Sulam Perca, Menyulap Kain Sisa Menjadi Bernilai Guna
Setelah memutuskan untuk resign dari kantor pada tahun 2013 yang lalu, saya mulai melakukan beberapa hal untuk dicoba. Diantaranya saya mempelajari kerajinan tangan sulam payet dan sulam perca. Karna biar bagaimana saya tetap ingin menjadi ibu yang produktif. Setelah resmi berhenti bekerja, aplikasi sulam perca adalah yang saya pelajari secara intens.
Eh, tapi ini bukan aplikasi yang pakai teknologi smartphone, ya. Hahaha. Maksudnya adalah mengaplikasikan kain perca pada sebuah media sehingga kain-kain perca yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai guna bahkan bernilai jual.
Awalnya saya belajar teknik dasar sulam perca dari buku yang saya beli di Gramedia. Mulai dari mengenal alat dan bahan, teknik mengaplikasikan perca pada media kain, dan berbagai teknik menyulam. Meskipun sejak kecil saya sudah akrab dengan pelajaran menjahit tapi untuk menyulam baru pertama kali saya coba. Jadi agak kerepotan tapi seru.
Supaya ada gambaran, kalian bisa lihat foto di bawah ini.
Survive dengan Tusuk Feston
Pada buku “Kreasi Trendy Sulam Perca” karya Haneda Ananta dan Endah Sutjihati yang saya pelajari, teknik sulam terdari dari 7 jenis. Yaitu tusuk tikam jejak, tusuk feston, tusuk tangkai, tusuk rantai, tusuk simpul putik, tusuk bullion dan tusuk bulu rambut. Setiap teknik sulam berbeda-beda hasil berbeda dan unik. Dalam satu aplikasi bisa digabungkan lebih dari satu jenis sulaman.
Untuk sulam perca jenis sulaman yang digunakan adalah tusuk feston. Yaitu menjahit dengan jarum tangan membentuk garis-garis pada tepi kain perca. Contohnya tusuk feston yang lebih jelas seperti gambar di bawah ini.
Setiap hari saya latihan tusuk feston di luar jam kantor. Rasanya menyenangkan banget, mungkin mirip dengan kegiatan menyulam gitu, deh. Di buku juga ada contoh-contoh aplikasi kain perca yang bisa diikuti dan saya langsung praktek membuat bantal kepala untuk jok mobil atau car headrest. Kemudian saya tawarkan kepada teman-teman kantor dan akhirnya pada pesan.
Entah mereka pesan karena memang butuh, karena nggak enak mau menolak atau karena kasihan. Haha. Yang jelas itulah momen pertama saya menghasilkan uang di luar gaji kantor. Makin pede mau resign.
Setelah resign saya mengikuti kursus menjahit sambil menerima pesanan sulam perca untuk baju anak-anak. Alhamdulillah bisa punya penghasilan selain gaji suami. Dan karena jumlah pesanan yang saat itu makin meningkat, sementara saya masih mengerjakan semuanya sendiri, akhirnya saya menggunakan mesin jahit portable agar pengerjaannya bisa lebih cepat. Untuk jahitannya menggunakan motif zigzag.
Aplikasi Sulam Perca
Kalau kalian tertarik dengan aplikasi sulam perca menggunakan teknik feston, berikut ini peralatan yang dibutuhkan dan langkah-langkahnya.
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
- Kain perca, ukuran bebas. Untuk permulaan coba dengan ukuran kecil, boleh berbentuk kotak atau lingkaran.
- Kain vislin, ukuran samakan dengan kain percanya.
- Lem kain, saya biasa menggunakan lem UHU atau Astro.
- Jarum tangan
- Benang jahit
- Media untuk diaplikasikan sulam perca (bisa baju, tas, sarung bantal, dan lain-lain)
Cara membuat :
Pertama, lapisi kain perca dengan kain vislin dengan cara menyatukan permukaan kain vislin yang berkilau dengan bagian dalam kain. Kemudian disetrika sampai kain vislin merekat kuat pada kain perca. Setelah itu bisa dibentuk sesuai keinginan, misalnya lingkaran atau bentuk lain.
Kedua, letakkan kain perca yang sudah dilapisi vislin pada media yang ingin diaplikasikan. Sebagai contoh saya pakai kain ini dengan kain percanya digunting berbentuk burung kecil. Kemudian balik sebagian kain perca, beri lem secukupnya, rekatkan. Lakukan hal yang sama dengan sisi yang satunya.
Ketiga, lakukan sulam perca dengan teknik tusuk feston. Caranya bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini :
- Tusuk jarum dari titik A (dari bawah ke atas), lalu tarik jarum hingga ujung benang.
- Tusuk lagi jarum di titik B (dari atas ke bawah) dan tusuk lagi ke atas pada titik A tadi.
- Kaitkan benang pada ujung jarum lalu tarik jarum hingga kencang. Pada saat menariknya, usahakan sambil ditekan dengan ibu jari supaya hasilnya lebih rapi.
- Tusuk jarum di titik C kemudian keluarkan jarum di titik D. Kaitkan benang seperti poin sebelumnya dan tarik jarum hingga ujung benang.
- Ulangi langkah tersebut di atas sampai sekeliling kain perca.
Hasilnya seperti ini, gengs. Ini sudah saya kasih warna-warni pakai spidol tekstil merek Giotto yang akan tahan lama meski nanti dicuci berulang kali.
Kalau sampai di sini sudah bisa dan lancar, artinya kita bisa lanjut ke tahap selanjutnya. Yaitu membuat bentuk yang lebih bervariasi agar bisa menjadi gambar-gambar lucu, menggunakan 2 atau lebih kain perca dengan warna berbeda.
Contohnya seperti berikut ini :
Gimana, gengs, kalian tertarik nggak nih untuk belajar lebih lanjut? Minta komennya di bawah, ya. Semoga saya bisa tulis artikel selanjutnya tentang sulam perca ini, supaya blog ini jadi lebih bermanfaat untuk semuanya. π
Terima kasih sudah mampir ππ
Baca juga : Pandemi, Survive dan Tetap Bahagia
Comments
Saya tuh paling gak mahir kalo urusan kekainan gini. Gak bisa bikin kainnya lurus. Apalagi kalo harus dijahit, hihii…
Sepertinya harus belajar lagi deh, biar ada skill juga kayak mbak.
Awal-awal mungkin sulit, Mbak. Tapi kalau sudah biasa bakalan seru. Hehe.
Wow keren banget mba. Membuat sulam seperti ini termasuk salah satu cara melatih kesabaran dan melatih skill . Pasti mba telaten deh orangnya :)
Lumayan telaten, Mbak, kalau nggak ada distraksi. Keseringan yang bikin mager ngerjain sulam-sulaman ini adalah pekerjaan lain yang minta diselesaikan lebih dulu. Hahaha.
Masya Allah, kerennyaaa. Mbak bikin bisnis sulaman juga? Waah kalau jadi bisnis bisa menguntungkan …
Iya, Mbak. Sekarang lagi vakum dulu karena ada kesibukan lain. Heheh. Tapi pengin bikin-bikin lagi untuk konten di blog dan youtube. Siapa tahu bermanfaat buat teman-teman yang baca atau nonton.
Tusuk feston ya Allah saya belajar itu pas masih SMP mba karena ngambil ekstra jahit menjahit gt tapi akhirnya saya tinggalin karena ga telaten dan merasa ga bakat di dunia jahit menjahit sulam menyulam yg penuh dgn tantangan ketelatenan ituπ π
Dan harus fokus banget sih, ini. Mungkin menjadi tantangan tersendiri untuk para Buibu, ya. Apalagi sekarang anak-anak PJJ, pasti susah cari waktu untuk belajar menyulam lagi. Semoga nanti bisa kembali lagi ke tusuk festonnya ya, Bunda Nisa.
MasyAllah mba say. Dirimu emang seneng dan bakat ya soal dunia menjahit ini. Keren. Bakat dan kesukaan yang nggak dimiliki semua orang. Soalnya aku aja kurang seneng. Senengnya cuma pakenya doang hihihi π.
. Makanya aku suka kagum ama orang yang jago atau ahli begitu Mba termasuk ke dirimu π.
Awalnya aku sangka maksudnya aplikasi ke kain perca itu pake handphone gitu. Ternyata bukan ya hihihi. Aku biasanya kain perca suka dipake buat kegiatan stimulasi anak di rumah. Selain itu aku nggak bisa memanfaatkan kain perca hihihi *plakkkk
Haha, dari kecil memang sukanya bebikinan, Mbak. Keterusan sampai sekarang. Mbak Yeni juga suka berkreasi kan untuk anak-anak, meski medianya beda. Yang penting kita lakukan hal positif ya, Mbak.
Wuih cantik. Kepengen bisa deh aku. Suka ngiri sama temen yang bisa sulam perca kayak gini. Tapi aku kayaknya gak bisa serapi itu. Aku orangnya kurang telaten. Keburu bosen. Saluuut sama yang sabaran
Bisa belajar menjadi telaten sih dengan aktivitas ini. Dan karena polanya terus berulang, katanya bisa bikin kita terhindar dari Alzheimer, Mbak. Sama seperti menyulam atau menulis juga.
Aduuuh mba lucuu banget memang sulam perca ini.. cakeep liat hasilnya walaupun akubtau prosesnya pasti tidak mudah
Gampang kok ini, Mbak Indah π
Beberapa tahun lalu aku sempet nih belajar crafting dengan perca gini. Basic-basic tusukan, eh sekarang koq lupa lagi ya hehehe.
Makanya nih aku ulang-ulang lagi biar nggak lupaaa.
Mau donk diajarin. Mbak itu kyknya kalau blogpostnya dilengkapi dengan video akan lbh oke lagi jd bisa liatin videonya jg hehe :D
Ini kalau dipraktikin ke baju anak2 yang lawas2 bisa buat membuat baju tampak jd lbh baru dan lucu. Anak2 juga bisa lihat prosesnya dan pasti seneng deh makainya hehe
Iya, Mbak. Videonya menyusul yaa. Makasih masukannya. Selain itu bisa juga untuk menutup baju yang sobek atau bolong. Hahaha.
Eh cakep banget Mbaaaaak
Lucu ya. Ini buat prakarya anak-anak, asyik. Biar gak maen geget mulu. Wkwkwkwk
Betul, anak-anak di kasih ini pasti pada lupa sama gadget. Haha.
MashaAllah~
Impian aku banget bisa menyulam. Dan alhamdulillah, anakku yang pertama paling ulet anaknya kalau urusan jahit dan sulam.
Aku kasih liat ke anakku yaa, kak…tulisannya bikin aku happy~
Haturnuhun.
Wah keren. Semoga anaknya bisa lanjut terus ya belajar jahit dan sulamnya. Terima kasih sudah mau share tulisan ini, Kak Lendy.
Nyerah aku say kalau soal crafting, jadi kagum banget padamu yang bisa jadi ahli menyulam perca dengan belajar dari buku awalnya..kereen…hasilnya juga cakep…
Terima kasih Mbak Dedew ππ
Di antara sekian banyak tusuk yang dipelajari waktu SD, tusuk feston ini salah satu yang masih saya inget sampai sekarang. Cakep deh bisa sulam perca seperti ini, Mbak. Ayo dibikin konten sulam lainnya, Mbak. Pasti bermanfaat nih.
Siapa sangka, ya, pelajaran waktu SD justru yang saya geluti sekarang. Hahaha. Menyulam sambil nostalgia.
Ini bagus banget ya rajutan kayak gini Apalagi bisa jadi motif buat baju anak gitu jadi gemes pengen main ke rumah kamu Mbak
Yuk, Ra. Udah lama ya nggak main ke sini kamu sama Salsa.
Selain menulis sayapun punya hobbi menjahit. Rasanya senang setiap kali mengenakan baju jahitan sendiri.
Oh yah, beberapa tahun lalu bahkan pernah punya usaha konveksi sayang tak lanjut karena sulit mengatur waktu antara usaha konveksi dengan mengajar.
Tapi saya salut dengan seni jahit tangan kain.perca ini. Saya kurang telaten untuk soal ini. Semangat prudktif terus ya mbak
Wah kerennya Mbak Dawiah sempat usaha konveksi. Semoga someday bakalan come back, yaa. Terima kasih sudah menyemangati π
Ya ampun lucu-lucu banget hasil sulaman dari kain percanya mbak. Apalah saya yang mau jahit baju sobek aja males, apalagi sulam menyulam kayak gini saya ga bisa jadi cuma bisa menikmati keindahan sulaman kain perca lewat foto saja deh. Hehe
Saya ga telaten sama sekali soal sulam menyulam soalnya Mbak. π
Haha iya, menjadi penikmat juga nggak apa-apa, kok.
Maaak aku jadi inget pelajaran kesenian yang dulu kegiatan belajarnya bikin prakarya gitu waktu SD. Aku diajarin bikin jahit feston ini dan ditugasin buat cari kain perca juga. Dulu hunting sampe ke penjahit langganan beberapa temen sekelas. Akhirnya dapet dan bisa bikin deh. Mudah banget! :)))
Lucu banget Mak, bisa buat anak sendiri dan dijual ini mah Mak. Emang kerja ga harus kantoran, yang penting produktif dan berdaya sesuai kondisi masing2, suka banget lihat yang mau menekuni hal baru begini, sukses selalu Mak :D
Duluuuu banget jaman masih SMP pernah dapet nih pelajaran dan praktik jahit menggunakan tusuk feston. Sekarang udah lupa karena puluhan tahun enggak kepake lagi ketrampilannya. :)
Sulam perca sebenernya bisa untuk kebutuhan komersil untuk souvenir, hadiah, atau kado. tinggal kreativitas dimainkan sama promosi..