fbpx
nick vujicic
Family & Parenting

Motivasi Nick Vujicic yang Mengharukan

Awalnya mata saya hanya berkaca-kaca, melihat seorang pria yang nggak memiliki lengan dan kaki itu berbicara di depan ratusan anak dan remaja. Ketika ia mulai menjatuhkan badannya, semua orang membisu. Akankah ia mampu untuk bangkit tanpa bantuan orang lain? Dengan menggunakan kepalanya, perlahan ia kembali pada posisi tegak kembali. Air mata saya langsung luruh tak terbendung.

Itulah pesan yang ingin disampaikannya. Bahwa ketika terjatuh kita harus berusaha untuk bangun. Seberapa pun sulitnya, berapa kali pun kita kembali jatuh, kita selalu memiliki kesempatan untuk berhasil. Pesan yang sangat berkesan, dari seseorang yang bahkan nggak memiliki sepasang kaki untuk berdiri.

Pria tersebut adalah Nick Vujicic, motivator asal Australia yang telah menginspirasi dunia berkat kegigihannya mendobrak dinding-dingin keterbatasan. Ia seolah membuat pintu pada dinding tersebut agar bisa keluar dari tempat yang selama ini mengurungnya.

Pertama kali saya nonton video Nick Vujicic sekitar tahun 2008 di acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Himpunan Mahasiswa yang diadakan oleh kampus saya. Saat itu saya hadir sebagai perwakilan alumni dan ditunjuk menjadi moderator pada salah satu sesi acara yang narasumbernya ngasih kejutan memutarkan videonya Nick.

Saya cukup shock karena Nick adalah seorang disabilitas, tetapi ia mampu membuat penonton tertawa dengan jokes yang dibuatnya. Kemudian Nick mulai memberikan memotivasi untuk bersyukur atas apa yang telah kita miliki, nggak peduli apa pendapat orang lain terhadap kekurangan diri kita. Nggak peduli apakah mereka menyukai kita atau nggak.

Nick nggak bisa berjabat tangan dengan orang lain, karenanya ia senang sekali dipeluk. Di akhir video setiap anak secara bergantian memeluk dirinya dengan penuh rasa haru. Ada yang memeluknya lamaaaa sekali sambil menangis tersedu. Nick memang nggak bisa membalas pelukan itu, tetapi apa yang telah disampaikan melalui hatinya pasti telah menembus masuk ke hati setiap anak yang memeluknya.

Dan karena terlalu larut dalam perasaan mengharu biru, saya nggak bisa lagi berkata-kata. Coba bayangkan, gengs! Saya yang saat itu betugas sebagai moderator harus digantikan sesaat oleh teman saya. Hahaha, sungguh kacau!

Kemarin saya nonton lagi videonya dan teteup nangis, lhooo!

Nangisnya ngalah-ngalahin nonton Drakor ini mah.

Mengenal Sosok Nick Vujicic

Nick Vujicic lahir pada tanggal 4 Desember 1982. Saat itu dokter yang membantu persalinan ibunya Nick merasa bingung dengan apa yang dilihatnya. Terlebih orang tua Nick yang sangat terkejut mendapati putra pertama mereka lahir tanpa lengan dan kaki atau yang dikenal dengan sindrom tetra amelia.

Can you imagine? Bagimana seseorang bisa hidup tanpa anggota tubuh yang seharusnya bisa membantu bergerak dan melakukan banyak hal. Aah, saya nggak bisa membayangkan perasaan orang tuanya.

Dalam acara 60 Minutes bersama Peter Overton yang ditayangkan di Australia pada tahun 2008, Nick mengatakan bahwa dirinya sendiri nggak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tuanya ketika ia dilahirkan. Bagaimana pandangan orang lain sehingga ibunya harus merasakan kepedihan yang mendalam. Dan betapa pedihnya ketika sang ibu sama sekali nggak mendapatkan karangan bunga sebagai ucapan selamat atas kelahiran putranya.

Huhu, hati saya langsung terenyuh. Nick yang sekarang telah menjadi motivator kelas dunia, ternyata masih menyimpan perasaan luka itu.

Baca juga : Membasuh Luka Pengasuhan

Ada satu titik di mana Nick merasa ingin menyerah. Doanya kepada Tuhan, meminta sepasang tangan dan kaki, nggak pernah dikabulkan. Tapi Nick berhasil melalui itu semua dan mulai menerima dirinya. Meskipun nggak memiliki anggota tubuh yang sangat penting bagi orang lain, Nick tetap bisa beraktivitas seperti layaknya orang normal.

Nick Vujicic
Lebih produktif dari yang nulis di blog ini. Haha.

Nick is Dreaming Big

Nick hanya memiliki satu kaki di sebelah kiri. Kaki yang tanpa tungkai, benar-benar hanya sebatas dari pergelangan sampai ujung jari. Dengan kakinya inilah Nick beraktivitas sehari-hari seperti menyisir rambut, mengangkat gagang telepon, mengetik dan lain-lain. Ia bahkan mampu berenang, bermain golf dan mengemudikan speed boat. Waw! Soal pendidikan pun Nick nggak ketinggalan, lulus kuliah dengan dua gelar di Griffith University.

Saat diwawancara oleh Peter Overton, Nick mengatakan ingin memiliki pasangan dan anak-anak. Dirinya membayangkan suatu hari bisa mengantarkan putrinya berjalan menuju altar pernikahan. Ah, so sweet. Akhirnya sekarang Nick telah dipertemukan dengan isterinya yang cantik dan mereka memiliki 2 orang putra dan sepasang putri kembar.

Mimpi seorang Nick Vujicic bukan lagi untuk mendapatkan tangan dan kaki, tetapi sekarang ia lebih ingin bisa bertemu dengan banyak orang dan memotivasi seluruh dunia. Nick telah terbang ke 24 negara untuk memberikan motivasi. Dengan gayanya yang khas, diselingi jokes yang membuat orang-orang tertawa, Nick Vujicic telah memberikan pencerahan kepada lebih dari 2 juta orang di dunia.

Sebuah perjalanan panjangnya sungguh luar biasa ya, gengs. Semoga dengan apa yang dialami oleh Nick Vujicic dan penyandang disabilitas lainnya, kita menjadi lebih pandai bersyukur dan selalu menghargai orang lain, ya. Satu lagi pesan Nick yang bisa membangkitkan semangat kita, “If a man without arms and legs is dreaming big, why can’t we all?”

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *