fbpx
Family & Parenting

Penampilan Pertama Anakku di Atas Panggung

Akhirnya saya mengerti, bagaimana perasaan seorang Ibu yang menyaksikan penampilan anaknya di atas panggung. Sungguh perasaan yang unik. Antara cemas, bahagia, terharu dan bangga yang melebur jadi satu. Entah perasaan apa yang lebih dominan. Yang pasti saya sangat mengapresiasi usahanya yang telah berlatih bersama teman-teman selama hampir 3 bulan. 

Sejak TK, Hammam memang bukan tipe anak yang senang tampil. Apalagi baru masuk TK 6 bulan sudah ada virus Covid-19. Yang tadinya mau ada pentas seni kelulusan TK pun dibatalkan karena pihak gedung nggak mendapatkan izin penyelenggaraan acara dari pemerintah kota setempat. Berbagai kegiatan lain yang seharusnya menjadi ajang keterampilan dan bakat anak pun nggak ada yang terlaksana.

Jadi, ya, memang ini kali pertama kami melihat anak tampil di atas panggung. Pekan lalu, sekolah Hammam menyelenggarakan acara Class Perfomance Day, yaitu pentas seni untuk mengasah bakat dan minat anak. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 1-5, dengan pembagian jadwal perform tanggal 12 Mei untuk kelas 4-5 dan tanggal 13 Mei untuk kelas 1-3. Hammam tampil di tanggal 13 Mei ☺️

Masing-masing siswa menampilkan satu pertunjukan secara berkelompok. Mulai dari pembacaan ayat suci Al Quran, shalawat, puisi, paduan suara, hingga perkusi. Yang uniknya, yang menjadi MC pun anak-anak, lho. 

Begitu tahu kalau MC-nya saja anak kecil, saya langsung terharu. Melihat anak-anak sekecil itu sudah pada berani tampil, kok ya saya bangga sekali. Beneran! Padahal yang jadi MC bukan anak saya. Haha. Untungnya saya sudah persiapan bawa tissue dan sapu tangan. Saya nggak bisa tahan air mata ini yang keluar begitu saja. Suami saya bertanya, “Kenapa, kelilipan?” Saya jawab, “Ini, mata mami berair.” LOL.

Berdasarkan susunan acara yang saya terima di dalam kartu undangan, tim shalawat kelas Hammam akan tampil di urutan ke 9. Saya perkirakan waktunya adalah sekitar 1,5 jam sejak acara dibuka pukul 8:00. Tapi ternyata prediksi saya meleset. Hammam tampil jam 9:09. Duuuh, saya yang nervous.

Saat tim shalawat kelas dua bersiap di sisi kanan panggung, mata saya menangkap Hammam yang sedang mengedarkan pandangannya ke arah penonton. Dia pasti mencari saya dan papinya. Saya langsung melambaikan tangan dan Hammam menyadari keberadaan saya. Ia pun melambaikan tangan dan mengangguk. Menandakan dirinya telah siap untuk perform.

Penampilan Hammam dan teman-teman membawakan shalawat “Assalamu’alayka Ya Rasulallah”-nya Maher Zain. Mata saya nggak bisa lepas dari anak laki-laki cute di barisan paling belakang. Meskipun sulit ditangkap dengan kamera, tapi momen itu jelas sekali terekam di memori saya. “Masya Allah, penampilan pertama anakku di atas panggung sangat keren.” kata saya dalam hati.

Tim shalawat kelas dua telah tampil dengan semangat dan kompak. Semua orang tua pasti bangga sekali melihat anak-anaknya sudah berani tampil di atas panggung. Dan semoga acara kemarin bisa memberikan motivasi juga kepada Hammam untuk lebih percaya diri seperti saat ia naik ke panggung, juga seperti teman-temannya yang lain.

Tidak lama setelah penampilannya selesai, Hammam datang menghampiri saya dan suami. Saya peluuuuk dan hujani pipinya dengan ciuman.

“Mami tadi bisa dengar suara Hammam, nggak?” katanya dengan mata berbinar.

“Iya, mami dengar. Hammam keren, mami bangga sekali.”

Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar sejak awal hingga akhir. Hammam, I’m so proud of you.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *