Memilih Pengharum Pakaian yang Awet Wanginya
Kalau diberi pilihan mau liburan ke Jepang atau Australia, mungkin saya akan langsung pilih Jepang. Easy, pilihan tersebut amatlah gampang (soalnya cuma pertanyaan bohongan). LOL. Tapi kalau disuruh memilih pengharum pakaian, antara yang direndam atau disemprot? Sungguh sebuah pilihan sulit. Enggak cukup dua-tiga hari untuk saya memutuskannya.
Why? Karena keduanya sama-sama wangi. Bisa bikin semua pakaian memiliki aroma yang enak diendus hidung.
First of all, tulisan ini bukan sponsored post yaaa… Hanya untuk memberi pandangan (((pandangaaan))) kepada pembaca yang mungkin nyasar di mari, tentang cara kerja pengharum pakaian dan satu merek pewangi yang recommended. Ok, let’s go!
Fungsi Pewangi/Pengharum Pakaian
Setiap pewangi atau pengharum pakaian tentunya memiliki fungsi untuk memberikan aroma tertentu pada pakaian yang sudah dicuci. Baik itu yang di rendam maupun yang disemprot, keduanya membantu kita memiliki pakaian wangi dan terasa segar saat dihirup.
Pengharum pakaian yang pertama saya kenal itu yang tipe disemprot, sudah ada sejak saya kecil. Kemudian muncul pengharum tipe direndam, yang dilakukan setelah pakaian dibilas dari busa deterjen. Sejak pengharum model ini keluar, seingat saya di rumah kami selalu pakai yang ini. Besides, pernah beli yang semprot ada satu merek yang aromanya saya kurang suka.
Tahun ke tahun, setiap jenis pewangi baju masing-masing berinovasi. Ada pengharum pakaian yang sekali bilas, jadi dari cucian yang berbusa itu tinggal bilas dengan air yang sudah dicampur pengharum. Ini membantu banget kayaknya ya, acara mencuci baju bisa cepat kelar. Bisa hemat air juga, secara enggak perlu pakai air banyak-banyak kalau sekali bilas. Sayangnya, menurut pengalaman beberapa teman sesama buibu pengharum tipe ini bikin pakaian jadi lebih cepat belel.
Dan sekarang sudah banyak juga brand pewangi pakaian yang berinovasi dengan produk-produk anti bakteri. Karena makin ke sini, masyarakat semakin sadar akan higienitas. Apalagi yang punya anak-anak balita, sering kali mengalami iritasi kulit yang katanya sih dari deterjen atau pengharum pakaiannya. Mereka akan cenderung pilih-pilih, nih.
Memilih Pengharum Pakaian
Karena saya tipe orang yang setia, ketika menemukan suatu produk yang memang cocok biasanya saya akan pakai terus-terusan. Sesekali saya pakai pengharum pakaian yang disemprot. Pakainya sambil nyetrika baju gitu, enak sih baju jadi licin pas nyetrika. Tapi pengharum tipe ini saya sering ganti-ganti merek.
Tapi kalau pengharum yang cara pakainya dengan direndam, dari dulu saya pakai merek Downy. Yang meskipun harganya paling mahal dari merek lain, saya selalu pilih merek ini. Karena apa coba? Wanginya itu loh, awet banget. Saya pakai Downy sejak merek ini baru-baru keluar di pasaran. Sekali coba langsung aja gitu, suka!!
Jadi kalau baju yang pakai Downy tuh pas digosok-gosokkan dengan tangan langsung keluar wanginya. Kebayang enggak, buat anak-anak yang aktif bergerak ya udah bajunya bakal wangi terus seharian. Whaaaa… lafff banget.
Pernah ya waktu baru-baru melahirkan dulu, pas tengah malam gitu di kamar ada wangi-wangi. Kirain wangi apa, enggak tahunya si Hammam yang masih baby tidurnya ngusek-ngusek sampai keluar aroma harum dari bajunya. Hahahahaa.
Di rumah saya selalu sedia Downy dan pengharum semprot (entah apa mereknya, lupa). Kenapa sampai sedia dua jenis pengharum pakaian, sih? Bukannya boros, tapi pakainya bisa ganti-gantian.
Pilih Pengharum Disemprot
Kalau sekiranya saya buru-buru—mau pergi pagi atau lagi banyak kerjaan, saya akan mencuci baju tanpa pengharum yang di rendam. Jadi selesai bilas langsung dikeringkan lalu jemur. Kalau harus rendam pewangi dulu bikin waktu mencuci jadi molor, enggak bisa deh kalau harus berangkat pagi-pagi.
Kelebihan memakai pewangi yang disemprot adalah mempersingkat urusan sama cucian. Ketika menyetrika baju dengan menyemprotkan pewangi baju jadi lebih licin dan rapi, meskipun jadi agak lama karena harus semprot-semprot dulu.
Kekurangannya adalah, ada kalanya belum sempat nyetrika, baju yang dipakai jadi belum wangi. Buat saya menyetrika adalah urusan ke sekian dibandingkan pekerjaan rumah tangga lainnya. Tinggal giliran di lemari baju sudah berkurang, pilih lah baju yang belum di setrika. Ya sekadar buat tidur kadang enggak perlu di setrika sih hahaha. Tapi gimana gitu kalau sudah biasa pakai baju yang harum, agak aneh aja.
Sempat juga pakai pengharum seperti yang di laundry, wanginya lumayan tapi kok laundry banget, gitu. Tiap lewat laundry jadi teringat sama ttumpukan peer nyetrika jadinya hahahahaaaa.
Oh ya dari semua merek pengharum semprot yang saya pakai, wanginya enggak bertahan terlalu lama. Paling dari pagi sampai siang aja. Terus kalau simpan baju di dalam lemari sampai sebulan gitu kemungkinan wanginya sudah hilang. Kalau yang pewangi laundry itu lumayan sih wanginya, tapi saya malas kalau harus beli yang tempatnya jauh, soalnya tipe ini kan enggak dijual di minimarket :P
Cara pakai :
Semprotkan cairan pewangi pada pakaian sebelum disetrika.Semprot dengan jarak kira-kira 25 cm agar cairan merata ke pakaian.
Pilih Pengharum Direndam
Lebih enak sih pakai pengharum yang direndam karena begitu pakaian kering setelah dijemur, langsung wangi dong. Meski belum sempat nyetrika baju tapi sudah bisa pakai baju yang wangi. Ketika menyetrika juga enggak repot lagi harus semprot-semprot. Memang kalau disemprot pakaian jadi lebih licin, tapi ini mah tergantung keahlian para ibu rumah tangga, ya enggak, sih? Apalagi kalau yang sudah biasa menyetrika baju sedari masih SD (ya kali?) pasti akan licin-licin aja tuh bajunya.
Untuk merek Downy yang selalu saya pakai, kelebihannya adalah lemari jadi wangi terus. Karena pakaian yang menggunakan Downy memang tahan lama harumnya, bisa berbulan-bulan di dalam lemari tapi pas di pakai seperti baru dicuci aja gitu. Beneran deh, ini.
Merek lain juga ada yang katanya bisa tahan lama wanginya. Tapi saya pernah coba kok enggak se-tahan lama si Downy, jadi ya sudah saya pakai Downy terus-terusan pada akhirnya. Variannya ada banyak, saya suka varian Sunrise Fresh. Wanginya segar banget tapi lembut gitu loh enggak menyengat.
Cara pakai :
Untuk mencuci dengan tangan (tanpa mesin cuci), tuangkan sedikitnya setengah tutup botol Downy ke dalam kurang lebih setengah bak cuci, untuk 15-20 potong pakaian. Untuk yang pakai mesin cuci bisa tuangkan satu tutup botol Downy, larutkan dalam 52 liter air untuk 20-25 potong pakaian.
Cara pakainya harus dilarutkan terlebih dahulu di air, jangan langsung menuangkannya ke baju. Karena ini pengharum yah, cyyyn. Bukan cairan pemutih atau penghilang noda. Setelah itu direndam minimal 30 menit, biar wanginya tahan lama.
***
Ok, then… Kalau lebih suka pakai pewangi pakaian merek lain pastikan sudah benar cara pakainnya ya. Tapi pewangi Downy memang sejak awal sudah dikenal dengan wanginya yang tahan lama. Baru-baru ini juga Downy mengeluarkan varian Perfume Collection, favorit saya yang Mystique. Wanginya maniiiis.
Pada saat peluncuran varian Perfume Collection ini sampai ada test-nya, loh. Jadi seorang public figuer menggunakan Downy dan bepergian dari Sabang sampai Merauke, lalu bajunya dong, tetap wangi. Saya tahu info ini dari postingan teman-teman blogger yang sempat diundang pada acara Peluncuran Downy Perfume Collection.
Segitu dulu, ya. Selamat mencuci :)
Comments
Sangat bermanfaat