fbpx
hal-paling-disyukuri
Family & Parenting

5 Hal yang Paling Disyukuri dalam Hidup

Kalau disuruh menyebutkan apa yang paling disyukuri dalam hidup? Saya memilih ‘rasa syukur’ itu sendiri. Sebuah rasa yang bisa menyelamatkan kita dari rasa sakit dan iri hati. Meskipun nggak terlahir dalam kemegahan, kita pasti bersyukur tumbuh di keluarga yang mengajarkan tentang rasa ‘cukup’. Hidup yang nggak berlebih, tapi juga nggak pernah merasa kurang.

Kalau orang-orang bilang “Uang bukanlah segalanya”, ya, saya setuju. Tapi kalimat tersebut sekarang ada lanjutannya, “Segalanya pakai uang”. Ya, ini juga saya setuju. Tapi, gengs, masih ada banyak hal yang nggak bisa dibeli dengan uang. This might sound too classic, I know :P

Pernah, nggak, mendengar ungkapan dari Ahmad Dhani tentang anak sulungnya, Al Ghazali, yang kira-kira begini, “Al itu kan ganteng dan sudah punya segalanya. Nggak bersatunya saya dengan ibunya adalah salah satu tanda kefanaan hidup.” Katanya, setelah selesai dalam sebuah acara yang mempertemukannya dengan Maia Estianty dalam satu panggung. Ahmad Dhani mengisyaratkan, nggak semua yang kita mau bisa dengan mudahnya kita genggam.

Kalau saya jadi Al, mungkin saya ingin sekali menukarkan segala yang saya punya agar Ibu dan Bapak bisa bersama kembali. Tapi itulah, ada hal yang nggak akan pernah bisa kita beli dengan uang.

Makanya sekecil apa pun nikmat yang Allah kasih, harus banget disyukuri. Selain dianugerahi suami dan anak yang sehat serta ganteng (uhuk!), hal-hal sederhana berikut ini adalah beberapa nikmat yang paling saya syukuri.

Suami Tidak Merokok

Saya mulai dari suami yang nggak merokok. Masya Allah ini nggak ternilai harganya buat saya. Waktu kami baru kenal dulu, dia sempat merokok sebentar. Tapi lalu berhenti atas kemauannya sendiri, alhamdulillah sampai sekarang.

Tahu sendiri kan, gengs, berapa harga sebungkus rokok? Jika diakumulasi sebulan bisa cukup untuk beli beras sekarung gede! Terlebih lagi dampak yang ditimbulkan dari rokok, membahayakan ibu hamil dan anak, juga bisa merenggut nyawa diri sendiri.

Anak Tidak Suka Jajan

Suka dengar cerita ibu-ibu lain yang harus punya budget untuk jajan anak, karena dalam sehari nggak cukup jajan sekali. Berhubung saya orangnya jarang banget jajan, kebiasaan ini ternyata menular ke anak saya. Bukannya nggak pernah jajan sama sekali, jarang-jarang sih pernah.

Selain itu Hammam juga mudah diberi pengertian kalau minta mainan tapi saya dan suami belum bisa membelikan. Jadinya kami tenang kalau harus beli kado ulang tahun untuk teman Hammam di toko mainan. Alhamdulillah, cukup dengan bilang “Sekarang beli untuk temannya dulu, Hammam kapan-kapan, ya.” Semua beres tanpa drama.

Pernah, ya, gengs, waktu tahun lalu saya trip ke Singapura dan Kuala Lumpur kan ibu-ibu pada heboh, tuh. “Jalan-jalan gratis, ya? Dibayarin, ya? Endorse, ya?” OMG. Terus saya jawab, “Soalnya anak saya kan jarang jajan, jadi uangnya bisa buat emaknya liburan, Buuu.” LOL.

Kreativitas

Kreativitas adalah anugerah yang nilainya tinggi banget. Melalui kreativitas saya bisa mendapatkan penghasilan yang bisa dibelikan sesuatu yang saya butuhkan. Kadang juga dalam bentuk hadiah barang atau kesempatan mengunjungi tempat-tempat keren.

Saya pernah sangat menginginkan sebuah perabot dapur di malam hari, lalu besok sorenya langsung dikabulkan sama Allah. Benar-benar perabot yang ada dalam bayangan saya, diberikan sebagai goodiebag dari sebuah home living brand event.

What a beautiful life 💕

Dekat dengan Keluarga dan Saudara

Saat ini saya masih tinggal di rumah almarhumah ibu. Yang mana di sini dikelilingi oleh saudara kandung dan Oom-Tante. Biarpun orang bilang tinggal berjauhan lebih baik untuk menghindari konflik antar saudara, tapi tinggal berdekatan sama enaknya, kok.

Soalnya sering pada bawain makanan ke rumah. Hahaha.

paling disyukuri dalam hidup
Lovely family.

Kakak ipar saya tuh jago banget masaknya, favorit saya asinan sayur kalau pas bulan puasa. Terus Oom saya yang sebelah rumah punya pohon nangka, setiap kali panen saya pasti kebagian. Dan ini buahnya maniiiis banget. Secara, ya, nangka adalah buah favorit nomor 2 bagi saya. Tinggal bersebelahan dengan pemilik pohon nangka adalah rezeki yang patut disyukuri.

Teman-teman yang Baik

Pertemanan yang baik adalah rezeki. Bersilaturahim juga dapat membuka pintu rezeki. Jadi, nggak ngerti sih bagaimana hidup kita tanpa teman-teman yang baik, ya, gengs? Bukan hanya hubungan pertemanan yang saya dapat, tetapi juga ilmu, pengalaman dan kenangan.

teman yang baik
Teman-teman yang baik.

Baca juga : Melihat Sisi Positif Seorang Teman

Rezeki kita sudah ada Yang Maha Mengatur dan nggak melulu soal uang. Sehat jasmani dan rohani adalah rezeki, bisa tidur nyenyak setiap malam adalah rezeki, bisa bernapas lega juga rezeki.

Mungkin kita kurang dalam satu hal, tetapi dilebihkan dalam hal yang lain. Atau bisa memiliki sesuatu yang nggak bisa dimiliki oleh orang lain meski hanya hal kecil, yakinlah itu juga rezeki.

Semoga kita semua bisa selalu pandai melihat hal-hal kecil untuk disyukuri, rezeki mengalir terus dan segalanya dipermudah, ya, gengs.

Thanks for stopping by, see you next post ♥︎

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *