Mengelola Penghasilan Tambahan
Waktu masih bekerja dan memiliki penghasilan tetap saya selalu menyisihkan uang untuk ditabung. Lalu setelah resign dan penghasilan hanya didapat dari satu pintu yaitu gaji suami, lama-lama tabungan tersebut terpakai juga. Salah satu biaya yang lumayan besar saya keluarkan adalah untuk mendaftar kursus menjahit selama 3 bulan serta membeli bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan selama masa kursus tersebut. Niat saya mengambil kursus ini tentu saja ada hubungannya dengan penghasilan tambahan, meski prosesnya cukup lama. Saya sadar namanya orang belajar enggak bisa tiba-tiba pandai dan langsung menghasilkan. Tapi saya nikmati semua proses itu sampai sekarang.
Bicara soal penghasilan tambahan, hari Kamis yang lalu, tanggal 2 Mei 2019 saya menjadi salah satu peserta terpilih untuk menghadiri acara launching Teman Treasury di kantor Treasury, South Quarter Tower A, Jakarta Selatan. Pada acara ini dibahas cara mengelola penghasilan tambahan oleh seorang Financial Planner, so saya memang sengaja mendaftar karena tertarik dengan topiknya. Treasury adalah platform online beli, simpan dan jual Emas batangan serta perhiasan. Acara peluncuran Teman Treasury sendiri merupakan salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin #PunyaSimpenan Emas lebih.
Jadi acara ini dibuka dengan topik finansial, karena pesertanya pun mostly mom blogger (dari Komunitas Indonesian Social Blogpreneur) sang manager keuangan keluarga yang cocok banget dengan topik ini. Melvin Mumpuni selaku Founder and Financial Planner Finansialku menjelaskan hal menarik yang berhubungan dengan penghasilan tambahan. Kata siapa, sih, penghasilan tambahan itu boleh terus dipakai untuk hura-hura? Yang disarankan adalah gunakan pendapatan tersebut untuk sesuatu yang produktif.
Skala Prioritas Keuangan
Selama ini mungkin kita sibuk menekan pengeluaran demi arus kas yang baik dan belum tepat dalam menentukan skala prioritas arus kas keuangan. Padahal bagaimana prioritas yang kita buat dapat menentukan bagaimana masa depan. Misalnya prioritas kita adalah pendidikan anak-anak, maka akan cukuplah tabungan kita untuk biaya sekolah mereka. Atau prioritasnya di traveling, maka bisa jadi tabungan kita cukup untuk bisa jalan-jalan ke berbagai tempat. Tapi apakah dengan prioritas yang begini kita bisa mencapai kondisi keuangan yang sehat?
Mulai sekarang mari kita ubah mindset, bahwa untuk mencapai arus kas yang sehat bukan lagi dengan ‘mengencangkan ikat pinggang’ semata. Tapi juga dengan memiliki penghasilan tambahan. Kemudian coba diatur skala prioritas seperti yang dianjurkan oleh Pak Melvin ini : pajak dan zakat, tabungan dan investasi, bayar hutang dan pengeluaran rumah tangga.
Pajak penghasilan sih sudah pasti di potong saat suami terima gaji, ya. Kalau zakat ada baiknya setiap bulan ada harta yang dikeluarkan, jadi jangan menunggu setahun gitu loh. Setelah itu diatur untuk tabungan dan investasi, serta cicilan harus dibayar tepat waktu agar enggak ada tunggakan. Terakhir barulah untuk pengeluaran rumah tangga, seperti biaya rutin listrik, air, telepon, pulsa, internet, makan sehari-hari, biaya ke salon, nonton dan sebagainya.
Cerdas Mengelola Penghasilan Tambahan Sebagai Blogger
Sebagai blogger pastinya sudah banyak yang tahu dong ya, Google Adsense adalah salah satu sumber penghasilan untuk sebuah blog. Kemudian ada sponsored post, content placement dan affiliate program. Lalu bagaimana nih supaya bisa mencapai kata ‘gajian’ dari nge-blog ini? Tentu kita harus bikin konten yang bagus, membuat pembaca betah ada di blog kita, apalagi kalau pengunjungnya buwanyak. Dengan begitu iklan-iklan yang muncul di blog bisa berubah menjadi rupiah.
Baca juga : Mengenal Google Ad Exchange
Membuat konten yang bagus itu enggak bisa kita capai dalam 1-2 hari dong, ya? Harus banyak belajar menulis, latihan SEO (search engine optimization) dan mempelajari penunjang konten seperti foto dan infografis. Tahu sendiri memotret itu butuh modal meski hanya menggunakan kamera handphone, karena kita butuh ‘taste’ yang baik untuk menghasilkan foto yang baik pula.Caranya ya harus banyak berlatih. Begitupun dengan membuat infografis butuh waktu, peralatan dan aplikasi yang mendukung. Dan semua itu butuh uang, gengs.
Makanya, dari hasil kita nge-blog sisihkanlah uang untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya sesuai yang kita butuhkan. Ikutan workshop menulis dan fotografi supaya kontennya masih kece. Ayudia Bing Slamet seorang birth photographer pernah mengatakan ini pada acara Festival Terampil awal tahun 2019 “Jangan takut untuk mengambil kelas fotografi yang berbayar.” Dipikir-pikir ada benarnya juga, sih. Kelas yang berbayar pasti bisa memberikan pelajaran yang berbeda dan materi yang mendalam dari kelas yang gratis.
Lalu kalau pesan dari Pak Melvin, cobalah berlangganan canva atau yang sejenisnya untuk mengembangkan blog. Dari canva kita bisa menghasilkan infografis yang menarik. Gratisannya saja sudah menarik, lhooo, apalagi yang berbayar. Hmm, saya langsung cek biaya berlangganannya $12,95 per bulan atau $119,40. Whaaaa lumayan.
Oh ya konsep ini juga berlaku loh untuk semua profesi, hobi dan passion. Misalnya yang memang suka traveling dan bisa menghasilkan uang dari situ silakan saja dikembangkan. Seperti travel blogger Deddy Huang yang sengaja menyiapkan budget untuk rencana traveling, dari situ dia bisa bikin banyak konten yang menarik dan pada akhirnya dilirik oleh banyak brand. Penghasilan yang didapatkannya dari brand ini diputar untuk traveling lagi, bikin konten bagus lagi, begitu seterusnya.
Baca juga : Jika Ingin Menjadi Travel Blogger
Selain dari ngeblog, kita juga bisa nih memiliki penghasilan tambahan dengan join di aplikasi Treasury dengan fitur Teman Treasury yang baru saja launching itu.
#PunyaSimpenan Emas Lebih dengan Teman Treasury
Kita kenalan lebih dekat dulu ya dengan Treasury, yang disampaikan oleh Bapak Fahlevi Dzulfikar selaku Business Analyst Executive Treasury. Platform online untuk pembelian, simpan dan jual emas ini mulai beroperasi sejak bulan November tahun 2018. Aplikasinya bisa diakses melalui Google Playstore dan App Store, jadi untuk bisa beli emas sekarang bisa via smartphone saja.
Saat ini Treasury telah menjadi anggota AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia), yaitu asosiasi yang memayungi perusahaan dan institusi keuangan berbasis teknologi. Yang mana ini merupakan salah satu syarat untuk bisa mendapatkan izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Treasury menyediakan beragam pilihan pembayaran melalui Virtual Account (BCA, BNI, Mandiri, BRI dan lain-lain), bank transfer melalui ATM Bersama, convenient store melalui Alfamart dan E-Wallet melalui Doku Wallet. Semua transaksi ini dijaga keamanannya karena Treasury bekerja sama dengan lembaga kliring sebagai penjamin transaksi dan bekerja sama pula dengan UBS (Untung Bersama Sejahtera) sebagai penyedia Emas yang ditransaksikan.
Fitur yang tersedia adalah Beli Emas, Jual Emas, Transfer Emas, Beli Perhiasan, Cetak Emas dan Teman Treasury. Untuk fitur pembelian nantinya Emas yang kita beli akan disimpan di dalam aplikasi berupa jumlah gram Emas yang kita miliki. Jika sudah mencapai angka tertentu dan ingin dicetak menjadi bentuk fisik bisa banget. Atau Emasnya mau dijadikan uang karena mendesak butuh dana, bisa dijual dan dicairkan dalam 2 hari (maksimal).
Yang istimewa dari Treasury adalah setiap akun baru yang terdaftar akan langsung mendapatkan Emas sebesar 0.03 gram dan tercatat pada Emas Saya. Kemudian jika mendaftar di fitur Teman Treasury dengan biaya Rp. 50.000 saja—yang akan dikonversi menjadi Emas sebesar 0.083 gram—kita diizinkan untuk membuat kode referral. Bagi yang berhasil mengajak sahabatnya untuk join Teman Treasury maka akan mendapatkan emas lagi sebesar 0.05 gram. Enggak sampai situ, sahabat kita yang sudah join tersebut akan memiliki kode referralnya sendiri yang jika ada yang menggunakan maka kita akan dapat Emas lagi 0.01 gram. Menarik, ya?
Dengan Treasury diharapkan masyarakat Indonesia dapat belajar berinvestasi pada Emas dan juga bisa memiliki penghasilan tambahan dari fitur Teman Treasury. Kalau kamu tertarik untuk join, silakan langsung download dan install melalui Google Playstore atau App Store, create account dan pilih fitur Teman Treasury. Jangan lupa pakai kode referral youngesteight, ya, untuk bisa #PunyaSimpenan Emas lebih.
Terima kasih Treasury dan Komunitas ISB atas undangannya. Insya Allah ilmunya bermanfaat untuk saya dan siapa saja yang membaca blog ini 😊
Comments
sepertinya simpanan emas memang cukup bagus untuk masa depan, karena harga cenderung naik dan stabil ya mbak,
BTw foto terakhir apa memang sengaja di buat miring ya? hehehe