fbpx
Collaborative Blogging / Social

Menjalani Me Time Adalah Salah Satu Mood Booster Paling Ampuh

Sejak bumi ini bertambah sibuk, banyak orang membutuhkan satu moment bernama me time. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk me-recharge mood dan energi ditengah rutinitas keseharian yang kian membuat penat jiwa dan raga. Boleh dibilang me time telah menjadi salah satu mood booster yang secara alami dapat mengantarkan kita pada kondisi psikologis tertentu, diantaranya lebih tenang, lebih bahagia, lebih segar, lebih kreatif dan sebagainya.

mood-booster
Kapan ya bisa begini?? || Photo : pexels.com

Lihat saja bagaimana aktivitas semua orang akhir-akhir ini. Pekerja kantoran berangkat pagi, kalau perlu habis subuh sudah keluar rumah demi bisa tiba di kantor tepat waktu. Pulang malam hari, kadang mendapati pasangan dan anak-anaknya sudah tidur duluan.

Tak ubahnya mereka yang memutuskan untuk tidak mengejar karir namun lebih memilih mengurus keluarga, khususnya para ibu. Ramai-ramai memperjuangkan me time, karena katanya “keluarga bahagia berasal dari ibu yang bahagia”.

Dipikir-pikir, betul juga ya. Kalau ibunya nggak bahagia, lalu bagaimana ia bisa membahagiakan keluarganya? Jiwanya saja kosong tanpa perasaan bahagia itu sendiri.

Mungkin semua orang butuh mood booster agar sehari-hari yang dijalaninya akan dipenuhi dengan motivasi dan semangat baru. Makanya setiap orang butuh me time, baik itu pekerja kantoran, pekerja lepas, para ayah maupun para ibu.

Dan cara me time setiap orang berbeda-beda. Ada yang cukup dengan minum secangkir kopi dan ngemil pisang goreng. Ada pula yang harus banget jalan-jalan, liburan, treatment. Pokoknya yang butuh merogoh kocek deh.

Seperti ibu-ibu kebanyakan yang sesekali merasa lelah dengan urusan domestik, saya pun merasakan hal yang serupa. Apalagi anak semata wayang adalah calon ninja. Maksudnya anak yang aktif, suka melompat sana-kemari, melempar-lempar benda bagai ninja melatih suriken-nya, memanjat dan segudang atraksi lainnya.

Saya juga ingin memiliki satu waktu bernama me time itu. Meskipun bukan me time yang gimana-gimana. Seperti kata “me time” yang kalau kita cari di google search engine, maka yang muncul adalah nama-nama cafe, salon, hotel, pantai dan tempat-tempat liburan lainnya.

So far saya hampir tidak pernah menjalani me time model begitu. Yaa, mau bagaimana lagi. Anak baru satu, masih kecil, lucu banget pula (kata emaknya). Meskipun sering rewel, nangis, marah-marah, hingga tantrum, saya nggak bisa lama-lama jauh darinya. Eeaaa. Lha wong saya ke salon saja, dia saya ajak. Hahahahaha.

Jadi selama anak anteng, makannya lahap, mau beresin mainannya, rasanya itu udah me time. Belum lagi senyum, canda tawa dan celotehnya. Ya ampun, mood booster banget!

mood booster
Mata Hammam nggak fokus. Ini dulu, ketika bocah belum ngerti apa itu ‘foto-foto’

Tapi bukan berarti saya tidak pernah meluangkan waktu untuk diri sendiri. Definis me time bagi saya pribadi adalah “All about me and the time”. Saat dimana saya memang sedang santai, biasanya ketika semua orang sudah terlelap dalam tidur. Saat itulah kami berdua (saya dan sang waktu) menjalani me time.

Saya mau sharing sedikit ya, ini adalah me time ala saya. Barangkali ada yang khilaf mau ngikutin, berhubung me time saya rada aneh dikit. Hahaha!

Awali dengan Bersyukur

Banyak hal-hal sederhana yang dapat meningkatkan mood dan rasa bahagia. Kita bisa mulai dengan rasa syukur atas apapun yang kita miliki saat ini. Biasanya saya gunakan kalimat ini : “meskipun begini, tetapi begitu”. Contoh : “Meskipun berpeluh ngejar-ngejar bocah, tetapi justru membuat saya bugar dan nggak perlu nge-gym”. Yes, emak langsing is in da house…

Photo : pexels.com

Makan Enak

Semua makanan itu enak. Tapi saya punya makanan khusus yang saya kategorikan sebagai mood booster, rasanya paling enak, istimewa, tapi makannya harus jarang-jarang. Yaitu : durian, cokelat dan mi instan.

Kenapa jangan keseringan? Ya selain karena yang berlebihan itu kurang baik, juga untuk menjaga rasanya agar selalu enak di lidah. Nggak bosan, gitu loh. Dan ada semacam kerinduan yang ketika makanan itu menyentuh lidah, saya suka menikmatinya sambil memejamkan mata. Kenapa?

Karena untuk memaksimalkan suatu indera, kita harus menutup indera yang lainnya, kata Romy Rafael. LOL. Kalau nggak percaya, coba saja sendiri.

Menikmati Karya Orang Lain

Photo : pexels.com

Para penulis, seniman, sineas atau pekerja kreatif lainnya adalah orang-orang yang dikirim ke dunia ini untuk menghibur sesamanya. Termasuk para ibu pejuang me time seperti kita-kita maaaks.

Saya memanfaatkan karya mereka sebagai sarana me time. Baca novel hingga tenggelam dalam kisahnya, karaokean sendiri di ruang kerja atau nontonin credit title film-filmnya Pixar Animation Studio. Whahahaaa.

Baca juga : Coolest Pixar Movie’s Credit Title

Begitupun dengan menonton film atau video klip gratis via youtube, yang sebenarnya nggak gratis-gratis amat karena internetnya berbayar haha.

Mendengarkan Lagu

Perihal menutup mata juga berlaku ketika saya me time dengan mendengarkan lagu. Biasanya saya pakai earphone untuk mendapatkan sensasi yang lebih dalam.

Memilih lagu sebagai mood booster bisa karena liriknya, musiknya, atau karena suara penyanyinya yang menenangkan jiwa. Seperti Ariel ‘Noah’ dan Sheryl Sheinafia yang meng-cover lagu coldplay berjudul The Scientist ini.

Nonton Pertunjukan Musik

Menonton pertunjukan musik selalu memberi energi baru bagi saya. Meskipun nggak pernah sendirian juga sih, ada suami dan anak yang menemani. Lebih enak kayak gitu deng, soalnya takut kangen kalau berpisah lama-lama. *teteup!

Beberapa waktu lalu saya baru nonton konsernya Sheila on 7. Tahu sendirilah kalau band itu manggung, pasti penontonnya penuh banget. Suami ngasih izin kepada saya berdua keponakan yang sudah remaja, untuk bergabung dengan penonton lainnya. Sementara suami main-main sama anak di belakang.

Baca juga : Nonton Konser Bawa Balita? Bisa, Kok.

OMG, that was really my me time ever. Selain bisa nonton band kesayangan, juga bisa nyanyi kencang-kencang tanpa ada yang protes bahwa suara saya amat nggak enak didengar. Horee!!

Pergi ke Bank

Loh, kok me time di bank? Iya, memangnya kenapa?

Kamu tahu nggak, kalau di bank itu kita bisa diperlakukan dengan sangat baik. Dibukakan pintu, disambut dengan ucapan selamat pagi-siang-sore, dipersilahkan duduk, dilayani dan pada akhirnya diberi ucapan terima kasih.

Mungkin ini agak ngaco ya, tapi saya suka sekali pergi ke bank. Karena meskipun datangnya hanya untuk print buku tabungan, petugas bank nggak pernah pilih-pilih dalam memberi pelayanan terbaiknya. Tsaaahhh.

Doing Hobbies

Dan sebagian besar populasi manusia nampaknya ber-me time ria dengan doing hobbies. Yang suka berkebun, me time nya bercocok tanam. Atau bagi penggemar drama korea, sudah barang tentu menjalani me time dengan nonton drama seri korea sambil baper tak berkesudahan.

Soalnya menjalankan hobi itu ya paling enak kalau pikiran kita lagi tenang, jauh dari kata stress.

Hobi saya kalau sekarang ini mainin pinterest, lihat-lihat model baju kebaya. Pengin belajar jahit tapi sampai sekarang belum ngerti sama polanya. LOL.

Baca juga : Ada yang Hobinya Koleksi Jam Tangan Original?

By the way, ini kenapa me time-nya nggak berkelas banget dan banyak gratisannya ya? Biarin ah, namanya juga me time. Bukan your time :P

Since the meaning of me time for me is “All about me and the time”, I just wanna enjoy every little time with happiness. Mau itu yang murah, yang sederhana, bahkan yang aneh sekalipun.

Jadi nggak usah alasan ‘nggak ada waktu untuk me time’. Ciptakan dong peluang me time dan nggak perlu menyendiri juga. Duduk di teras sambil memangku anak ketika gemericik hujan membasahi pekarangan rumah, mungkin bisa jadi me time yang tak terlupakan.

Kalau kamu, me time ‘aneh’nya ngapain?

Tulisan tentang Me Time ini dibuat sesuai tema kedua kelompok Siti Nurbaya di Collaborative Blogging KEB, yang triggernya ditulis oleh teman saya Shanty Dewi Arifin, berjudul Me Time Emak Blogger Ngapain Ya?

collaborative-blogging
This is my new gank ;)

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

September 10, 2017 at 6:50 am

Bener ya mbak, kalau me time itu ya apa aja. Bahkan bisa sesederhana menikmati hujan dari balik jendela ehehe



September 10, 2017 at 10:09 am

Pergi ke bank… 😆😆 Iyaa bner di bank ramah2 yaa hahaa. Unik maak 😁
Gmn workshop jahitnya? Hihi ^^ sharing maaak



    Dzulkhulaifah
    September 10, 2017 at 10:18 am

    Yang kurang kasih sayang, pergilah ke bank wkwkwkwk.
    Wah terjadi kehebohan dan kegaduhan saat workshop kemarin. Dan aku yg paling kecil, kayak anak bawang. Nanti aku share yaa ;)



mamaritajournal
September 11, 2017 at 8:33 am

He he lucu… Me time nya yg bagian pergi ke bank, baru kepikiran saya 😍



alfu laila
September 11, 2017 at 10:14 pm

Aku suka pergi ke bank.. Berasa dilayanin dengan baik bgt, bahkan satpamnya terlatih buat selalu senyum yaa.. Hihi



    Dzulkhulaifah
    September 11, 2017 at 11:11 pm

    Ya kaaan? Jadi kalo di bank itu satpamnya memang ditraining untuk bisa melayani sama seperti petugas bank lainnya. Mereka juga dibekali product knowledge, makanya kalo kita nanya-nanya mereka bisa jawab atau setidaknya tau harus mendeliver kita kemana.



September 12, 2017 at 6:49 am

aduh mbak kayaknya kita sama ya, baru punya anak satu tapi aktif dan cerianya bukan maen 😛

kalau aku me time adalah waktu singkat sendiri di rumah sepulang kantor dan sebelum papa dan anaknya sampai rumah. 1-2 jam aduh berharga banget dah dan seneng banget aku. Bisa buat ngapain aja mo nonton kek atau baca kek, atau tidur sore sekalian, hihihi. Soalnya jarang kan, seringnya balik kantor langsung jemput anak dan beraktifitas dengan riangnya, 😀





Ina Wahyu
September 13, 2017 at 4:39 pm

Wow, tenyata ada tips ampuhnya ya….
Apakah setiap orang bisa menggunakan cara ini Bun?
Thank



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *