Bicara soal listrik saya selalu pusing kalau sudah lihat tagihan setiap bulan. Ya gimana dong, listrik itu enak pakainya, pusing bayar tagihannya haha. Sudah jungkir balik menghemat listrik tapi kok bayarnya masih mahal. Tiap habis bayar tagihan mikirnya pasti “bulan depan harus lebih hemat, nih.” Sementara itu tarif listrik makin hari ya makin naik terus. Kok kayaknya pengin bayar listrik murah itu angan-angan banget sih. Sediiih :(

Memang kebutuhan listrik masyarakat Indonesia juga makin tinggi, secara ya di rumah-rumah peralatan elektronik sudah serba ada. TV, kulkas, rice cooker, dispenser, AC dan lain-lain. Kata mereka yang pakai AC, perangkat elektronik inilah penyumbang tagihan terbesar. Nah kalau di rumah saya enggak pasang AC, tapi tagihannya tetap mahal. Mungkin karena rumah Ibu saya ini besar ya jadi butuh lampu lebih banyak. Dan juga kami tinggal masih barengan sama kakak saya. Rumah sih seatap tapi perabotan pisah-pisah. Jadi di rumah tuh ada 2 kulkas, 2 mesin cucu, 2 rice cooker, semua serba 2 pokoknya hahahaha. Kecuali TV, jumlahnya ada 5. Bukan main!!

By the way buibu tahu enggak sih listrik yang kita pakai sehari-hari ini asalnya dari mana?

Jadi yang kita dan seluruh dunia gunakan ini namanya adalah energi fosil. Yaitu energi yang dihasilkan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan prasejarah yang sudah tertimbun tanah jutaan tahun lalu. Mereka berubah bentuk menjadi batu bara dan minyak bumi. Sayangnya energi fosil lama kelamaan bisa habis jika dipakai secara terus menerus. Apalagi dipakainya sama orang yang rumahnya banyak perabotan elektronik kayak saya. Huhuhu.

Makanya saya setuju nih dengan pernyataan “hemat-hematlah energi supaya masa depan enggak gelap gulita”. Dan kabar gembiranya sekarang sudah bisa loh mengkonsumsi energi tanpa fosil. Soalnya anak bangsa sudah pada pintar-pintar nih menciptakan teknologi yang bisa jadi solusi dalam menghemat listrik.

Baran Power untuk Rumah Tangga dan Industri

Baran Power adalah sebuah alat yang bisa menghasilkan energi listrik tanpa fosil. Terdiri dari rangkaian baterai khusus yang telah diuji coba dan memenuhi standar dengan fitur-fitur safety. Dengan Baran Power masyarakat dapat menghemat tagihan listrik bahkan bisa sampai enggak ada tagihan sama sekali.

Pada acara bincang-bincang bersama Bapak Victor Wirawan dan Bapak Triharsa Adicahya selaku CEO dan CTO dari PT. Aldebaran Rekayasa Cipta, dijelaskan bahwa Baran Power dikembangkan dalam 3 jenis energi, yaitu Baran Power Wall, Baran Power Pack dan Baran Cube. Fungsi dari masing-masing adalah untuk kebutuhan listrik rumah tangga, real estate dan industri.

Sebuah rumah yang memasang Baran Power Wall berarti memiliki kapasitas 8.800 – 10.000 watt hours untuk kebutuhan rumah tangga. Bentuknya simple sekali, jika ditempel ke dinding akan terlihat seperti cermin atau interior rumah saja. Kedepannya bahkan bisa di-desain lebih menarik seperti motif batik, gradasi atau yang lainnya.

Dalam 1 unit Baran Power Wall terdapat 10 modul baterai seperti gambar di atas. Daya tahannya bisa mencapai 10 tahun. Namun setelah 10 tahun bukan berarti harus diganti Baran Power-nya. Hanya dayanya saja yang berkurang, perlu dilakukan pemeriksaan baterai. Untuk baterai yang sudah lemah harus diganti agar bisa full energy lagi.

Sumber energi Baran Power bisa berasal dari tenaga surya, air dan angin. Cara kerjanya adalah energi diserap oleh solar panel, dialirkan ke Baran Power, kemudian didistribusikan ke perangkat elektronik melalui inverter. Baran Power ini aman dari resiko panas dan meledak, karena proses ujicobanya telah direndam pada cairan kimia khusus dari M3.

Baran Power Pack dan Cube fungsinya juga sama, hanya ukurannya yang lebih besar karena untuk digunakan pada real estate dan kawasan industri. Dalam 1 unit Baran Power Pack terdiri dari 10 unit Cube, yaitu 10.000 – 60.000 watt hours. Sedangkan 1 unit Baran Cube kapasitanya adalah 1 Mega watt hours, bisa digunakan untuk hotel maupun pabrik.

Baran EV dan Property

Selain Baran Power produk yang akan dikembangkan adalah Baran EV (Electric Vehicle) dan Baran Property. Baran EV merupakan mobil listrik yang energinya menggunakan Baran Power. Full batery-nya cukup untuk berkendara sejauh 300 kilometer, jadi mobil listrik yang ini enggak bikin kita khawatir akan lowbat di tengah jalan.

Sedangkan Baran Property adalah kawasan perumahan dengan lahan Baran Power, jadi di kawasan swa energi ini seperti mempunyai ladang listrik sendiri. Penduduk yang tinggal di Baran Property bisa menghemat listrik bahkan bisa sampai tanpa membayar listrik sama sekali.

Kedepannya rumah-rumah di Baran Property bisa dijual bundling dengan Baran Power dan Baran EV. Kabarnya letak perumahan ini akan berada di tengah kota. Whaaaw, menarik. Kita tunggu launchingnya tahun 2019 mendatang.

Jadi, siapa yang mau tinggal di perumahan yang enggak usah bayar listrik? :)

More info :

Web : baran-energy.com

IG : @baranenergy @victorwirawan