fbpx
Contest / Family & Parenting / Health

Menjaga Kesehatan Saluran Cerna Dengan Probiotik

Rasanya bahagia banget melihat pertumbuhan anak yang setiap hari kian bertambah kemampuannya. Satu per satu kekhawatiran orang tua mulai sirna tatkala anak melewati tahap demi tahap yang harus ia lewati. Sudah bisa berjalan, bisa berlari, bisa bicara dan seterusnya. Tapi ada satu hal yang agak menghantui saya, yaitu kesehatan saluran cerna si kecil. Ada-ada saja masalahnya, kalau nggak sembelit ya diare.

Anak saya Hammam (3 tahun) mengalami gangguan sensori integrasi, yang salah satu gejalanya adalah pilih-pilih makanan karena ketidaknyamanan terhadap tekstur dan aroma tertentu. Sejak usia 1,5 tahun Hammam nggak mau makan buah dan sayuran sehingga BABnya sering kali keras akibat kekurangan serat.

Baca juga : Sensori Integrasi, Dasar dari Proses Belajar

Setelah menjalani terapi sensori integrasi selama beberapa bulan, akhirnya Hammam mulai menunjukkan kesukaannya pada sayuran. Alhamdulillah.  Tapi BAB Hammam masih keras meskipun sudah sering makan sayur. Kadang sampai berdarah pula. Ibu mana yang hatinya nggak perih, coba…?

Gara-gara pencernaan yang kurang baik ini, masalahnya bisa melebar kemana-mana. Ia jadi sering rewel karena perutnya sakit. Merasa nggak nyaman setiap kali ingin buang air besar. Kadang malah suka ditahan karena dia nggak mau ngerasain sakit ketika BAB, akhirnya tidurnya kurang nyenyak deh. Ya siapa juga yang bisa tidur kalau perutnya nggak enak, kan?

Biasanya untuk masalah pencernaan saya sendiri, ini yang saya lakukan :

  • Minum banyak air putih
  • Makan sayuran
  • Makan buah, terutama pepaya
  • Minum yoghurt

Tapi bagaimana dengan anak? Hiks, sayangnya baru bisa sampai poin 1 dan 2 saja. Sampai sekarang Hammam masih susah kalau makan buah apalagi yoghurt. Mungkin karena rasa yoghurt yang terlalu asam, ya?

Ibu saya juga mengalami masalah pada pencernaannya. Usianya kini menginjak 74 tahun. Mungkin karena sudah usia lanjut ya jadi pencernannya juga sudah nggak sebagus dulu lagi. Beliau mengaku sering sulit BAB, padahal saya tahu hampir setiap hari Ibu konsumsi pepaya.

Lalu ditengah kegalauan ini, tiba-tiba di suatu hari yang cerah dimana matahari bersinar terang dan kupu-kupu menari indah saya menerima undangan untuk menghadiri acara launching produk INTERLAC®, suplemen makanan untuk kesehatan saluran cerna. Alhamdulillah, ini pas banget dengan masalah saya sekeluarga. Besar harapan saya agar bisa mendapatkan solusinya.

Hari itu Sabtu, 30 September 2017 pukul 10.30. Bertempat di The Playgorund Restaurant, Street Gallery Pondok Indah Mall Extention, Jakarta. Ketika saya tiba, sudah ada beberapa blogger yang datang lebih dulu. Dekorasi ruangannya sangat seru tapi simply elegant. Setiap blogger sudah ditentukan tempat duduknya, ditandai dengan sebuah pouch lucu di atas meja yang bertuliskan nama masing-masing blogger. Kesan pertama dari acara ini sudah membuat saya kesenangan duluan, hehe.

Interlac-gathering
Suasana Gathering

Pouch Dzulkhulaifah

Acara segera dimulai dan dibuka oleh Indira Natalia selaku MC yang menyapa para blogger dengan panggilan akrab “Moms”. Memang kali ini INTERLAC® khusus mengundang para mom blogger, mungkin karena dirasa seorang ibu lebih dekat dengan masalah pencernaan anak. Yang lebih sering nganterin anak ke ‘belakang’ kan memang ibunya ya. Hehehe.

Narasumber yang hadir pada launching produk INTERLAC® adalah dr. Intan Diana Sari, selaku Head of Medical PT. Interbat. dan Mohamad Nurhadi, selaku Brand Manager INTERLAC®.

Berikut ini adalah hasil liputan saya dalam acara launching produk INTERLAC® Probiotics yang bertema Healthy Tummy Happy Baby With INTERLAC®.

Permasalahan Saluran Cerna Pada Anak dan Dewasa

Tahu nggak sih? Kesehatan saluran cerna itu tergantung pada kandungan bakteri baik di dalamnya, yang turut mendukung sistem imun. Nah imunitas ini kan penting banget buat anak-anak, biar nggak gampang sakit. Sayangnya di dalam saluran cerna itu sering kali berkembang bakteri jahat (patogen), makanya kesehatan saluran cerna menjadi terganggu.

Istilahnya Dysbiosis, yaitu ketidakseimbangan mikrobiota di saluran cerna akibat jumlah bakteri baik yang terlalu sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan.

Berikut ini adalah masalah pencernaan pada anak dan dewasa yang sering kali terjadi akibat bakteri jahat yang berlebih.

dysbiosis

Diare

Definisi : BAB dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali/hari dengan atau tanpa lendir atau darah.

Diare Akut berlangsung kurang dari 15 hari, sedangkan jika melebihi waktu tersebut termasuk Diare Kronik. Penyebabnya adalah infeksi Virus , Parasit , Bakteri atau keracunan. Pengobatan yang perlu dilakukan : Rehidrasi oral, Diet, Zinc, Antibiotik (jika perlu) dan PROBIOTIK

Konstipasi

Definisi : tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran fases. Bisa terjadi pada siapa saja yaitu bayi, anak-anak dan dewasa.

Konstipasi dapat disebabkan oleh pola makan dan minum yang tidak sehat, tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar. Pengobatan : dengan obat supositoria (obat yang dimasukkan lewat anus), memperhatikan pola makan dan minum, kemudian dicari penyebab Konstipasinya.

Kolik

Definisi : ketika bayi baru lahir menangis terus menerus menjelang waktu tidur atau sehari bisa menangis total 3 jam, dicurigai bayi mengalami gangguan pencernaan yang diakibatkan oleh alergi protein susu sapi.

Menganal Probiotik Si Bakteri Baik

Mungkin kita sudah sering mendengar kata probiotik pada iklan susu atau minuman probiotik lainnya. Sebetulnya probiotik atau yang sering kita sebut bakteri baik itu apa ya?

Ditemukan pada awal abad ke-20 oleh Elie Metchnikoff, seorang ilmuwan di Institut Pasteur. Pada tahun 1907 Metchnikoff mengusulkan bahwa bakteri penghasil asam dalam produk susu fermentasi dapat mencegah “pengotoran” di usus besar dan jika dikonsumsi secara teratur, menyebabkan kehidupan lebih lama dan lebih sehat.

Sedangkan secara bahasa, probiotik diambil dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “pro” yang artinya “untuk” dan “bios” yaitu  “kehidupan”. Sehingga kata probiotik mempunyai makna “for life” atau “untuk kehidupan”.

Probiotik bukanlah obat—seperti yang dikira masyarakat selama ini, melainkan suplemen makanan yang di Indonesia telah diakui oleh BPOM. Probiotik juga didefinisikan oleh WHO sebagai bakteri baik yang dapat hidup di saluran cerna yang apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup maka dapat memberikan manfaat kesehatan signifikan bagi penggunanya.

