fbpx
Family & Parenting / Travel & Culinary

Wisata Keluarga di Setu Babakan

Memang enak banget kalau liburan yang enggak niat kemana-mana tapi malah ada yang ngajakin jalan-jalan. Enggak usah mikirin mobilnya muat atau enggak, main berangkat aja eh ternyata sempit hahahaha. Ceritanya mau wisata keluarga ke Setu Babakan, sebuah Perkampungan Budaya Betawi yang terletak di Srengseng Sawah, Jagakarsa – Jakarta Selatan.

Ini kali kedua saya mengunjungi Setu Babakan, jadi sudah enggak surprise lagi jika jalan masuknya begitu sempit. Masuk-masuk gang di perumahan warga, yang hanya cukup dilewati satu mobil.

Hari itu bertepatan dengan hari libur nasional. Kira-kira jam 1 siang kami tiba di kawasan  Setu Babakan. Tahu enggak berapa tiket masuknya? Hanya Rp. 5.000 saja per mobil atau Rp. 2.000 untuk sepeda motor. Coba ya,  uang segitu kalau dibawa ke mall, buat parkir saja enggak cukup :D.

Baca juga : Tempat Nongkrong Asyik di Jakarta

Sejak pintu masuk sudah terlihat keramaian pengunjung. Penjual makanan pun tampak berjejer tertib di sepanjang tepi danau. Melihat gerobak asinan, rasanya sudah enggak sabar mau nyobain. Tapi berhubung adzan zuhur sudah lama berlalu, kami mengutamakan cari musolah terlebih dahulu.

Entah karena siang itu saya kepanasan atau apa, air dari keran di musolahnya kok ya sejuuuuuk banget. Enggak dingin macam di puncak, tapi jauh lebih adem ketimbang air di rumah saya. Apa hanya perasaan saya dan Abang saya saja, ya?

Setu Babakan merupakan danau buatan sebagai area resapan Jakarta. Air danaunya berasal dari Sungai Ciliwung. Luas danau mencapai 30 hektare dengan kedalaman 1-5 meter. Tapi kemarin saya melihat tanah-tanah urukan di sekitar danau. Enggak tahu itu untuk apa, yang menjadikan danaunya jadi menyempit.

Kemudian pada tanggal 18 Agustus 2000 tempat ini diresmikan sebagai Perkampungan Budaya Betawi oleh Gubernur Jakarta Bapak Sutiyoso.

Ada Apa di Setu Babakan?

Sebagai Perkampungan Betawi atau biasa disebut ‘Kampung Betawi’, tentunya di Setu Babakan kita bisa menemukan berbagai kebudayaan Betawi. Terdapat rumah-rumah betawi dan performance kesenian betawi yaitu Lenong, Tanjidor dan Gambang Kromong. Juga ada tari-tarian seperti Tari Topeng, Tari Narojeng dan Tari Lenggang Nyai.

Jujur ya, saya bersuku Betawi tapi enggak banyak kesenian yang saya tahu. Tapi saya sudah lama menyukai Lenong Betawi. Sebenarnya berharap akan ada pertunjukan Lenong ketika berkunjung ke sana. Tapi sayang sekali, pertunjukannya hari itu libur.

Selain duduk santai menikmati pemandangan danau kita bisa sekaligus berwisata kuliner di sepanjang tepi danau. Makanan khas Betawi lah yang disediakan di sini. Ada laksa, tauge goreng, kerak telor, nasi uduk, soto betawi, rujak bebek dan masih banyak lagi.

Jajanan zaman old juga bisa temukan seperti es potong, es goyang, bir pletok dan arum manis.

setu babakan

Yang uniknya lagi di sekitar tepi danau ditanami aneka pohon buah-buahan yang bisa dibilang sudah jarang ditemukan pada tempat lain. Ada pohon jamblang, boni, kecapi, jengkol dan nangka cimpedak.

Wisata Kuliner Murah Meriah di Setu Babakan

Selepas sholat zuhur kami langsung menempati sebuah lapak menu “Laksa” di bawah tenda yang beratapkan sebuah pohon besar. Sekian lama enggak makan laksa, rasanya jadi nikmat banget. Si Hammam pun menyicipi laksa untuk pertama kalinya dan ia doyan.

Anggota keluarga yang lain ada yang pesan soto mie, soto daging dan bakso. Kami saling icip menu pilihan masing-masing, rasanya enak semua. Untuk minuman saya sudah bawa air mineral, sedangkan yang lain pesan teh hangat dan kelapa muda.

Setu Babakan

Bagi saya yang jarang wisata kuliner, rasanya menu-menu di sini jadi mewah. Karena harga makanan dan minumannya terbilang normal, enggak main tembak macam di kawasan wisata lainnya. Porsinya juga pas, enggak terlalu sedikit maupun kebanyakan.

Baca juga : Wisata Kuliner Batam yang Bikin Ketagihan

Rata-rata makanan Rp. 15.000 – Rp. 20.000 per porsi. Jajanan seperti es potong, es goyang, puding harganya Rp. 5.000 saja dan Rp.8.000 untuk tahu gejrot.Rasanya juga enggak mengecewakan, sedap, sesuai ekspektasi saya.

Di Setu Babakan para penjual makanan berkoordinasi dengan penjual minuman. Penjual makanan akan menyarankan untuk pemesanan minuman sebaiknya pada kedai yang sudah ditentukan. Seperti sudah ada kesepakatan sebelumnya untuk memudahkan hitung-hitungan dan ketertiban transaksi.

Jadi kalau kamu makan di Setu Babakan lalu diminta untuk pesan minuman di kedai yang ditunjuk, jangan protes ya. Semua kedai minuman sama saja, kok. Baik dari harga maupun menunya. Kita harus hargai kesepakatan mereka dalam bagi-bagi jatah :D

Fasilitas di Setu Babakan

Fasilitas parkir di Setu Babakan sebenarnya enggak terlalu luas. Banyak kendaraan yang parkir di pinggir jalan dekat dengan kedai-kedai makanan. Sehingga agak mengganggu lalulintas kendaraan pengunjung.

Toilet umum di Setu Babakan cukup banyak. Yang saya gunakan waktu itu sih lumayan bersih, sayangnya dari 4 bilik toilet hanya 2 yang dilengkapi dengan kloset. Mungkin yang 2 lagi diperuntukkan bagi yang ingin mandi. Tapi di sana kan enggak ada wahana renang, apa ada ya orang yang mandi di situ? Hihihi, kepo amat mbaaak??

Yang lucu dari toilet ini karena namanya adalah “Toilet Kejujuran” dengan mencantumkan tarif pada dinding di dalam toilet. Tarifnya sebagai berikut : Buang Air Kecil Rp. 2.000; Buang Air Besar Rp. 3.000; Mandi Rp. 5.000. Naaah, betulan ada yang suka mandi rupanya. Diberi nama “Toilet Kejujuran” karena tanpa penjaga, hanya disediakan kotak uangnya saja.

Musolahnya juga ada beberapa, tapi memang kecil-kecil dan sederhana. Kira-kira cukup untuk 8-10 orang saja. Setiap musolah biasanya ada toilet juga di dekatnya.

Baca juga : Kemudahan Wisata Halal

Untuk hiburannya ada Perahu Bebek di danaunya. Saya belum pernah coba karena selalu antri, plus saya enggak bisa berenang (omg, 2018 enggak bisa renang?). Antrian yang panjang ini disebabkan oleh tarifnya yang hanya Rp. 5.000 saja per anak, sedangkan untuk dewasa Rp. 7.500. What, murah banget kan?

Setu Babakan

Daripada naik perahu bebek saya sih lebih baik naik delman dengan tarif Rp. 20.000 yang cukup untuk 3-4 penumpang. Tapi kemarin enggak sempat karena hari mulai sore dan kami ada rencana mengunjungi tempat lain. Jadi naik delmannya pending dulu, mungkin kapan-kapan bisa balik lagi :D

Oh ya ada satu lagi, di Setu Babakan ternyata bisa memancing. Dengan alat pancinya bawa masing-masing. Ada keponakan yang pengin banget mancing tapi enggak diturutin dan akhirnya ngambek. Hahahahaa.

Tips

Jam Buka Kawasan Setu Babakan

Dibuka mulai jam 7 pagi sampai 11 malam. Waktu terbaik mengunjungi Setu Babakan adalah pagi menjelang siang atau sore hari. Karena cuacanya lebih adem ketimbang tengah hari yang terik.

Sedia Uang Receh

Banyak sekali pengamen hilir mudik di kedai makanan dan minuman. Kamu boleh berkata maaf jika tidak ingin berbagi rejeki. Atau bisa juga menyediakan uang receh yang agak banyakan buat dibagi-bagi. Soalnya kadang ada pengamen yang ibu-ibu gitu bawa anaknya, suka enggak tega ih.

Jajanan dan Mainan Anak-anak

Nah bagi yang bawa anak kecil sudah pasti jadi sasaran para penjual mainan dan jajanan anak. Karena Hammam enggak dibiasakan beli mainan jadi dia cuek setiap kali ada abang-abang yang merayunya. Hahahaha.

Tapi begitu ada ibu penjual puding, eh doi minta loh. Dan beneran dimakan pudingnya, karena rasanya juga memang enak seperti puding rumahan.

Setu Babakan

Berhati-hati

Kemanapun kita pergi, tetaplah waspada dan hati-hati. Periksa kembali barang bawaan sebelum meninggalkan lokasi wisata. Dan ketika menuju tempat parkir berjalanlah di pinggir karena banyak kendaraan lalu lalang termasuk delman.  Kalau kamu naik sepeda motor apalagi sebagai boncenger, harus lebih waspada. Karena sering ya kuda-kuda itu nempelin mukanya ke punggung boncenger, hahahahaha.

***

Rasanya pengin deh balik lagi. Selain karena tiketnya yang murah meriah, juga kemarin saya enggak ketemu lagi sama penjual asinannya. Apa dagangannya sudah habis ya, terus abangnya pulang? Haha.

Oh ya satu lagi, ternyata ada jalan lain menuju pintu masuk Setu Babakan. Jadi dua kali ke sana, saya salah jalan. LOL. Pastikan smartphone kamu memiliki sinyal yang kuat, ya. Agar maps-nya enggak bikin keder :D

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

January 2, 2018 at 3:18 pm

aku nggak nyobain tahu gejrot saat ke sana maaak.. jadi rasanya nggak ngecewain ya:)
kerak telor aku mauuu lagi.
Ham , tante ikut dong lain kali 😀



rizka edmanda
January 3, 2018 at 8:52 am

toilet kejujuran hahahah.. bagus tuh.soalnya gak ada yang bisa nebak ya kita ngapain aja didalem hihi



Dita Indrihapsari
January 5, 2018 at 3:56 am

Udah lama banget aku gal ke Setu Babakan. Lokasinya gak terlalu jauh dari rumahku di Depok. Pankapan pingin ajak anak-anak main ke sana aah.. Kalo aku pingin nyari jajanannya.. :D TFS ya mba..



January 8, 2018 at 9:25 am

Saya seneng tuh wisata budaya apalagi budaya betawi. Seneng aja dengar gaya ngomong orang betawi yang khas.. Dulu waktu saya di Jakarta belum sempat nyobain kerak telor sama sekali karena susah nyarinya kalo ngga pas ada event khusus. Sekarang saya tahu kemana saya harus tuju untuk nyobain kerak telor!
Oh ya mbak, orang-orang disana ngomongnya gaya betawi banget nggak? Nyolot dan cablak gitu nggak?



    Dzulkhulaifah
    January 9, 2018 at 12:52 am

    Yang suku betawi sih iya pakai gaya bicara yang khas. Tapi ternyata banyak penjual makanan betawi ini adalah orang-orang dengan berbagai suku dan semua akur-akur 😋



Kamil
February 26, 2018 at 10:41 am

bisa menjadi sarana wisata keluarga, mengenalkan anak-anak kita dengan budaya asli daerah khususnya budaya betawi..
Indonesia kaya akan budaya.. harus sering-sering traveling nih..



August 3, 2019 at 10:01 am

Almarhum Benjamin S pernah jajan disini gak ya? Hmm… #Bertanya2



December 30, 2022 at 9:27 am

Wow keren artikelnya sangat menarik



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *