Barang Koleksi Bernilai Kenangan
Ketika kita senang membeli sesuatu dan mengumpulkannya, tanpa terasa suatu saat barang-barang tersebut akan menjadi “barang koleksi” bernilai. Ternyata saya pun memiliki jenis barang seperti ini. Yang nilainya tak harus dikonversi dengan uang, tapi lebih dari itu. Yaitu sebuah kenangan.
Dulu saya suka heran kenapa ada orang yang koleksi guci-guci antik, lukisan, batu giok, mobil antik dan sebagainya. Sekarang baru saya mengerti bahwa semua itu bisa memiliki nilai jual yang sangat tinggi di masa sekarang. Benda antik lain yang ‘ada harganya’ yaitu kaset/cd/piringan hitam (apalagi edisi tanda tangan penyanyi), kamera, jam dinding, perangko, uang kuno dan lain-lain.
Ah, saya jadi pengin membongkar kembali koleksi saya. Bukan, saya bukan kolektor guci kok, gengs. Karena guci mahal enggak cocok ada di rumah saya yang isinya anak-anak aktif yang suka bikin ibunya bugar sepanjang waktu. Koleksi saya sederhana saja, khas anak-anak remaja pada zamannya.
Kaset
Ada sebuah laci di ruang kerja saya yang paling jarang dibuka. Isinya benda-benda peninggalan sejarah haha. Entahlah kenapa saya masih menyimpan barang-barang itu, tapi tadi sore sepertinya saya menemukan jawabannya. Di laci itu ada kaset lagu-lagu yang saya beli ketika remaja dulu. Begitu laci dibuka, bersamaan dengan aroma debu, hati saya disergap ribuan kenangan.
Terlintas sepenggal cerita ketika saya membeli kaset yang harganya 20 ribu itu dengan sisa-sisa uang jajan. Bagaimana saya pergi ke toko kaset di hari pertama Sheila on 7 rilis album baru. Kemudian saya seperti melihat wajah-wajah mereka, teman-teman yang menyukai lagu-lagu dari kaset yang saya beli. Sungguh barang koleksi bernilai kenangan indah.
Kamera
Kamera merupakan salah satu barang koleksi saya. Awalnya enggak niatan mau koleksi, sih. Tapi dari waktu ke waktu teknologi kan semakin canggih, kamera pun ada keluaran terbaru. Jadi secara berjangka saya upgrade kamera ceritanya.
Kayaknya kalau benda-benda ini suatu saat jadi mahal saya enggak akan jual, sih. Kecuali harganya memang fantastis!! Haha. Eh, tapi jual enggak, ya? Soalnya ini barang penuh kenangan juga. Banget. Dulu jarang banget ada anak sekolah yang punya kamera analog. Jadi teman-teman pada senang gitu kalau difoto. Lucu-lucnya mereka saat rebutan foto dan pose itu ya ampun kok ngangenin deeeh.
Baca juga : Cetak Album Foto Kekinian
Miniatur
Nah kalau yang ini saya memang sengaja koleksi, soalnya bentuknya lucuuu. Jadi sejak SMP itu saya mulai beli-beli miniatur transportasi yang terbuat dari kayu. Eh lama-lama jadi banyak dan nagih kalau sudah beli mobil, pengin motor, pengin pesawat jet, helikopter dan seterusnya.. Maniak pokoknya.
Dan karena banyak yang tahu saya suka koleksi benda ini, teman-teman atau saudara kalau kemana gitu ngasih oleh-olehnya mesti miniatur kayu. Sering juga dapat kado ultah vespa dari keponakan, perahu layar dari seorang teman, lumba-lumba dan masih banyak lagi. Tadinya saya simpan di dalam etalasi, tapi lama-lama enggak muat. Niatnya sih mau diwariskan ke anak saya.
Tapi… waktu itu lahirlah keponakan baru yang pas usia 2-3 tahun demen banget eksplorasi sampai-sampai koleksi saya ini banyak yang hancur hahaha. Akhirnya sisanya saya masukkan ke dalam box, saya simpan. Entah kapan akan dibuka kembali, mungkin kalau anak saya sudah besar kali jadi awetnya keterusan. Kalau sekarang sih dia masih suka melempar mainan, nanti saya baper lagi. LOL.
Kira-kira untuk kedepannya koleksi apa lagi, ya???
Comments
Entah kemana koleksi kaset2 saya, padahal saya juga punya kaset2nya sheila juga. memori yang menyenangkan…
Eyy toss dulu ah sesama sheilagank :P