Bakteri yang memenuhi syarat probiotik adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium (WHO 2002). Lactobacillus sudah dikenal sejak awal abad 20-an, dengan khasiat anti-inflamasi dan imunostimulator (menstimulasi sistem imun) yang sangat baik.

menjaga kesehatan saluran cerna

Bagaimana cara kerja probiotik?

Probiotik biasanya menempel pada dinding usus dan berkompetisi nutrisi dengan bakteri patogen. Selanjutnya probiotik berkembangbiak di saluran cerna dan merusak reseptor pada bakteri patogen. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan imunitas, dimana 80% sistem imun berada di usus.

dr. Intan menerangkan, ”Setiap jenis probiotik berbeda-beda. Ada probiotik yang sudah teruji manfaatnya, ada juga yang belum memiliki dukungan scientific untuk klaim kesehatannya. Dalam pemilihan probiotik untuk manfaat kesehatan, penting untuk melihat bukti uji klinis sampai tingkat strain (sangat spesifik). Lactobacillus Reuteri Proctetis, salah satu yang paling banyak diteliti di dunia mengenai manfaat & keamanannya”.

dr. Intan-interlac
dr. Intan Diana Sari, selaku Head of Medical PT. Interbat

Salah satu topik soal pencernaan yang sering beredar di masyarakat adalah dengan mengkonsumsi yoghurt dapat menjaga kesehatan saluran cerna. Seperti yang biasa saya lakukan nih. Atau kalau habis makan yang kebanyakan gitu, biasanya saya langsung konsumsi yoghurt biar lancar urusan ke belakang.

Yoghurt memang baik, tetapi ternyata kandungannya tidak memenuhi syarat probiotik yang baik menurut WHO. Yaitu yang bakterinya berasal dari manusia dan jumlahnya harus cukup.

yoghurt

INTERLAC® Probiotics Untuk Menjaga Kesehatan Saluran Cerna

INTERLAC® adalah produk probiotik impor dari BioGaia, perusahaan bioteknologi di Swedia yang dikenal dengan World Leader Probiotics. Sampai saat ini INTERLAC® merupakan satu-satunya produk suplemen probiotik di Indonesia yang mengandung Lactobacillus reuteri Protectis . Yaitu probiotik yang paling banyak diteliti di dunia secara spesifik oleh para klinis, ahli biomedis dan ahli nutrisi di seluruh dunia dengan efikasi dan keamanan yang teruji secara klinis untuk menjaga kesehatan saluran cerna di segala usia.

“Melalui kerjasama BioGaia dengan PT Interbat, INTERLAC® dipasarkan di Indonesia sebagai satu-satunya produk suplemen probiotik di Indonesia yang mengandung Lactobacillus reuteri Protectis, solusi aman dan efektif untuk berbagai macam gangguan saluran cerna,” jelas Mohamad Nurhadi selaku Brand Manager INTERLAC®.

Logo Interbat

Manfaat dan Keamanan INTERLAC®

Sebuah suplemen makanan harus terpenuhi syarat keamanan, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh konsumen. Selain teruji secara klinis sebanyak 152 kali pada lebih dari 12.754 pasien, INTERLAC® telah terbukti aman digunakan tanpa efek samping untuk bayi baru lahir (termasuk bayi prematur), bayi dan anak-anak, remaja, orang dewasa, lansia, ibu hamil bahkan untuk pasien yang memiliki gangguan imun (contohnya pasien HIV).

Baca juga : Kenyamanan Istimewa Ketika Hamil

interlac logo

Keunggulan INTERLAC® adalah formulasinya yang tidak mengandung lactose. Makanya sangat aman digunakan bahkan untuk bayi sejak hari pertama kelahiran. Dan telah direkomendasikan dokter di lebih dari 90 negara, bahkan dipakai langsung di unit NICU rumah sakit untuk terapi bayi prematur.

menjaga-kesehata-saluran-cerna

Dari keamanan dan keunggulan inilah INTERLAC® dapat bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan segala masalah pencernaan. Baik itu diare, konstipasi dan kolik. Bahkan dapat juga digunakan untuk terapi dan pencegahan NEC (Necrotizing Enterocolitis), yaitu penyebab kematian nomor satu pada bayi lahir prematur.

Kesehatan saluran cerna juga dapat meningkatkan sistem imun, mencegah alergi dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Varian INTERLAC®

Sesuai dengan rekomendasi WHO, setiap dosis INTERLAC® mengandung antara 107 – 1012 bakteri baik, yaitu pada angka 108 probiotik. Yang artinya dalam satu kali konsumsi akan ada 100 juta bakteri baik yang menghuni usus kita. Mereka inilah yang akan membasmi bakteri jahat, sehingga kita terhindar dari diare dan sebagainya.

Enaknya kalau pakai INTERLAC® itu dosisnya dalam sehari hanya satu kali untuk bayi hingga lansia. Jadi bakteri baiknya akan selalu tercukupi. Berbeda dengan probiotik lainnya yang harus 2-3 kali sehari. Semisal kita lupa konsumsi sekali saja, maka probiotik yang diterima usus tidak mencukupi untuk sehari.

Varian INTERLAC® bermacam-macam sesuai dengan peruntukannya. Ada yang berbentuk oral drops untuk bayi, puyer (sachet) untuk anak-anak dan tablet untuk anak dan dewasa.

INTERLAC® Oral Drops

menjaga kesehatan saluran cerna

INTERLAC® Oral Drops adalah satu-satunya probiotik dengan sediaan oral drops di Indonesia, untuk memudahkan pemberian kepada bayi terutama bayi baru lahir.

Keterangan :

Rasanya plain, cocok terutama untuk bayi baru lahir hingga berusia 3 tahun. Saat memberikan sebaiknya menggunakan sendok agar kemasan oral drops tidak terkontaminasi air liur dari mulut bayi.

1 botol berisi 125 tetes, untuk penggunaan 25 hari. Simpan di lemari es agar manfaatnya tetap terjaga. Kocok dahulu sebelum digunakan.

Aturan pakai : 5 tetes, 1 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Rekomendasi HET (termasuk PPN): Rp 302.500 per botol

INTERLAC® Sachet

packshot sachet

Keterangan :

Rasa plain, cocok untuk bayi dan anak-anak usia 1-5 tahun. Larutkan dalam sedikit air menggunakan sendok.

Aturan pakai : 1 sachet, 1 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Rekomendasi HET (termasuk PPN): Rp 360.000 per box atau Rp 12.000 per sachet

INTERLAC® Tablet Kunyah Strawberry

interlac-strawberry

Keterangan :

Berupa tablet kunyah rasa strawberry, cocok untuk anak-anak usia 6-12 tahun. Bisa langsung dikunyah.

Aturan pakai : 1 tablet, 1 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Rekomendasi HET (termasuk PPN): Rp 330.000 per box atau Rp 11.000 per tablet

INTERLAC® Tablet Kunyah Lemon

menjaga kesehatan saluran cerna

Berupa tablet kunyah rasa lemon, cocok untuk remaja dan dewasa. Bisa langsung dikunyah.

Aturan pakai : 1 tablet, 1 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Rekomendasi HET (termasuk PPN): Rp 330.000 per box atau Rp 11.000 per tablet

Agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal berikut ini adalah pemakaian INTERLAC®  yang direkomendasikan :

  • Diare, 5 hari pemakaian
  • Konstipasi, 2 minggu pemakaian
  • Gumoh, 4 minggu pemakaian
  • Kolik, 3 minggu pemakaian

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari campaign INTERLAC® Probiotic – Healthy Tummy Happy Baby kali ini adalah bahwa saluran cerna pada bayi, anak-anak dan dewasa harus selalu dijaga kesehatannya. INTERLAC® telah memberikan solusi yang aman bagi kita semua secara mudah, efektif dan efisien.

Seperti kalimat penutup yang disampaikan oleh Bapak Mohamad Nurhadi “Sebagai orang tua tentu kesehatan anak adalah hal yang utama. Salah satu langkah awal dalam merawat kesehatan anak adalah dengan menjaga kesehatan saluran cerna si kecil. Lindungi saluran cerna dengan INTERLAC® yang sudah teruji klinis, untuk kualitas hidup yang lebih baik.”

Well, itu dia hasil liputan saya dalam acara INTERLAC® Probiotics – Healthy Tummy Happy Baby. Semua informasi yang diberikan oleh dr. Intan dan Pak Mohamad Nurhadi sangat bermanfaat menambah ilmu bagi  para mom blogger termasuk saya sendiri.

Mohamad Nurhadi
Mohamad Nurhadi, selaku Brand Manager INTERLAC®

Pengalaman Pribadi Konsumsi INTERLAC®

Karena sampai tanggal 30 September itu Hammam masih susah BAB, besoknya langsung saya berikan INTERLAC® Oral Drops, 5 tetes setiap hari. Pada hari keempat, sudah ada tanda-tanda fasesnya mulai melunak, nggak keras seperti biasanya.

Di hari kelima, Hammam kelihatan kurang fit lalu sering BAB dan mencret. Aduh, kok jadi gini? Pikir saya. Tapi belum masuk kategori diare sih, karena dikatakan diare itu jika sudah lebih dari 10 kali BAB sehari.

Kemudian saya berikan INTERLAC® Sachet selama 2 hari dan alhamdulillah BAB Hammam sudah normal sekarang. Dan mungkin karena ia sudah merasa nyaman di perut, beberapa hari ini Hammam kelihatan lebih ‘anteng’ dari biasanya. Nggak ada yang lebih indah selain anak anteng dan ibunya bisa ngapa-ngapain dengan luluasa. La la la…

Tips : INTERLAC® Oral Drops dan Sachet bisa dicampurkan pada makanan dan minuman si kecil. Karena rasanya plain sehingga tidak merubah rasa dari makanan dan minuman itu sendiri. Tapi, harap dipastikan bahwa makanan dan minumannya habis dikonsumsi oleh si kecil ya. Kalau tidak berarti manfaatnya akan berkurang. Untuk menyiasatinya bisa dicampurkan pada suapan pertama atau terakhir saja.

Oh ya saya juga menyarankan kepada Ibu saya untuk konsumsi INTERLAC® Tablet Lemon. Beliau baru coba satu kali, soalnya saat itu baru habis dari dokter (karena sedang kurang sehat) dan masih konsumsi obat dokter. Padahal, INTERLAC® ini aman digunakan loh meskipun kita habis minum obat atau antibiotik. Diberi saja jeda waktu beberapa jam. Eh tapi namanya orang tua ya, ada saja yang ditakuti. Katanya nanti kalau sudah habis obat dari dokter baru mau dimakan INTERLAC® tabletnya.

Saat ini INTERLAC® sudah sangat mudah didapatkanya, diantara bisa dibeli di Guardian, Apotek terdekat, Halodoc, Go-Med App dan Lazada. Informasi lebih lanjut mengenai produk INTERLAC® bisa diakses melalui website dan social media sebagai berikut :

Website : www.interlac-probiotics.com

Instagram : @interlacprobiotics

Facebook : interlacprobiotics

Terima kasih sudah mampir, ya. Sampai bertemu kembali pada topik kesehatan berikutnya.

Last but not least, thank you INTERLAC® for having me.

 

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Comments

November 7, 2017 at 3:38 pm

Aku sedia Interlac juga mak di rumah, iioo soalnya ga terlalu suka yoghurt padahal bagus ya buat pencernaan



Leave a Reply to Dzulkhulaifah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *