2 Tipe Teman Lama di Media Sosial
Memang benar kalau dibilang media sosial bisa mendekatkan yang jauh (asal jangan menjauhkan yang dekat). Dengan media sosial kita bisa lebih gampang kalau mau mencari teman lama. Karena di umur 30an ke atas memang sudah saatnya kita bertemu lagi dengan mereka di ajang reuni. Kalau tanpa media sosial kayaknya PR banget ya nyari kontak teman-teman ini :)
Rasanya pasti senang bisa bertemu lagi dan saling bertukar kabar dengan teman lama. Biasanya awal-awal saling follow langsung ngomongin masa lalu. Lucu-lucunya jadi anak sekolahan, jajanan yang paling ngehits pada zamannya, guru favorit sampai guru ‘killer’ pun menjadi topik mainstream yang sangat yang seru untuk dibahas. Tapi hati-hati, ada 2 tipe teman lama yang harus diwaspadai di media sosial. Yaitu : mereka yang sangat kita kenal dan mereka yang kita enggak terlalu kenal.
Sama teman sendiri kita pastinya suka bercanda, dong. Apalagi kalau sudah kumpul di satu whatsapp group, whaaaa otomatis lah langsung rame dalam 1-3 hari pertama. Rasanya tuh kayak membangun kembali chemistry dengan teman sekelas, ya enggak sih? Akan ada satu momen kunci, yaitu kejadian di masa lampau yang akan tetap asyik dan menyenangkan ketika dibahas bahkan hingga saat ini. Entah momen saat si A kenapa, sifat si B yang bagaimana atau si C yang kocaknya enggak pernah ketulungan dari dulu.
Di sinilah kita harus berhati-hati. Bahwa ngobrol di dunia maya itu sering mendatangkan persepsi yang berbeda-beda, karena kita tak saling bertatap muka. Ingat-ingat kembali sifat mereka yang sangat kita kenal. Apakah akan ok kalau dibercandain? Kalau sudah tahu orang itu dari dulunya suka sensitif, percayalah dia akan tetap sensitif sampai sekarang. Dunia boleh berubah, tapi rasa sensi bisa jadi belum berganti.Apalagi kita enggak tahu kan bagaimana suasana hati lawan bicara kita di media sosial. Ini berlaku untuk teman lama yang memang sudah lama sekali enggak ketemu, ya. Kalau yang statusnya teman lama tapi masih sering contact sih akan lebih aman, karena tentunya sudah sering ngobrol dan bertukar kabar.
Yang kedua, hati-hati juga dengan teman yang kita enggak terlalu mengenal sifatnya. Mungkin dulu dia pendiam, jarang bergaul, hingga kita lupa sama orang ini atau enggak ngerti sama sekali lah sama karakternya dia. Syukur-syukur orang ini ternyata asyik, tapi gimana kalau enggak se-asyik yang kita bayangkan? Bisa-bisa kalau ada salah kata dikit aja sensinya lebih parah dari teman lama tipe yang pertama.
Jadi intinya sih ketika bertemu lagi dengan teman lama di media sosial, sopan santun lah tutur kata kita kepada mereka. Bercanda boleh asal enggak kelewat batas. Kadang hati ini memang sulit membendung, ya, rasanya pengin komentaaaar saja. Kalau sudah begini ya tahan dulu, pikirkan kembali komentar apa yang sekiranya lebih bijak untuk diberikan. Atau boleh juga sih untuk enggak berkomentar sama sekali daripada nanti jadi rusuh.
Soalnya tujuan awal kita nyari teman lama di media sosial kan untuk menjalin kembali silaturahmi, ada niatan mau reuni juga. Ya kalau belum apa-apa sudah berantem nanti reuninya gimana? Bisa pada kikuk, loh. Atau mungkin reuninya dibatalin saja? :D
Jangan sampai chit chat yang awalnya menyenangkan malah berakhir nyetatus curhatan di media sosial, ya.
Baca juga : Social Media yang Katanya Tempat Dokumentasi