fbpx
American Eid
Film

American Eid Disney Hotstar

Assalamu’alaikum, gengs. Masih dalam suasana bulan Syawal, saya mau mengucapkan selamat Lebaran buat semua teman-teman muslim. Mohon maaf lahir dan batin, ya, kali aja di blog ini suka ada bercandaan yang kelewatan atau kata-kata yang nggak berkenan di hati.

Nggak banyak kegiatan yang dilakukan di hari Lebaran tahun ini, sama seperti tahun lalu. Pertama, karena Ibu saya sudah nggak ada, jadi nggak ada tamu yang ke rumah. Kedua, karena masih pandemi juga jadi sayanya pun nggak ke mana-mana.

Kerjaannya di rumah kalau nggak beresin setrikaan yang segunung, ya, nonton film atau drama deh. Ada satu film pendek di platform Disney + Hotstar yang judulnya menarik banget, “American Eid”.

Film ini baru saya tonton dua hari yang lalu. Dalam durasi 20 menit saya seperti larut dalam suka cita Idul Fitri di negara Amerika Serikat yang sebenarnya nggak ada hari libur lebaran bagi umat muslim.

Tentang Lebaran Keluarga Imigran Pakistan di Amerika

Kalau tahun lalu di Indonesia pakai tagline “Lebaran di Rumah Aja”, mengingat kita harus membatasi aktivitas di luar rumah apalagi sampai berkerumun. Beda ceritanya dengan di Amerika.

Zainab dan Ameena adalah putri dari keluarga Pakistan yang berimigrasi ke Amerika. Mereka masih belum lama tinggal di Negeri Paman Sam ini. Setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, tiba saatnya pagi hari yang sangat dinantikan oleh Ameena.

Hadiah dan kartu ucapan Idul Fitri sudah disiapkan oleh Ameena untuk kakaknya Zainab. Sebuah tenda di depan rumah pun sudah disiapkan oleh Ameena untuk merayakan Hari Raya.

“Eid Mubarok!” Seru Ameena yang sudah mengenakan baju baru kepada Ayah dan Ibunya. Tapi suka cita itu langsung luruh ketika Ameena diberi tahu bahwa hari itu anak-anak harus ke sekolah, karena di Amerika nggak ada libur lebaran.

Ameena merajuk agar orang tuanya bisa minta izin ke sekolah, agar ia bisa libur selama 3 hari. Tapi, di sekolah justru akan dilaksanakan ujian. Akhirnya dengan berat hati Ameena berangkat ke sekolah di Hari Raya Idul Fitri, mengenakan baju baru khas Pakistan.

Begitulah lebaran berlangsung di Amerika. Semua berjalan sama seperti hari kerja atau sekolah pada umumnya.

American Eid

Idul Fitri di Mata Ameena

Film ini mengambil sudut pandang Ameena. Anak yang baru belajar berpuasa dan lagi semangat-semangatnya menyambut Hari Raya. Ketika mendapatkan kenyataan bahwa hari yang dinantikannya nggak berjalan sesuai harapan, Ameena amat kecewa.

Tetapi di balik kekecewaannya Ameena tetap berusaha untuk bisa merayakan lebaran di negara yang baru ditinggalinya itu, dengan cara membuat petisi.

Dengan penuh semangat ia mengumpulkan tanda tangan teman-teman sekelasnya, teman-teman Zainab yang juga satu sekolah dengannya, para guru dan karyawan di sekolah.

Sayangnya lagi-lagi usaha ini nggak sesuai harapan Ameena. Ia kembali kecewa. Terlebih kakaknya, Zainab, terlihat nggak peduli dengan apa yang sedang ia perjuangkan. Karena Zainab telah berubah, nggak sehangat dulu lagi.

Bagi saya yang orang pribumi dan sejak lahir nggak pernah pulang kampung (karena kampungnya tetap ditempati sampai sekarang), merasa film ini bagus deh nyeritain kerinduan akan Hari Raya yang meriah seperti di kampung halaman.

Apalagi buat teman-teman anak rantau pasti makin ‘berasa’ lagi kalau nonton film ini. Berhubung sudah 2 kali lebaran kan pada dilarang mudik tuh ya gara-gara Covid-19.

American Eid bisa ditonton oleh semua usia, nih. Bagi yang punya anak kecil boleh juga diajakin nonton ini sambil memberikan insight tentang Hari Raya yang bukan hanya soal merayakan secara meriah. Tetapi bagaimana kita bisa membawa Idul Fitri agar dekat dengan diri kita.

Author

dzul_rahmat@yahoo.com
Mindful Parenting Blogger || dzul.rahmat@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *