eh, begitu harus tampil IG Live itu sempat nggak bisa tidur dan mules-mules duluuu. Haha, maklum baru pertama kali. Alhamdulillah hari itu sinyalnya lagi bagus, komunikasi dengan drg. Dita juga lancar, banyak penonton yang tanya-tanya juga jadi interaktif. Cuma di bagian terakhirnya ada mess dikit, karena tiba-tiba Hammam terbangun dari tidur siangnya lalu dia ngambek. Hahaha.
Lalu sejak bulan Agustus 2020 saya dipercaya lagi untuk mengisi materi di kelas Canva dalam program ISB Blog Course yang diselenggarakan oleh Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur). Ini beda lagi keseruannya, gengs, karena harus sharing apa yang menjadi hobi saya main-main di Canva dan ternyata banyak blogger yang butuh materi ini untuk melengkapi tulisannya dengan gambar dan infografis.
Blogging
Karena saya adalah blogger, maka kaleidoskop soal blogging pun wajib dicantumkan di tulisan ini. Haha. Sedihnya tahun 2020 cuma ikutan lomba blog 3 kali, tapi alhamdulillah yang 2 menang dan yang 1 lagi belum pengumuman. Pertama menang di lomba Natur jadi juara 1, artikelnya tentang Ketombe dan Kreativitas. Kedua lomba yang diselenggarakan oleh Vitalis, judulnya Bahagia Menjalani Hobi dengan Vitalis. Yang ini cuma menang hadiah hiburan, sih. Tapi tetap bangga, gengs!
Selama tahun 2020 saya menulis sebanyak 80 artikel, 44 diantaranya adalah tulisan organik. Sementara 36 lainnya adalah tulisan sponsored post. Yeey, akhirnya 2020 bisa nulis banyakan organiknya, meski cuma selisih sedikit. Soalnya sejak bulan Agustus saya ikutan TriDOP, yaitu Three Day One Post bareng teman-teman ISB. Jadi ngebantu banget untuk memperkaya blog dengan artikel organik. Semoga di tahun 2021 makin banyak job-nya tapi lebih rajin nulis organiknya. Aamiin.
Penghargaan di dunia blogging yang lain saya dapat dari suami saya. Bulan Juni saya dapat kado anniversary berupa MacBook Pro. Ya Allah, senangnyaaa. Terima kasih Pak Suami. Super loooove for you!! Ngeblog rasanya jadi makin seru, apalagi buat belajar-belajar desain. Ini asyik bangeeet!! Meski bukan barang baru alias beli second hand dan sempat error nggak mau charging kemudian keluar biaya service jutaan lagi, tapi it’s really worth. MacBook Pro is one of my highest dream that I have ever dreamt of!
Seberapa pun menyakitkannya tahun 2020, selalu ada yang bisa disyukuri. Meski mengalami kehilangan terbesar, meski harus jatuh lagi dan lagi, tapi saya belajar untuk bangkit kembali.
Thank you 2020, I learnt a lot from you. You gave me strength, you gave the super power and I really thankful to pass you wisely, happily ever after.