Kesehatan itu wajib diperjuangkan. Ya gimana nggak, tanpanya kita gak bisa apa-apa. Makanya gaya hidup sehat sudah harus diterapkan oleh setiap orang. Mulai dari memilih makanan sehat, pola tidur yang cukup dan teratur, sampai konsumsi multivitamin.

Baca juga : Begadang dan Multivitamin

Namun ketika kondisi tubuh melemah, didukung dengan cuaca yang tak menentu ada kalanya kitapun tumbang juga. Untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi sehat seperti sedia kala, sering kali minum obat menjadi pilihan. Tentunya bukan sembarang obat yang kita konsumsi, melainkan obat-obatan resmi, legal, memiliki izin edar dan sesuai petunjuk.

Menjaga tubuh agar tetap sehat juga bisa dilakukan dengan berolahraga. Apalagi buat yang muda-muda nih. Yuk, olahraga yuuuk. Ya nggak harus olahraga berat kok. Jogging atau funwalk juga oke. By the way waktu saya—tumben-tumbenan—funwalk di area car free day hari minggu lalu (tanggal 22 Oktober 2017) di Bundaran HI sedang ada campaign Tolak Penyalahgunaan Obat, loh.

Baca juga : Olahraga Sepeda? Pilih Dulu Sepedanya

Campaign Ini diselenggarakan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Rebublik Indonesia, sebagai lanjutan dari Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat yang sebelumnya telah dilaksanakan di Bumi Perkemahan Wisata Cibubur dan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 3 Oktober yang lalu.

Acara ini turut didukung oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), serta para pelajar tingkat SMA se-Jakarta dan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi Farmasi di Jakarta.

Acara lanjutan yang berlangsung dengan memanfaatkan moment car free day ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan bahayanya penyalahgunaan Obat, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza). Di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia terdapat mobil laboratorium keliling BPOM dan banyak booth yang menyajikan beragam contoh obat-obatan legal dan illegal, makanan yang aman dikonsumsi dan yang mengandung zat berbahaya, macam-macam kosmetik palsu, serta kemasan atau wadah plastik yang direkomendasikan.

Penyalahgunaan Obat dan Napza

Penggunaan obat-obatan yang tidak jelas asal-usulnya, justru berbahaya bagi kesehatan. Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif) jika masuk ke dalam tubuh maka dapat mempengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang.

Jika ada obat yang ketika diminum langsung memberikan efek pada tubuh, patut dicurigai nih. Apalagi kalau pada kemasan obat tidak tercantum nomor izin edar dari BPOM, sudah pasti harus dihindari.

Sebagai contoh, di lingkungan kita pasti sering deh ada orang yang merekomendasikan minum obat ini dan itu untuk penyakit tertentu. Ya mungkin orang itu juga nggak tahu ya kalau obat yang disarankannya adalah jenis berbahaya, soalnya keenakan sih kalau misalnya badan pegal-pegal setelah minum itu langsung berasa enakan.

Mulai sekarang, jangan mudah terpengaruh ya. Justru kita harus meng-educate orang tersebut bahwa minum obat sembarangan tanpa resep dokter itu berbahaya bagi jiwa.

Seperti contoh, Tramadol san Hexymer adalah adalah contoh obat-obatan yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Karena berbeda orang, beda penyakit, pasti akan beda juga penanganan dan pemberian obatnya. Waspadalah.

Kalau mau aman, konsumsi obat legal yang dijual bebas dan nggak perlu resep dokter. Tapi penggunaannya jangan berlebihan, melainkan harus sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan lupa perhatikan tanggal kedaluarsanya.

Dan dikarenakan pemerintah sedang giat memerangi narkoba, maka para pengedarnya selalu mencari cara agar tetap bisa ‘jualan’. Akhirnya memanfaatkan obat-obatan illegal sebagai pengganti.

Tentu kita masih ingat kasus-kasus selebriti yang terjerat masalah hukum gara-gara kepemilikan obat-obatan yang tidak legal, misalnya obat penenang. Maksudnya sih baik, agar tubuhnya bisa tenang beristirahat atau dengan alasan tertentu. Namun karena obat tersebut sebaiknya tidak dimiliki secara bebas maka terjadilah masalah dikemudian hari.

Mengenali Makanan dan Kosmetik Yang Aman

Karena adanya peredaran obat-obatan illegal maka kita juga harus waspada akan bahayanya jika dicampurkan dengan makanan dan kosmetik. Misalnya makanan yang diberi zat pewarna—selain pewarna makanan.

Makanan yang memiliki warna sangat terang mencolok, patut dicurigai. Teliti sebelum membeli. Apalagi jajanan anak-anak nih, orang tuanya harus membekali pengetahuan tentang bahayanya zat pewarna terlarang yang tercampur pada makanan. Mungkin saat ini dampaknya belum terasa, karena penyalahgunaan zat pewarna seperti pewarna tekstil dampaknya jangka panjang, bisa sampai pada kanker dan kematian.

Begitupun dengan kosmetik. Jangan asal beli karena harganya murah. Tapi lihat dulu apakah kosmetik tersebut asli atau tidak. Perhatikan nomor izin edar BPOM. Jika tidak ada, maka sudah tidak bisa ditawar lagi harus dihindari.

Kemasan atau Wadah Plastik yang Direkomendasikan

Selain makanannya harus terjamin, kemasan atau wadahnya juga harus terbebas dari zat kimia yang membahayakan. Maka dari itu dibuat syarat taraf pangan untuk kemasan plastik atau stereofoam. Jika ingin membeli peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, harap perhatikan tanda taraf pangan yang biasanya berbentuk gambar sendok-garpu.

Untuk sedotan juga ada tandanya pada kemasan. Jika hendak membeli sedotan tapi ragu-ragu karena tidak ada tanda taraf pangannya, maka BPOM menyarankan untuk membeli sedotan yang berwarna putih saja, lebih aman.

***

Setelah tahu bahaya dan pencegahannya, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi obat, makanan dan pemakaian kosmetik. Informasi ini juga bisa disampaikan kepada seluruh keluarga, teman dan orang-orang terdekat kita.

Baca juga : Social Media, Sarana Berbagi atau Dokumentasi?

Stop penyalahgunaan obat dan Napza, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Informasi terkait BPOM bisa diakses melalui http://www.pom.go.id