Belanja di IKEA Alam Sutera untuk Pertama Kali
Memangnya ada, ya, orang Tangerang yang belum pernah belanja di IKEA Alam Sutera? ADA!!! Itu aku! Hahaha.
Sudah lebih dari 10 tahun IKEA hadir di Indonesia, baru awal tahun ini aku kesampaian untuk mengunjungi store-nya yang berada di Taman Anggrek dan Alam Sutera. Pokoknya, kalau belanja di IKEA adalah sebuah trend, mungkin ini satu-satunya trend yang aku ikuti. And, mission accomplished. Aku bisa belanja di IKEA Alam Sutera untuk pertama kalinya, berkat keluangan waktu dan rezeki yang Allah berikan.
Dari artikel yang aku baca di Kompas, ternyata IKEA sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 1990 melalui IKEA Supply. Nggak nyangka, ya, sudah dari aku kecil mungkin sebenarnya barang-barang IKEA sudah menjadi bagian dari rumah-rumah di perkotaan. Selain desainnya yang minimalis, IKEA juga menawarkan produk yang fungsional.
Well, saat pertama kali aku ke IKEA Taman Anggrek, Jakarta Barat, aku sama sekali nggak beli apa pun. Cuma lihat-lihat dan sesekali mencoba duduk di kursi/sofa dan tempat tidur di showroom-nya. Benar-benar terpesona aku dibuatnya, sambil berdoa, “Ya Allah, mau banget punya perabotan kayak gini.” Kali aja kan hari Senin bisa beli. Haha!

Selang beberapa bulan, aku ngide ke IKEA Alam Sutera. Tapi ini juga belum beli perabot. Cuma beli tudung saji yang harganya diskon banget jadi Rp19.000, beli handuk dan gunting. Total belanjanya nggak sampai Rp100.000.
Di kunjungan kedua itulah anakku melihat tempat tidur tingkat dan langsung jatuh hati. Ia mencobanya, rebahan untuk beberapa saat dan enggan untuk pulang. Kulirik harganya, emm… 5 juta belum sama kasur. Aku tahu anakku sangat menginginkannya. Aku bilang, “Tolong katakan itu setiap hari.”

Wacana Ganti Tempat Tidur
Sejak anakku masih sepiyik, dia menggunakan tempat tidur lungsuran dari aku. Yang mana tempat tidur itu dibelikan oleh mamaku ketika aku beranjak remaja. Kebayang nggak sih itu tempat tidur udah berapa umurnya? Setelah pindah ke rumah mertua, ada satu tempat tidur punya suami yang belinya tuh waktu dia kecil. Haha lebih tua lagi.
Wacana ganti dipan udah sekitar setahu ini, karena dipan yang punyaku itu sebenarnya kakinya sudah mau copot. Kepikirannya sih mau beli satu bed ukuran besar aja untuk menggantikan 2 bed yang sudah tua ini. Tapi saat ke IKEA Alam Sutera, anakku jatuh cinta sama kasur tingkat. Ya siapa sih yang nggak suka? Aku aja waktu kecil juga pingin banget punya, tapi nggak pernah dibeliin karena ya buat apa kasur tingkat sementara anaknya mamaku tinggal aku aja. LOL.
Dengan harga yang ditawarkan, aku kebayangnya akan bisa beliin dalam beberapa bulan ke depan. Di luar dugaan, alhamdulillah ada rezeki yang cukup. Memang sih belum cukup kalau untuk beli tempat tidur yang diincar sama anakku, belum lagi kasurnya minimal 1 juta per buah, kan.
Akhir bulan lalu kami berkunjung lagi ke IKEA Alam Sutera, sehabis nyari sarapan di daerah sana. Saat melihat-lihat, ada ranjang tingkat yang harganya lebih sesuai sama saldo rekeningku. Dan kupikir-pikir, kasur busanya pakai saja yang lama, karena masih bisa digunakan. Apalagi kasur satunya tuh baru beli tahun lalu.

Setelah menimbang-nimbang dan ngecek setiap sudut kasur tingkatnya, aku putuskan untuk membelinya hari itu juga. Jangan tanya gimana senangnya anakku.
Terus, belanja di IKEA itu tahapnya seperti apa, sih? Apakah semua barang bisa ambil sendiri di gudangnya? Atau gimana?
Prosedur Belanja di IKEA
Untuk belanja barang-barang yang kecil, sebenarnya seperti belanja di supermarket biasa saja. Tapi, mungkin kamu pernah lihat IKEA bagian warehouse. Itu loh, area yang ada rak-rak besar dan tinggi, tempat mengambil barang sesuai dengan nomor rak yang tertera pada produk yang kita lihat di showroom.
Warehouse adalah tempat disimpannya barang-barang yang compact dan ukurannya sangat memungkinkan untuk dibawa ke kasir secara mandiri. Jadi waktu tadi di showroom kamu menemukan barang yang mau dibeli, catat atau foto nomor raknya kayak gini.

Di situ tertulis jelas, barangnya bisa ditemukan di rak berapa. Jangan lupa bawa troli biar gampang untuk bawa ke kasir.
Bagaimana dengan tempat tidur? Kita nggak bisa ambil sendiri barangnya di warehouse. Karena ukurannya besar banget dan terdiri dari beberapa parts. Jadi harus dengan bantuan profesional nih. Cara belinya adalah dengan mengunjungi counter yang berada di depan warehouse. Sebutkan kode barang yang ingin dibeli.

Petugas akan mengkonfirmasi nama dan jenis barang, mau diantar atau bawa pulang sendiri barangnya, kemudian membuat pesanan dan memberikan invoice.
Jadi barang besar ini harus bayar dulu di kasir, kemudian ambil di counter pengambilan barang. Sebelumnya, datang dulu ke counter 1 untuk verifikasi pembelian. Di sini juga aku dapat voucher senilai Rp150.000 karena belanja lebih dari Rp2.000.000. Selanjutnya petugas mengarahkan untuk ke counter pengambilan barang. Jangan lupa ambil nomor antrean dulu, berikan ke counter pengambilan barang (di Alam Sutera counter 6, ya). Sudah deh, tinggal nunggu.

Butuh waktu sekitar 15-20 menit untuk petugas mengambilkan barangnya di gudang. Setelah barangnya siap, nomorku dipanggil dan tempat tidur baru siap dibawa pulang. Se-simple itu :)
Oh ya, aku juga ada beli sebuah rak Lerberg yang ukurannya compact dan bisa ambil sendiri di gudang. Barang ini aku bayar setelah dapat voucher yang Rp150.000 itu. Jadi lumayan banget raknya dapat potongan harga segitu. Aku dapat voucher ini karena pembayarannya menggunakan BCA credit card. Kalau nggak salah, promonya sampai tanggal 20 November 2025.
Bawa Pulang Ranjangnya Gimana?
Waktu di counter warehouse, aku tanya ke petugas apakah barangnya bisa aku bawa sendiri? Petugasnya tanya, aku bawa kendaraan apa? “Oh bisa, nanti ibu dan anaknya duduk di kursi tengah sebelah kanan. Kursi depannya dilipat supaya bisa muat barangnya sampai agak ke depan.” Oke, aku kebayang, sih.

Setelah sampai di basement, aku kepikiran “apa iya ini muat di mobil?” Dan ternyata nggak muat. LOL. Aku berdua dengan suami berusaha muat-muatin. Kursi depan mobil kami belum yang bisa dilipat full gitu loh. Tapi dengan segala daya upaya, kami usahakan supaya bisa ketutup aja dulu nih mobilnya.
Akhirnya aku duduk di kursi depan dengan kursi yang maju banget sampai mentok. Sementara anakku naik ke atas tumpukan barang. Haha. Please jangan ditiru, yaaa. Bahaya banget, sih. Meski suami nyetir sangat hati-hati, next time aku harus pakai jasa delivery kalau mau beli barang-barang besar lagi. Jangan terlalu percaya dengan insting kakak-kakak IKEA, apalagi insting sendiri. LOL.
Tapi kejadian ini berkesan banget, sih. Mudah-mudahan jadi memori baik untuk anakku.
Sekian ceritaku belanja di IKEA Alam Sutera untuk pertama kali. Sudah ada beberapa barang yang aku incar lagi, mudah-mudahan bisa segera kembali dan belanja lagi. Aamiin.