Mengenal Sosok Pidi Baiq, Koboy Kampus Era 90-an
Tahun 90-an adalah masa di mana saya melalui masa kecil. Ketika film Dilan 1990 tayang, rasanya bagai terlempar ke masa lalu gara-gara melihat Milea mencuci sepatu di hari Minggu. Lalu ada apa dengan Koboy Kampus ketika Pidi Baiq memutuskan untuk kembali menjadikan novelnya sebuah film? Kalau dari judulnya sih, sudah pasti kisahnya tentang mahasiswa. Tapi, mahasiswa jenis apa yang diangkat dalam film ini?
Film Koboy Kampus yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq mulai dilirik oleh 69 Production ketika film Dilan diproduksi. Karena keunikan dari cerita yang diangkat oleh Pidi Baiq di era 90-an mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Saya pun merasa demikian. Cuma di dalam film saya bisa melihat tahun 90-an kembali di depan mata. Suasana, mobil dan gedung tua, gaya rambut dan berpakaian, juga dialog yang agak-agak jadul.
Koboy Kampus The Panasdalam
Bercerita tentang masa-masa Pidi Baiq menjadi mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1998. Tahunnya bangsa ini bergejolak untuk Reformasi. Di mana teman-teman Pidi ikut turun ke jalan dengan misi menyelamatkan bangsa. Sementara itu, Pidi bersama dengan beberapa anggota studio lukis malah membangun negaranya sendiri yang bernama Negara Kesatuan Republik The Panasdalam. Sungguh ajaib!
Niat Pidi Baiq untuk mendirikan negara sendiri disambut baik oleh teman-temannya sendiri sesama Koboy Kampus yaitu Ninu, Erwin, Deni dan Dikdik. Negaranya ada di mana? Ya di studio lukis itu sendiri. Ada satu orang teman satu jurusan Seni Rupa dan Desain yang berasal dari Inggris karena program pertukaran pelajar, dengan bangga ditunjuk sebagai Duta Besar Inggris. OMG!
Soal bikin negara baru ini nggak main-main, lho. Mereka dengan sangat percaya diri menyampaikan kepada orang lain bahwa saat ini sudah menjadi warga negera The Panasdalam. Ada yang kagum, ada yang nggak percaya, tapi kebanyakan sih yang mengira mereka sudah gila. Hahaha. Dan Deni sebagai Presiden terbaik di seluruh dunia (karena satu-satunya Presiden yang hapal di luar kepala nama-nama seluruh rakyatnya), mulai menemukan tantangan ketika ada rakyat yang jatuh cinta kepada gadis dari Indonesia.
In my honest opinion Film Koboy Kampus merupakan film drama yang mengambil sudut pandang di luar kebiasaan. Meski ceritanya tentang mahasiswa yang cinta banget sama kampus sampai nggak mau pulang dan menghabiskan hampir separuh hidupnya di kampus, tapi tetap saja ada manis-manisnya. Seperti sahabat yang sering ngeselin tapi juga perhatian, bantu-bantu teman yang lagi pedekate dengan gebetan, hormatnya Koboy Kampus sama dosen dan orang tua.
Dialog yang ditampilkan pada film ini adalah dialog dan joke khas kota Bandung. Yang menjadikannya makin unik adalah lagu-lagu dari The Panasdalam Bank diperdengarkan di sepanjang film. Bukan hanya sebatas movie soundtrack, tapi sering kali dinyanyikan langsung dengan alat musik gitar dan harmonika. Gara-gara film Koboy Kampus saya jadi tahu lagu-lagunya The Panasdalam yang ternyata enak di dengar, liriknya serius tapi lucu, terkesan ngasal tapi ada benarnya. Jadi lengkap banget di Koboy Kampus ini dramanya ada, komedinya seru, musikalnya juga keren.
Cast and Character
Film yang ditulis dan disutradari oleh Pidi Baiq bersama Tubagus Deddy ini memilih cast yang sanget unik juga. Sebagai Pidi Baiq dipilih Jason Ranti, seorang musisi indie yang kabarnya sedang naik daun. Sebelum nonton filmnya saya sempat research dulu tentang Jason Ranti, oowww ternyata musisi banget. Gondrong, tentengannya gitar, lagunya bagus. Ketika berperan sebagai Pidi, aktingnya kelihatan sangat mengalir dan Sunda pisan.
69 Production dan MNC Pictures memberikan kebebasan kepada Pidi Baiq untuk memilih cast. Kalau dilihat dari karakter masing-masing peran sepertinya Pidi memang memilih aktor yang memiliki kepribdian mirip dengan tokoh asliya. Seperti yang disampaikan oleh David John Schaap pemeran Erwin, bahwa karakter Erwin sangat mirip dengan dirinya “Sejak lahir saya sifat saya sudah seperti karakter Erwin.” Yaitu orangnya iseng dan nggak bisa diam, rambut gondrong, betulan mirip dengan Erwin yang asli.
Cast lainnya adalah Ricky Harun yang berperan sebagai Ninu, orangnya agak playboy gitu, naksir sama mahasiswa baru bernama Santi yang diperankan oleh Christina Colondam. Miqdad Addausy sebagai Dikdik yang lumayan religius dan Bisma Karisma sebagai Deni, si Presiden yang ‘yaudahlaah nurut aja’. Selain itu ada Danilla Riyadi yang juga merupakan musisi indie seperti Jason, berperan sebagai Nova di film ini. Meski hanya muncul sebentar tapi Nova memiliki scene yang cukup panjang bersama Pidi dan menjadi salah satu pemicu Pidi ingin mendirikan negara sendiri.
Yang lucunya lagi, walaupun Pidi merupakan pemeran utama di film ini tapi kisah cinta yang diceritakan justru milik temannya. Selain Ninu ada kisah cinta dari Rianto (Anfa Safitri) yang naksir mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Nia (Viennya JKT 48). Kisah cinta inilah yang akhirnya melahirkan quotes “Perempuan tidak hanya dia, ada 3 Milyar 21”. Aseliii ini quotes tentang cinta paling benerrr yang pernah saya dengar. LOL.
Film Koboy Kampus bakal tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 25 Juli 2019. Tinggal beberapa hari lagi, nih. Pastikan kamu yang masih kuliah, atau yang sudah pernah kuliah nonton film ini. Kita akan kembali ke masa lalu bersama nyentriknya Pidi Baik dan teman-teman.
Terima kasih MNC Pictures, 69 Production dan Indonesian Social Blogpreneur atas undangannya dalam press screening Film Koboy Kampus tanggal 18 Juli 2019 di Epicentrum XXI. Semoga film Koboy Kampus sukses dan lama tayangnya ;)